Berita Nasional
Warkop Pangku di Gresik Digerebek, Sediakan 6 Gadis Cirebon Layani Pelanggan
Warkop Pangku yang digerebek polisi di Gresik ternyata tak hanya menjual kopi pada pelanggan, tapi juga menjual layanan esek-esek.
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID -- Polisi Gresik menggerebek warung kopi pangku atau Warkop Pangku yang mempekerjakan 6 wanita untuk melayani tamu hidung belang.
Dari hasil penyelidikan terungkap, para gadis asal Cirebon dibayar Rp 150 ribu untuk sekali kencan di kamar.
Warkop Pangku yang digerebek polisi di Gresik ternyata tak hanya menjual kopi pada pelanggan, tapi juga menjual layanan esek-esek.
Enam orang gadis Cirebon menjadi pemuas nafsu pria hidung belang.
Keenam wanita yang berasal dari Cirebon ini menjadi kerap melayani tamu di warung pangku tempatnya bekerja.
Tarif sekali kencan di ranjang cuma dibandro Rp 150.000.
Terungkapnya kasus ini saat polisi melakukan penggerbekan di Warung Kopi ( Warkop ) yang berlokasi di Dusun Samaleak, Desa Banyuurip, Kecamatan Kedamean, Kabupaten Gresik milik Johan.
Baca juga: Fatimah Saidah Mantan Istri Adit Jayusman, Profesinya Tak Kalah Mentereng dari Ayu Ting Ting
Baca juga: Satu-satunya Pria yang Disebut Tak Tergiur Jika Lihat Nikita Mirzani Tanpa Busana
Baca juga: Berkasus dengan Syahrini, Lia Ladysta Tak Takut Dijebloskan Penjara
Tempat tersebut dikenal dengan nama Warkop Pangku.
Setiap pelanggan yang datang bukan hanya sekedar ngopi.
Namun juga bisa berhubungan intim dengan sejumlah gadis pelayang Warkop Pangku di tempat tersebut.
Keenam wanita Warkop Pangku berinisial A (29), R (20), N (29), I (20), R (18), dan V (20) kini sudah diamankan polisi.
Keenamnya merupakan warga Kabupaten Cirebon, Jawa Barat.
Kapolres Gresik, AKBP Arief Fitrianto mengatakan penggerebekan itu berdasarkan informasi dari masyarakat.

Korps Bhayangkara langsung turun ke lokasi menuju warung kopi yang berada di Dusun Samaleak, Desa Banyuurip, Kecamatan Kedamean pada Selasa (13/10/2020) pukul 22.00 Wib.
"Langsung kami lakukan penggeledahan dan kami amankan, saat dilokasi ada tamu laki-laki dan wanita sedang berduaan di dalam kamar," ucapnya, Kamis (15/10/2020) dilansir TribunnewsBogor.com dari Surya.co.id (Tribun-Network)
Berdasarkan informasi yang dihimpun, Warkop Pangku milik Johan ini buka setiap sore hingga malam hari.
Di warung dengan bangunan semi permanen itu, dia tidak hanya menjual kopi atau minuman ringan lainnya.
Namun juga, ada enam wanita untuk melayani pelanggan yang datang.
Wanita yang disedikan rata-rata memiliki tinggi 160 sentimeter berkulit putih, ada yang sawo langsat, tampil cantik dan duduk di kursi depan.
Mereka bertugas menemani setiap pelanggan yang sedang menyeduh kopi atau sekadar mampir di warung milik Johan di Dusun Samaleak, Desa Banyuurip, Kecamatan Kedamean, Kabupaten Gresik.

Kanit Pidum Polres Gresik, Ipda Joko Supriyanto mengatakan, para wanita ini berperan menemani para pengunjung yang sedang minum kopi.
Namun, juga bisa memberikan servis jasa esek-esek kepada pengunjung yang mampir ke tempat tersebut.
Terlebih, di dalam warung semi permanen itu tersedia kamar untuk pengujung yang ingin berkencan singkat di ranjang Warkop Pangku.
"Kalau feeling berkencan langsung nego harga dan dibawa masuk ke dalam kamar di warung kopi," ucapnya, Kamis (15/10/2020).
Nah, bisnis esek-esek berkedok warung kopi sudah dijalani Johan belum sampai satu tahun.
Dalam sebulan, omsetnya mencapai jutaan dari pembagian hasil dengan wanita penghibur itu.

Sejumlah barang bukti turut diamankan polisi dalam penggerebekan Warkop Pangku milik Johan.
Barang bukti yang diamankan buku tulis catatan rekap keluar kasuk tamu, uang tunai sebesar Rp 400 ribu, dua potong sprei, satu minyak gel, tisue bekas dan satu potong celana dalam dan bra.
Kepada polisi, Johan mengaku memberikan tarif wanita sebesar Rp 150 ribu kepada para lelaki hidung belang.
Termasuk fasilitas kamar, minyak gel dan tisue.
"Rp 150 ribu dibagi dua, Rp 100 ribu untuk saya dan Rp 50 ribu untuk wanitanya tapi uangnya saya bawa dulu buat tabungan," ucap Johan.
(TribunnewsBogor.com/Surya.co.id)
Artikel ini telah tayang di https://bogor.tribunnews.com/2020/10/15/kisah-6-gadis-cirebon-jadi-pemuas-nafsu-di-warkop-pangku-tarifnya-cuma-rp-150-ribu?page=all