Tribun Bandar Lampung
Hobi Jadi Ladang Bisnis, Booming Sepeda saat Pandemi Covid-19 di Lampung
Hobi bersepeda sedang booming di tengah pandemi Covid-19 di Lampung. Bahkan tak sedikit orang yang memanfaatkan hobi ini sebagai ladang bisnis
Yuslim, goweser dari Komunitas Goes Kita-Kita Lampung juga melihat adanya peluang usaha lewat hobinya tersebut.
“Masih kecil-kecilan, dulu awalnya hobi dari SD tahun 2010 sudah ikut komunitas sepeda, kemudian awal tahun 2020 mulai gabung bersama teman gabung di komunitas Gowes Kita-Kita,” kata Yuslim.
“Kemudian sejak Agustus 2020 kemarin karena mumpung masih pandemi juga banyak orang yang cari onderdil sepeda, jadi saya melihat peluang itu dan jual lewat online seperti Facebook dan WhatsApp Group sesama komunitas,” sambung Yuslim.
Spare part yang dijual Yuslim seperti sadel, lampu, dan lainnya.
Ia juga menjual sepeda bekas namun dengan kualitas seperti sepeda baru.
Sampai Oktober ini, sudah 3 sepeda bekas yang ia jual.
Berburu Spare Part
Bagi kalangan penghobi sepeda, berburu spare part merupakan kesenangan sendiri.
Hal ini seperti diakui Branch Manager PT Citra Van Titipan Kilat (BM TIKI) Provinsi Lampung Kukuh Rizal Pratama.
Ia mengatakan, sudah lima tahun terakhir hobi bersepeda dan sudah beberapa kali sepedanya dijual lalu diganti.
Menurut dia, bersepeda sudah menjadi bagian dari gaya hidup.
"Kalau kita pakai sepeda yang standar dibilang orang cupu, makanya saya selalu berburu spare part (aksesoris) pendukung agar sepeda saya terlihat lebih mewah," kata Kukuh yang juga tergabung di Subaru Cycling Club tersebut.
Kukuh memiliki sejumlah sepeda.
Seperti Polygon Siskiu d7 seri 2021 seharga Rp 15,7 juta, Polygon Siskiu d5 rakitan yang habis sekitar Rp 10 juta.
"Jadi berburu spare part itu suatu keharusan agar bisa melakukan upgrade. Spare part yang diganti seperti hand lebar (stang), stem, hub freehub dan beberapa item paling dasar untuk naik kelas," katanya.