Tribun Bandar Lampung
Kisah Goweser Lampung Bisnis Onderdil Sepeda di Tengah Pandemi Covid-19
Tidak hanya sebagai sarana menyalurkan hobi gowes sepeda, selama pandemi Covid-19 ini sebagian bikers di Lampung justru melihatnya sebagai sebuah pelu
Penulis: ahmad robi ulzikri | Editor: Daniel Tri Hardanto
Yuslim, salah seorang goweser dari Komunitas Goes Kita-Kita Lampung, juga melihat adanya peluang usaha lewat hobinya tersebut.
“Masih kecil-kecilan, dulu awalnya hobi dari SD tahun 2010 sudah ikut komunitas sepeda. Kemudian awal tahun 2020 mulai gabung bersama teman gabung di komunitas Gowes Kita-Kita,” jelas Yuslim.
“Kemudian sejak Agustus 2020 kemarin karena mumpung masih pandemi juga banyak orang yang cari onderdil sepeda. Jadi saya melihat peluang itu dan jual lewat online seperti Facebook dan WhatsApp group sesama komunitas,” sambung Yuslim.
“Lampu belakang Rp 20 ribuan, dan lampu depan Rp 100 ribuan, sadel mulai dari Rp 100-130 ribuan, kemudian hand grip mulai Rp 50 ribuan. Jadi usaha sampingan saja sambil jalanin hobi,” jelas Yuslim.
Tidak hanya sparepart, sebelumya Yuslim sejak Mei 2020 sudah mulai mencoba-coba menjual sepeda seken dengan kualitas yang tidak kalah dengan sepeda baru.
“Pernah juga jual sepeda seken seperti Polygon seharga mulai Rp 4 juta hingga Rp 5,5 jutaan, akhirnya baru jual sehari ternyata laku. Sampai Oktober ini sudah 3 unit sepeda yang laku terjual. Untuk sepeda kalau sedang ada barang saja. Tapi lebih fokus ke sparepart,” terang Yuslim.
Untuk laba bersih dari hasil usaha sampingan penjualan sparepart sepeda, Yuslim meraup untuk hingga Rp 700 ribuan setiap bulan.
“Untuk omzet bulanan tidak menentu. Cuma rata-rata omzet bersihnya di Rp 500-700 ribuan per bulan,” tutup Yuslim. (Tribunlampung.co.id/Ahmad Robi)