Luhut Sebut Kondisi Politik Indonesia Sedang Tidak Jelas :Lagi Keadaan Susah Gini Masih Demo-demo

Masyarakat Indonesia lebih senang membicarakan hal-hal yang tidak perlu. Itu sebabnya, kata Luhut, energi akan habis jikalau masyarakat Indonesia

Editor: Romi Rinando
Tribunlampung.co.id/Deni Saputra
Ribuan massa yang berasal dari gabungan mahasiswa dan buruh melakukan longmarch menuju gedung DPRD Lampung, Rabu (7/10/2020). Ribuan massa aksi tersebut terlihat memadati Jalan Wolter Monginsidi, Bandar Lampung, sehingga membuat ruas jalan nasional tersebut lumpuh seketika. Fakta Aksi Ribuan Mahasiswa Tolak UU Cipta Kerja Disahkan, Lumpuhkan Pusat Kota hingga Disusupi. 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID- Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan melontarkan sindiran kepada masyarakat Indonesia yang masih melakukan demonstrasi di tengah masih merebaknya pandemi virus corona atau Covid-19. 

Sindiran disampaikan Luhut dalam sebuah acara Indy Fest 2020: Energi Untuk Negeri yang dilangsungkan secara virtual pada Senin kemarin.

Terlontarnya sindiran tersebut bermula ketika Luhut berbicara mengenai perjalanan Revolusi Industri dalam sejarah peradaban manusia.

"Revolusi industri dalam peradaban manusia itu akhir abad 18, 20, awal tahun 70 dan saat ini," kata Luhut dalam keterangannya yang dikutip dari Kompas TV pada Selasa (20/10/2020).

Dalam perkembangan revolusi industri, menurut Luhut, Indonesia masih jauh tertinggal untuk beradaptasi pada era industri 4.0.

123 Mahasiswa Dinyatakan Positif Covid-19 Pasca Ikut Demo Tolak UU Cipta Kerja
123 Mahasiswa Dinyatakan Positif Covid-19 Pasca Ikut Demo Tolak UU Cipta Kerja (Tribunnews/Jeprima)

 

Baca juga: Tolak UU Cipta Kerja dan #MosiTidakPercaya 1 Tahun Jokowi-Maruf, BEM SI Terjunkan 5 Ribu Mahasiswa

Baca juga: HMI Sampaikan Pandangan Tentang RUU Cipta Kerja ke DPRD Pringsewu

Baca juga: Menteri Luhut ke Eks Pejabat Tinggi yang Tolak UU Cipta Kerja, Anda Berdosa!

 

Terlebih jika dibandingkan dengan Jerman, AS, Inggris maupun China.

Karena itu, Luhut mengatakan bahwa Indonesia harus mengejar ketertinggalan tersebut.

"Indonesia perlu mengejar ketertinggalan ini. Supaya bisa kekejar, kita harus kompak," kata Luhut.

Selanjutnya, Luhut berbicara tentang persoalan dalam negeri.

Menurut dia, masyarakat Indonesia lebih senang membicarakan hal-hal yang tidak perlu.

Itu sebabnya, kata Luhut, energi akan habis jikalau masyarakat Indonesia terus membicarakan hal-hal yang tidak perlu.

"Kita di dalam negeri seringnya membicarakan hal-hal yang tidak perlu dibicarakan. Padahal semua berjalan baik, habis energi kita," ujar Luhut.

Ilustrasi - Luhut Binsar Pandjaitan.
Ilustrasi - Luhut Binsar Pandjaitan. (DYLAN APRIALDO RACHMAN/KOMPAS.com)

Lebih lanjut, kali ini Luhut berbicara mengenai politik Tanah Air.

Dia menyebut kondisi politik Indonesia saat ini sedang tidak jelas.

"Birahi-birahi politik yang tidak paham dan tidak jelas juga. Lagi keadaan susah gini masih demo-demo lagi," ujar dia.

Halaman
12
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved