Penangkapan Terduga Teroris di Lampung
Terduga Teroris di Bandar Lampung Sehari-hari Berjualan Roti
Sejumlah warga Pidada, Kecamatan Panjang, Bandar Lampung mengaku kaget ada tetangganya yang dijemput Tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror.
Penulis: hanif mustafa | Editor: Daniel Tri Hardanto
"Densus saya gak tahu datangnya. Saya pas nonton televisi. Terus saya dijemput Babinsa dan ditemui sama pihak kepolisian dari Mabes," ujarnya, Minggu (8/11/2020).
Kata Antoni, pihak kepolisian dari Mabes Polri meminta izin untuk penggeledahan di rumah SUL.
"Ya, saya hanya menjadi saksi dan mendampingi warga saya, khususnya istrinya," sebutnya.
Antoni menuturkan, SUL tinggal di rumah tersebut bersama anak dan istrinya.
"Sudah lama tinggal di rumah tersebut. Waktu penggeledahan hanya ada istrinya. Anaknya sekolah," terang Antoni.
Antoni mengatakan, dalam penggeledahan tersebut diamankan berupa dokumen milik SUL.
"Setahu saya cuma dokumen penting yang dibawa. Sajam ada berupa golok," katanya.
Antoni menambahkan, golok tersebut sering digunakan SUL untuk menyembelih hewan kurban.
"Beliau aktif di lingkungan dan kalau lebaran haji ikut nyembelih kurban," tutupnya.
Rumah SUL Sepi
Pasca pengamanan terduga paham radikalisme di Panjang, Bandar Lampung, kediaman SUL nampak sepi.
SUL adalah satu dari empat orang yang diamankan Densus 88 Antiteror Mabes Polri di Lampung.
Dari pantauan Tribunlampung.co.id, Minggu (1/11/2020), kondisi rumah SUL yang terletak Jalan Soekarno-Hatta, Kelurahan Pidada, Kecamatan Panjang, Bandar Lampung, terlihat sepi.
Rumah berwarna hijau tersebut terlihat tertutup dan tidak ada garis polisi.
Warga benama Sutami membenarkan peristiwa penangkapan SUL, Sabtu (7/11/2020) lalu.