Rumah Sakit Imanuel Lampung
Dokter Alexander Dicky RSIM Ungkap Pelayanan UGD ketika Menerima Pasien
Unit Gawat Darurat atau dikenal juga dengan UGD merupakan salah satu bagian atau departemen di rumah sakit yang khusus memprioritaskan pelayanan pada
Penulis: Advertorial Tribun Lampung | Editor: Advertorial Tribun Lampung
Mengenai seberapa darurat kondisi Anda saat datang ke UGD, akan ada dokter atau perawat khusus di UGD yang menentukan kategori kondisi Anda.
Jadi, pasien diharapkan dapat memahami sistem pelayanan di UGD dan sabar menunggu, terlebih jika jumlah pasien yang kondisinya lebih serius dari Anda ada banyak.
Dokter dan perawat UGD akan semaksimal mungkin bekerja agar pasien merasa nyaman dan tidak menunggu terlalu lama. Sementara menunggu, perawat UGD akan terus memantau kondisi pasien, dan segera melaporkannya pada dokter apabila kondisi pasien berubah atau memburuk.
Persediaan Obat yang Wajib Ada di Rumah
Di setiap rumah, disarankan untuk memiliki kotak obat rumah tangga (KORT) atau kotak P3K (Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan) untuk mengantisipasi berbagai hal yang tidak diinginkan terjadi, seperti gangguan kesehatan yang tidak diinginkan dan kecelakaan
Terdapat dua kategori persediaan obat yang wajib ada di rumah yang bisa dijadikan sebagai pertolongan pertama ataupun self-medication ketika hal yang tidak diinginkan tersebut terjadi, yaitu obat dasar dan obat khusus.
1. Obat Dasar
Persediaan obat yang wajib ada di rumah pertama adalah obat-obatan dasar yang biasanya seringkali dibutuhkan untuk mengatasi kecelakaan yang terjadi di rumah, seperti terkilir, tersiram air mendidih, jatuh, tersayat serta gejala-gejala dan juga obat-obatan untuk mengatasi penyakit seperti demam, batuk, flu, dan lain-lain. Pada umumnya, obat dasar ini bisa di beli secara bebas di apotek terdekat tanpa harus adanya resep dokter. Hanya saja, tentu dengan dosis yang masih dalam batas wajar yang biasanya juga tertera di balik kemasan obat. Yang termasuk dalam obat dasar :
· Obat Luka dan Luka Bakar
Obat merah atau antiseptik dan peru balsam atau salep levertran yang biasa digunakan untuk luka bakar ringan.
· Obat Pereda Nyeri dan Demam (Analgesik dan Antipiretik)
Obatan-obatan yang mengandung parasetamol (asetaminofen) seperti Panadol dan Biogesik, Pereda nyeri dan demam seperti Aspirin dan Naspro, atau Analgesik dan antipiretik dalam bentuk sirup untuk anak seperti Tempra, Bodrexin, dan Termorex.
· Obat Flu
Obat yang biasanya mengandung zat aktif untuk mengurangi produksi lendir atau mengatasi hidung tersumbat.
· Obat Gosok
Obat yang biasanya digunakan untuk menghangatkan atau mendinginkan tubuh sekaligus mengatasi gatal dan gigitan serangga, seperti minyak kayu putih, balsem dan salep yang mengandung metil salisilat atau analgesik lain.
· Bahan atau Alat Kesehatan
Selain berbagai obat-obatan yang bisa dikonsumsi, persediaan obat yang wajib ada di rumah juga harus mencakup bahan dan alat kesehatan seperti termometer badan, perbansteril, plester, pembalut, atau kapas untuk mendukung upaya self-medication tersebut.
2. Obat Khusus
Persediaan obat yang wajib ada di rumah selanjutnya adalah obat khusus. Nah, obat khusus ini biasanya mencakup berbagai obat-obatan untuk penyakit yang bersifat kambuhan, seperti mimisan, asma, sembelit, gangguan tidur, nyeri haid, ataupun obat-obatan untuk penderita dengan kasus penyakit kronik, seperti Hipertensi, Jantung, Diabetes Melitus, Kejang, dsb.
Namun, perlu diketahui bahwa obat khusus hanya bisa kamu peroleh berdasarkan resep dokter saja, karena rata-rata obat macam ini bersifat keras dan mungkin akan memberikan efek samping apabila tidak digunakan dengan semestinya.
Nah, persediaan obat yang wajib ada di rumah dalam hal obat khusus diantaranya adalah mencakup:
Obat saluran pencernaan seperti obat maag, obat mules dan kembung, obat radang usus, dan obat cacing.
Obat batuk dan asma, baik itu dalam bentuk tablet maupun hirup.
Obat kulit untuk infeksi kuman, jamur, dan eksim.
Obat anti-alergi
Selain itu, bagi bapakibu yang memiliki anak balita, terdapat beberapa jenis obat yang sebaiknya di miliki dan masuk ke dalam beberapa persediaan obat yang wajib ada di rumah, diantaranya adalah:
Bedak penghilang gatal yang diakibatkan oleh biang keringat.
Obat kejang demam yang didasari oleh diagnosis dokter
Adrenalin apabila si kecil sering mengalami mimisan.
Tablet CTM dan tablet deksametason jika ada anggota keluarga yang memiliki alergi terhadap makanan atau obat tertentu.
Jangan Tunda Pergi ke Unit Gawat Darurat
Dengan adanya pandemi COVID-19, kita semakin takut dan was-was sebelum memutuskan untuk pergi ke rumah sakit. Kita berpikir berkali-kali ketika sedang sakit – apakah perlu ke unit gawat darurat (UGD)?
Apakah perlu memeriksakan diri? Bagaimana jika ada pasien COVID-19? Bagaimana jika gejala batuk dan demam disangka sebagai COVID-19? Ketakutan tertular COVID-19 membuat kita seringkali mengurungkan niat untuk memeriksakan diri ke rumah sakit.
Tentu saja, risiko untuk terkena COVID-19 memang besar dan beban bagi pelayanan kesehatan sedang memberat akibat COVID-19. Namun, Anda tetap tidak boleh menunda perawatan medis jika terjadi kondisi gawat darurat.Jika Anda merasa bahwa Anda mengalami serangan jantung atau stroke, perawatan yang terlambat akan memperburuk kondisi Anda.
Meskipun ada pertimbangan-pertimbangan lainnya, jangan menunda untuk mencari pertolongan ke UGD jika Anda merasakan gejala-gejala seperti nyeri dada, masalah neurologis, nyeri perut hebat, ataupun perubahan-perubahan mengkhawatirkan dalam kesehatan Anda.
Fasilitas Kesehatan Memberlakukan Protokol Kesehatan demi Keamanan Semua Orang
Jika Anda perlu ambulans, segera hubungi 119. Para tenaga medis yang datang menggunakan masker, penutup wajah, gown apapun gejala yang Anda sedang alami untuk melindungi Anda dan mereka.Jika Anda datang ke UGD sendiri, Anda akan ditanyakan gejala-gejala umum COVID-19 dan riwayat paparan agar fasilitas kesehatan dapat memberikan Anda penanganan yang tepat.
Seluruh petugas dan tenaga kesehatan yang bekerja di fasilitas kesehatan wajib menggunakan masker setiap saat beberapa dari mereka menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) level 2 atau 3, yaitu gown dan penutup wajah.
Beberapa sekat antara kasur di IGD juga ditambahkan sebagai upaya pencegahan.Ketika Anda datang ke rumah sakit, jangan lupa untuk mengenakan masker Anda.
Protokol rumah sakit saat ini juga membatasi jumlah pengunjung sehingga Anda harus membawa barang-barang yang Anda perlukan sebelumnya, minimal telepon genggam dan charger-nya.
Para tenaga kesehatan dan staf rumah sakit akan meminimalisasi waktu bersama Anda di ruang rawat Anda.
Penggunaan telekomunikasi juga dioptimalisasi untuk mengurangi kontak antara pasien dengan tenaga kesehatan.Menunda datang ke UGD ketika mengalami gejala-gejala kegawatdaruratan medis dapat berakibat fatal.
(Referensi Weiner S. Go to the hospital if you need emergency care, even in the era of COVID-19 [Internet]. Harvard: Harvard Health Publishing; 2020 May [cited 2020 Jul]. Available from: https://www.health.harvard.edu/blog/go-to-the-hospital-if-you-need-emergency-care-even-in-the-era-of-covid-19-2020050519760). (*)