Tribun Lampung Utara

Bocah Keterbelakangan Mental di Lampung Utara Butuh Uluran Tangan, Farhan Ingin Jadi Polisi

Keluarga berharap ada dermawan bisa membantu untuk kepulihan untuk mewujudkan cita-citanya. Ia ikut mengenyam pendidikan di umum, bukan SLB.

Penulis: anung bayuardi | Editor: Reny Fitriani
Tribunlampung.co.id/Anung
Farhan didampingi sang guru belajar di rumah akibat tak punya handphone. Bocah Keterbelakangan Mental di Lampung Utara Butuh Uluran Tangan, Farhan Ingin Jadi Polisi 

Laporan Reporter Tribunlampung.co.id Anung Bayuardi

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, LAMPUNG UTARA - Seorang bocah berketerbelakangan mental bercita-cita menjadi polisi.

Keluarga berharap ada dermawan bisa membantu untuk kepulihan untuk  mewujudkan cita-citanya.

Ia ikut mengenyam pendidikan di umum, bukan sekolah luar biasa. 

Bocah laki-laki yang saat ini duduk dibangku kelas tiga Sekolah Dasar (SD) Negeri 1 Rejosari, Kotabumi, Lampung Utara itu bernama lengkap, Mohamad Farhan Ainun Riziq.

Cita-cita Mohamad Farhan Ainun Riziq itu meski mengalami keterbelakangan mental namun dia tergolong anak yang cerdas di lingkungannya.

Baca juga: Kisah Relawan Asal Pringsewu di RSD Wisma Atlet Kemayoran, Tak Takut Terinfeksi Namun Tetap Waspada

Baca juga: Terdakwa Korupsi Dana BOK Lampung Utara Maya Metissa Dirujuk ke RSUDAM, Sidang Tetap Digelar Besok

Hal itu disampaikan salah seorang guru yang penuh kesabaran mendampingi muritnya tersebut.

“Dia anaknya pintar, penuh semangat,” kata Wirna Lentiani, wali kelas Farhan, Senin 19 Oktober 2020.

Mohamad Farhan Ainun Riziq saat ini berusia sembilan tahun, dia tinggal bersama kakek dan neneknya dikarenakan kedua orang tuanya tengah merantau mencari nafkah di Jambi.

Kediaman kakek dan nenek Farhan di daerah Jalan Ahmad Akuan, Gang Srikandi Dua, Rejosari, Kotabumi, Lampung Utara.

Nenek Farhan sehari-harinya hanya seorang buruh serabutan sedangkan kakeknya yang tidak dapat maksimal lagi untuk bekerja sejak terjatuh dari pohon kelapa.

Semenjak ditetapkannya masa pandemi coronavirus disease 2019 (Covid-19), Farhan terpaksa belajar di rumah sebagaimana murid lainnya.

Namum karena ia tidak memiliki handphone dengan sabar seorang guru di SDN 1 Rejosari menyambangi kediamannya untuk memberikan pembelajaran di setiap jam belajarnya.

Meski kondisi Farhan mengalami keterbelakangan mental, bocah itu memiliki cita-cita ingin menjadi polisi.

Cita-cita itu bisa terwujud karena bocah tersebut sangat semangat dan memiliki kemampuan yang tergolong cerdas, itu pula yang membuat gurunya bersemangat mendatanginya.

Sumber: Tribun Lampung
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved