Tribun Tanggamus

Sarjana Perawat Asal Tanggamus Suplai Kopi ke Kedai di Bandar Lampung, Palembang dan Bandung

Kukuh, warga Tanggamus, rutin kirimkan produk kopi bubuk dan kopi roasting (sangrai) ke Palembang, Bandung dan Bandar Lampung per bulan satu ton.

Penulis: Tri Yulianto | Editor: Noval Andriansyah
Tribunlampung.co.id/Tri Yulianto
Sarjana Perawat Asal Tanggamus Suplai Kopi ke Kedai di Bandar Lampung, Palembang dan Bandung. (Tribunlampung.co.id/Tri Yulianto) 

Laporan Reporter Tribunlampung.co.id Tri Yulianto

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, TANGGAMUS - Kukuh, warga Pekon Karang Rejo, Kecamatan Ulu Belu, Tanggamus, rutin kirimkan produk kopi bubuk dan kopi roasting (sangrai) ke Palembang, Bandung dan Bandar Lampung per bulan satu ton.

Padahal latar belakang pendidikannya jauh dari bidang perkebunan atau ekonomi.

Pemuda ini adalah lulusan Sarjana Keperawatan, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY).

Namun itulah proses dirinya yang kini mendirikan UMKM dan produksi bubuk kopi serta kopi roasting dengan merek Beloe Kopi.

"Dulunya waktu kuliah 2014, saya bersama mahasiswa lainnya dari Lampung membuat usaha pusat oleh-oleh khas Lampung, termasuk di dalamnya menjual produk kopi," ujar Kukuh, Minggu (18/10/2020).

Baca juga: Buncis Langka di Pasar Talang Padang, Tanggamus, Dua Pekan Terakhir

Baca juga: Dapur Rumah Warga Tanggamus Ludes Terbakar karena Buka Tutup Gas Elpiji 3 Kg Dekat Tungku

Dari sana, selanjutnya tercetus turut membuat produk yang bisa dijadikan oleh-oleh pula. Hingga memutuskan untuk pilih produk kopi. Sebab kampung halamannya adalah daerah sentra buah kopi, yakni Ulu Belu.

Itu juga yang membuat kemenangan bagi dirinya. Sebab punya kebebasan memilih buah kopi yang akan dijadikan bahan baku, serta mengerti segala hal dari budidaya tanaman kopi serta proses produksi kopi siap sedu.

"Saya pulang ke Lampung tahun 2016, sambil belajar sekaligus langsung buat usaha produksi kopi. Saya bandingkan dengan produk-produk kopi dari tempat lain," ujar Kukuh.

Pengetahuannya tentang kopi pun ditambahnya dengan belajar dari grader kopi. Tujuan menciptakan produk kopi yang unggul dan itu pun berhasil.

Kini Kukuh dipercaya sebagai penyuplai kopi roasting bagi kedai-kedai kopi di Palembang, Bandung dan Bandar Lampung. Daerah perkotaan yang menempatkan minum kopi sebagai gaya hidup.

Untuk bubuk kopi hitam biasa hasil produksinya di pasaran dijual Rp 80 ribu per kg. Dan untuk produk kopi fermentasi yang berbentuk roasting kopi harga di pasaran Rp 160 ribu per kg.

Itu pula varian produk dari kopi Beloe. Untuk kopi bubuk dijual ke konsumen umum, sedangkan kopi roasting untuk kedai-kedai kopi.

"Untuk produk kopi bubuk, sama seperti jenis kopi bubuk lainnya. Untuk yang roasting kopi lebih kuat cita rasanya karena ada proses fermentasi pada buah kopinya," ujar Kukuh.

Proses produksi secara gambaran umum mengutamakan memetik buah kopi yang matang. Lalu penjemuran dan sortir, terus roasting. Di tahap ini dipilah untuk produk kopi bubuk dan produk kopi roasting.

Untuk bubuk berlanjut ke penggilingan, dan selanjutnya ke pengemasan. Sedangkan untuk kopi roasting langsung ke pengemasan. Semua bahan bakunya adalah kopi robusta.

Di luar varian itu, Kukuh juga memproduksi biji kopi mentah. Namun penjualannya dikhususkan antar petani kopi guna membantu memenuhi produktifitas kopi.

(Tribunlampung.co.id/Tri Yulianto)

Sumber: Tribun Lampung
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved