Kasus Corona di Metro
Bertambah 10 Kasus Positif Covid-19 di Metro, 4 dari Klaster Ponpes
Misnan mengatakan, dari 10 pasien, sebanyak 4 orang berasal dari klaster pondok pesantren (ponpes).
Penulis: Indra Simanjuntak | Editor: Reny Fitriani
"Pasien berobat ke Klinik Griya Sehat dan dirapid dengan hasil reaktif. Lalu pada 5 November diswab dan hasilnya pada 9 November pasien dinyatakan positif Covud-19. Saat ini pasien menjalani isolasi mandiri di rumah," terangnya.
Sementara empat pasien terkonfirmasi berasal dari klaster baru pondok atau asrama SMP MAD di Kelurahan Mulyojati, Metro Barat.
Yakni pasien 84 sampai dengan 87. Berinisial FJ, 13 tahun, SEY berusia 19 tahun, WM berusia 12 tahun dan pasien RPS berusia 13 tahun.
"Pada 21 Oktober pihak pondok mendapat informasi bahwa ada wali murid atau wali santri yang meninggal dunia di Lamtim. Kemudian mengutus tiga orang pengasuh atau ustad dan 2 orang santri, salah satunya pasien W, turut menghadiri pemakaman yang dilakukan secara Covid-19 meski hasil swab belum diketahui," ujarnya.
Pada 26 Oktober, beberapa santri atau siswa mengeluh demam dan hilang rasa penciuman dan lidahnya.
Sekolah kemudian melakukan rapid tes mandiri terhadap siswa atau santri dengan hasil non reaktif.
Selanjutnya pondok memulangkan siswa dan santrinya.
"Nah, 4 November tim puskesmas datang untuk tracing dan didapati masih ada 50 orang siswa atau santri dan pengasuh yang masih di asrama atau pondok. Lalu dilakukan rapid tes dengan hasil 5 orang reaktif," imbuhnya.
Misnan menambahkan, pada 5 November lima orang diswab dan pada 9 November hasilnya 4 orang dinyatakan positif.
"Empat orang ini sekarang melakukan isolasi mandiri di asrama," tuntasnya. (Tribunlampung.co.id/Indra Simanjuntak)