Berita Nasional

Sahabat Dibunuh Gara-gara Uang Hilang saat Beli Mi Instan, Keluarga Tak Terima dan Mengamuk

Dua sahabat Kota Bima, NTB terlibat perselisihan hingga satu orang diantaranya tewas terbunuh.

(KOMPAS.COM/SYARIFUDIN)
Dua anggota polisi dilaporkan terluka dalam aksi pengerusakan rumah pelaku pembunuhan di Kota Bima, Minggu (01/11/2020). Sahabat Dibunuh Gara-gara Uang Hilang saat Beli Mi Instan, Keluarga Tak Terima dan Mengamuk 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Dua sahabat terlibat perselisihan hingga satu orang diantaranya tewas terbunuh. Fandi Ardiansyah (23) meninggal setelah ditusuk IM (21).

Peristiwa cekcok dua sahabat hingga menyebabkan Fandi Ardiansyah tewas kini merembet ke keluarga lainnya.

Tak terima dengan kematian Fandi, keluarga korban mengamuk merusak rumah keluarga IM pada Minggu (1/11/2020).

Saat perusakan terjadi, anggota keluarga Fandi sempat melemparkan batu ke arah polisi yang berjaga.

Akibatnya dua orang anggota polisi terluka terkena lemparan batu.

Fandi warga Kelurahan Paruga, Kota Bima, NTB tewas setelah ditusuk IM rekannya sendiri saat pesta minuman keras, Minggu (1/11/2020) sekitar pukul 01.30 Wita dini hari.

Di hari yang sama, pada pukul 11.00 Wita, keluarga mendatangi rumah IM dan melakukan perusakan.

Baca juga: Remaja 17 Tahun Tewas Dibunuh, Jenazahnya Tergeletak di Pinggir Jalan Dago

Baca juga: Bukan Kecelakaan, Pegawai SPBU Tewas di Jalan karena Didorong Pacar saat Naik Motor

Beruntung saat kejadian, para penghuni sudah tidak ada di rumah.

Menurut Kepala Subbagian Humas Polres Bima Kota Ipda Ridwan perusakan dilakukan karena keluarga tak terima IM menghabisi Fandi anggota keluarganya.

"Aksi perusakan oleh pihak keluarga korban yang tidak terima dengan tindakan saudara IM yang menyebabkan korban Fandi Ardiansyah meninggal dunia," ungkap Ridwan saat dihubungi Kompas.com, Minggu siang.

Ridwan mengatakan saat kejadian polisi sempat mengimbau keluarga Fandi untuk tidak melakukan tindakan anarkis.

Namun imbauan tak diindahkan.

Mereka merusak dan melempari rumah IM meski tak sampai dirobohkan.

"Sebenanya saat kejadian, anggota Satuan Sabhara sudah berusaha menghalau warga setempat yang melakukan pengerusakan, serta diberikan imbauan untuk tetap tenang dan tidak melakukan pengerusakan," ujarnya.

Anggota keluarga Fandi juga melempari polisi dengan batu.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved