Tribun Bandar Lampung
Kisah Relawan Rumah Singgah di Lampung, Rela Rogoh Kocek Pribadi untuk Bantu Sesama
Udin tidak menyangka, menjadi relawan yang awalnya karena ingin membalas budi, berubah menjadi kebahagiaan yang sulit digambarkan.
Penulis: Jelita Dini Kinanti | Editor: Reny Fitriani
Laporan Reporter Tribunlampung.co.id Jelita Dini Kinanti
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Sejumlah warga Lampung memilih menjadi relawan rumah singgah meski tidak dibayar.
Mereka mengaku mendapat kebahagiaan tersendiri saat bisa membantu orang lain.
Seperti apa ceritanya?
Paharudin atau biasa disapai Udin salah satu relawan itu.
Ia menjadi relawan Rumah Singgah Peduli Indonesia Cabang Lampung.
• Cerita dari Rumah Singgah Bagi Pasien Tak Mampu di Lampung, Pasien Bisa Menginap hingga Makan Gratis
• Kasus Corona di Lampung Tembus 1.015, Satu Pasien Baru Covid-19 Sopir Angkot di Bandar Lampung
• Ngaku Tak Produksi Uang Palsu, Pelaku: Saya Sebar di Bandar Lampung dan Setor ke Tante
Ia telah menjadi relawan sejak tahun 2018.
Awalnya Udin hanya ingin membalas budi para relawan di rumah singgah tersebut karena sudah membantu pengobatan anaknya yang sakit hidrosefalus hingga sembuh pada tahun 2017.
Udin lantas tinggal di rumah singgah bersama para pasien dan pendampingnya.
Udin tidak menyangka, menjadi relawan yang awalnya karena ingin membalas budi, berubah menjadi kebahagiaan yang sulit digambarkan.
Bapak satu anak itu mengaku bahagia bisa membantu pasien meskipun dirinya tidak dibayar.
Ia bercerita pernah ada satu pasien yang kerap ia dampingi kritis.
Namun pasien tersebut menyambutnya dengan gembira saat ia menjenguk.
Pasien tersebut bahkan minta dibelikan baju tidur dan kasur baru kepadanya.
Namun ternyata itu menjadi permintaan terakhirnya.