Rumah Sakit Imanuel Bandar Lampung

Dokter Jenny Maria Carolina Jelaskan Gangguan Tidur Insomnia

Tidur adalah bagian dari rutinitas harian kita. Coba bayangkan keseharian kita tanpa tidur. Bisa? Sulit atau tidak bisa. Kenapa? Karena tidur sangat p

ist
Tidur adalah bagian dari rutinitas harian kita. Coba bayangkan keseharian kita tanpa tidur. Bisa? Sulit atau tidak bisa. Kenapa? Karena tidur sangat penting buat kita. Dengan cukup tidur, kita akan merasa sehat, suasana hati kita nyaman, konsentrasi terasa baik, dan tidur juga dapat meningkatkan sistem imun. 

3.      Penyalahgunaan obat atau alkohol

4.      ‘Shift’ kerja

5.      Gangguan medis (kanker, gangguan pernapasan,dll) / psikiatri

6.      Riwayat Insomnia sebelumnya

7.      Riwayat keluarga mengalami insomnia

8.      Lingkungan à suara berisik, suhu, lampu, penggunaan alat elektronik, posisi tidur.

Pada masa pandemi ini, tentunya bisa juga menyebabkan terjadinya insomnia pada seseorang. Hal ini disebabkan karena tingkat kecemasan yang tinggi terhadap penularan penyakit, pikiran tentang keuangan, pekerjaan, kesehatan dan keamanan, sehingga menyebabkan stres dan terjadi insomnia.

Kurang bisa beradaptasi dengan masa pandemi juga dapat menjadi pemicu terjadinya insomnia karena hidup normal terganggu. Insomnia di masa pandemi ini juga bisa disebabkan karena terlalu sering terpapar cahaya sinar handphone ataupun laptop akibat bekerja dari rumah, serta efek lockdown yang berpengaruh pada perubahan jam biologis, kurang aktivitas luar rumah, dan kurang aktivitas fisik (banyak duduk kurang gerak/olahraga).

Hal-hal yang dapat dilakukan untuk mengatasi gangguan tidur atau insomnia adalah :

1.      Higiene tidur à cari kebiasaan yg mengganggu tidur / kebiasaan yang membantu tidur.

2.      Teknik relaksasi à mengenali dan mengendalikan tension / ketegangan.

3.      Meditasi

4.      Terapi kognitif perilaku à perbaiki pola pikir yg keliru tentang tidur, kurangi kekhawatiran berlebih tentang tidur

5.      Olahraga

6.      Akupunktur

7.      Hindari minuman beralkohol

8.      Berkonsultasi dengan dokter spesialis kesehatan jiwa agar mendapatkan pengobatan yang tepat.(*)

Sumber: Tribun Lampung
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved