ADVERTORIAL
Pemkab Way Kanan Ingin Kembalikan Kejayaan Lada
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Way Kanan menginginkan dikembalikannya komoditas kejayaan lada untuk di masa mendatang.
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Way Kanan menginginkan dikembalikannya komoditas kejayaan lada untuk di masa mendatang.
Hal tersebut disampaikan oleh Pjs Bupati Way Kanan Mulyadi Irsan dalam diskusi bersama akademisi Fakultas Pertanian Universitas Lampung (Faperta Unila), dewan rempah dan Forkopimda di lantai 2 Gedung Dekanat Faperta Unila, Senin (9/11/2020).
Mulyadi berencana melakukan pemetaan kondisi lada, terutama di Way Kanan.
Dengan kegiatan ini, ia ingin membangun kembali kejayaan lada di Way Kanan.
Secara sejarahnya, Kabupaten Way Kanan dan Lampung Utara adalah sentra lada.
“Akan tetapi, produksinya sampai saat ini dirinya terus turun, hanya sekitar 0,4 sampai 0,5 ton per hektare per tahun. Jumlah ini jauh dari Bangka Belitung,” kata Mulyadi yang juga Kadis BMBK Provinsi Lampung ini.
Baca juga: Disbun Komitmen Kembalikan Kejayaan Lada Lampung
Baca juga: Selewengkan Beras Subsidi, Mantan Kakam di Way Kanan Dihukum 4 Tahun Penjara
Pihaknya sedang dalam tahapan melakukan indentifikasi masalah seperti yang diketahui, hingga produksi lada ini menurun.
Persoalan tersebut di antaranya kesuburan lahan, terkait harga, produktivitas, dan persoalan busuk pangkal batang.
Dengan berkumpul bersama pihak akademisi ini untuk mengidentifikasi masalah dahulu dan selanjutnya menyusun tim untuk menindaklanjuti persoalan lada ini.
“Makanya dengan diskusi ini kami membutuhkan pendampingan riset dari Unila. Karena kalau pembangunan berbasis riset itu hasilnya akan efektif dan efisien," kata Mulyadi.
Persoalan lainnya terkait hilirisasi dan pihaknya meminta agar lada sendiri mendapatkan demand tinggi dan harga juga kembali meningkat.
"Berharap lada yang dihasilkan punya daya saing, harga rendah tapi bisa menghasilkan mutu yang tiggi dan juga menghasilkan vibernya," kata Mulyadi.
Apalagi mengembalikan kejayaan lada ini juga termasuk dalam janji kerja Gubernur Lampung Arinal Djunaidi dan Wakil Gubernur Lampung Chusnunia.
Jadi hal ini merupakan salah satu bentuk janji pimpinan dalam membangun kembali dan merevitalisasi lada dan kopi.
Dekan Fakultas Pertanian (Faperta) Unila Prof Irwan Sukri Banua mengatakan, persoalan yang didominasi terserangnya tanaman lada oleh penyakit jamur phytophthora capsici yang menyebabkan busuk pangkal batang.