Kasus Corona di Lampung
7 Siswa SMP Ahmad Dahlan Metro Terpapar Covid-19, Diskes Gelar Rapid Test
Dinas Kesehatan Kota Metro melakukan tracing terhadap klaster SMP Muhammadiyah Ahmad Dahlan.
Penulis: Indra Simanjuntak | Editor: Daniel Tri Hardanto
Laporan Reporter Tribunlampung.co.id Indra Simanjuntak
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, METRO - Dinas Kesehatan Kota Metro melakukan tracing terhadap klaster SMP Muhammadiyah Ahmad Dahlan.
Hal itu menyusul tujuh siswa SMP Muhammadiyah Ahmad Dahlan Metro yang dinyatakan positif Covid-19.
Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Diskes Metro Redho Akbar menjelaskan, pihaknya telah melakukan tracing (pelacakan) terhadap siswa yang tinggal di asrama maupun penjaga asrama.
Sebanyak 50 orang juga telah menjalani rapid test.
"Jadi sudah ada 50 orang yang telah kami rapid test. Itu terdiri dari siswa, guru, sampai penjaga asrama. Ini sebagai tindakan cepat agar penyebaran Covid-19 tidak semakin meluas dan bisa diatasi secara dini," imbuhnya, Jumat (13/11).
Sementara itu, Waka Sarpras SMP Muhammadiyah Ahmad Dahlan Metro Jihad Mujiono mengaku, pihaknya telah mengosongkan sekolah maupun asrama.
Baca juga: Pasien Positif Covid-19 Kota Metro Tambah 6, Tiga dari Klaster Pondok Asrama SMP MAD
Baca juga: Pakai Baju Hazmat, Bupati Sujadi Hadiri Pemakaman ASN Pasien Covid-19 di Pringsewu
"Saat ini sekolah dan asrama sudah kosong. Sebelum berita mencuat kita sudah mengosongkan," bebernya.
Ia menilai, kegiatan tatap muka awalnya berjalan dengan baik.
Namun di luar dugaan ada siswa yang terpapar Covid-19.
Adapun kegiatan pondok sudah dimulai sejak bulan Agustus.
"Dinas pendidikan meminta kita untuk tidak ada tatap muka, kita sudah lakukan," terangnya.
Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Metro Misnan meminta seluruh yayasan pendidikan formal dan nonformal di wilayah setempat untuk mengedepankan protokol kesehatan.
"Kita minta semua pihak untuk mengikuti anjuran pemerintah. Kita tidak ingin ada klaster baru penambahan Covid-19. Jadi perlu kesadaran dari masing-masing pihak. Karena ini masalah bersama, bukan hanya tugas pemerintah. Tapi perlu keterlibatan semua pihak," tuntasnya. (Tribunlampung.co.id/Indra Simanjuntak)