Blok M Mall Nasibmu Kini Tinggal Kenangan, Teriakan Promosi Pedagang Kini Tak Lagi Ada

Dulu kencing aja susah, kini pusat belanja Blok M Mall dibiarkan mati, pedagangnya cuma bisa lakukan ini.

Editor: Romi Rinando
KOMPAS.com/WAHYU ADITYO PRODJO
Suasana lorong Blok M Mall, Jakarta pada Sabtu (31/10/2020) siang. Blok M Mall disebut pedagang sudah mati dan tak berjaya seperti tahun 1990-2000an. 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID- Blok M Mall kini tinggal kenangan.

Kejayaannya di era 1990-an sampai 2000-an telah sirna. 

Blok M Mall tak lagi menjadi pilihan anak muda.

Kahar (62), Rabu (4/11/2020) sore, hanya berdiri di depan tokonya. Pandangannya terlihat kosong.

Sesekali, ia berkata kepada satu dua orang yang lewat, "Silakan lihat-lihat dulu."

Tokonya menjual kaus-kaus band aliran metal kenamaan dan celana jin. Sebut saja kaus Burgerkill edisi Adamantine European Tour 2018 yang terpajang di bagian depan tokonya.

Kaus-kaus berjubel di tokonya, sedangkan di lorong mal hanya beberapa orang yang lewat tanpa memalingkan wajah ke arah tokonya.

"Hari ini baru laris satu. Blok M Mall itu sudah mati. Sebelum Covid-19, itu sudah mati. Paling orang-orang lewat Blok M Mall itu cuma transit.

s

Baju-baju berserakan saat diskon besar-besaran jelang penutupan gerai Matahari di Pasaraya Blok M, Jakarta Selatan, Sabtu (16/9/2017). (Rizal Bomantama/Tribunnews.com)

Baca juga: Uang Nasabah Rp 20 Miliar Raib dari Rekening, Kepala Cabang Jadi Tersangka

Baca juga: Pasar Smep Bisa Samai Pasar Inpres Way Halim

Baca juga: Terbakar Cemburu hingga Tuduh Istri Selingkuh, Suami Beli Pisau di Pasar Habisi Tetangga

 

Udah enggak ada lagi yang beli,” ujar Kahar, penjual di Blok M Mall sejak 1992 saat ditemui, Rabu.

Dilansir Tribunmedan.com dari Kompas.com, Blok M Mall dikenang sebagai pusat perbelanjaan era 1990 sampai 2000-an.

Pemuda-pemudi dan keluarga dari berbagai kelas berbondong-bondong datang ke Blok M Mall.

Saking hidupnya, Blok M Mall selalu penuh sesak.

"Enggak nyangka Blok M Mall seperti ini mati. Dulu jalan aja susah, macet. Kalau dulu itu pengunjung seperti mau naik haji.

Mau kencing aja susah jalan ke toilet. Bisa 15 menit sendiri," kata Kahar.

s
KOMPAS.com/WAHYU ADITYO PRODJO
Kahar (62), salah satu penjual di Blok M Mall yang telah berjualan sejak tahun 1992. Kahar menganggap Blok M Mall sudah mati dan tak berjaya seperti tahun 1990-2000an.
Sumber: Tribun Medan
Halaman 1 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved