Peredaran Uang Palsu di Tanggamus
AG Jual Dolar AS Palsu Seharga Rp 800 Ribu sampai Rp 1,3 Juta per Lembar di Tanggamus
AG sudah sempat menjual dolar palsu sebanyak delapan lembar dengan harga bervariasi, yakni antara Rp 800 ribu sampai Rp 1,3 juta per lembarnya dengan
Penulis: Tri Yulianto | Editor: Daniel Tri Hardanto
Laporan Reporter Tribunlampung.co.id Tri Yulianto
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, TANGGAMUS - Polsek Talang Padang mengamankan dua tersangka dalam kasus peredaran uang palsu dolar AS.
Menurut Kapolsek Talang Padang AKP Sarwani, petugas mulanya mengamankan AG yang merupakan pengedar uang palsu tersebut ke masyarakat.
"Kami lakukan penyelidikan dan tersangka yang diamankan pertama AG. Lalu darinya didapat informasi jika uang palsu tersebut berasal dari GG, dan akhirnya kami tangkap juga GG," ujar Sarwani dalam ekspose, Senin (26/10/2020).
Ia menjelaskan, AG sudah sempat menjual dolar palsu sebanyak delapan lembar dengan harga bervariasi, yakni antara Rp 800 ribu sampai Rp 1,3 juta per lembarnya dengan pecahan 100 dolar AS.
AG mengaku sudah ada beberapa orang yang membeli dolar palsunya.
Namun, ia tidak tahu siapa saja pembelinya.
Baca juga: BREAKING NEWS Polsek Talang Padang Ungkap Peredaran Uang Palsu Dolar AS di Tanggamus
Baca juga: Uang Palsu yang Dibawa Pelaku Mau Buat Senang-senang di Lokalisasi di Bandar Lampung
AG mendapatkan 40 lembar dolar AS palsu dari tersangka GG.
Sita 48 Lembar Dolar Palsu
Polsek Talang Padang, Tanggamus berhasil mengungkap kasus peredaran uang palsu.
Polisi mengamankan barang bukti pecahan uang 100 dolar Amerika Serikat.
Menurut Kapolsek Talang Padang AKP Sarwani, kasus ini terungkap dari informasi masyarakat tentang adanya peredaran uang palsu.
"Kami melakukan penyelidikan dan akhirnya bisa menangkap pengedarnya, yakni AG (25) dan GG (23), warga Pekon Sukarame, Kecamatan Talang Padang," kata Sarwani, mewakili Kapolres Tanggamus AKBP Oni Prasetya, dalam ekspose, Senin (26/10/2020).
Sarwani mengungkapkan, polisi berhasil menyita barang bukti sebanyak 48 lembar uang dolar AS palsu dan uang Rp 200 ribu sisa penjualan uang palsu.
Awalnya, kata dia, polisi menangkap tersangka AG.
Lantas dikembangkan hingga didapatkan tersangka GG.
Hubungan keduanya adalah teman.
"Mereka ditangkap mulai Sabtu (23/10/2020) malam sampai Minggu (24/10/2020) dini hari di tempat berbeda. Mulanya ditangkap AG, lalu GG," jelas Sarwani.
Sementara ini peredaran uang palsu dolar AS masih sebatas di wilayah Kecamatan Talang Padang. (Tribunlampung.co.id/Tri Yulianto)