Tribun Lampung Tengah
Warga Yukum Jaya Buat Kreasi Penganan Pisang Berbalut Keju Mozarella
Tak hanya pisang dengan lapis keju Mozarella, Ulva juga membuat kreasi penganan dengan bahan dasar yang sama namun dengan varian berbeda.
Penulis: syamsiralam | Editor: Reny Fitriani
Laporan Reporter Tribunlampung.co.id Syamsir Alam
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, LAMPUNG TENGAH - Satu lagi varian kudapan berbahan dasar pisang disajikan melalui tangan tertampil seorang anak muda di Kelurahan Yukum Jaya, Kecamatan Terbanggi Besar, Lampung Tengah.
Produk tersebut yakni Banana Mozarella, kudapan potongan pisang berlapis tepung roti, digoreng dan dibaluri keju mozzarella.
Penggagas jajajanan yang banyak disukai umumnya dari kalangan anak muda itu, sudah dipasarkan oleh Sazidah Ulva (28) warga Kelurahan Yukum Jaya, lebih kurang satu tahun terakhir.
"Kalau kenapa pilihannya (berbahan dasar pisang) karena pisang di sini (Lamteng) banyak tersedia dan tidak sulit dicari," kata Sazidah Ulva, Selasa (17/11/2020).
Ulva sapaan akrabnya mengatakan, pisang juga buah yang banyak disukai oleh masyarakat, sehingga tidak sulit untuk memasarkan penganan yang berbahan dasar buah daerah tropis itu.
"Pilihannya membuat Banana Mozarella, karena pisang termasuk buah tradisional, dan saya ingin mencampurkan dengan keju (Mozarella) yang bisa dianggap kekinian," kata Sazidah Ulva.
Tak hanya pisang dengan lapis keju Mozarella, Ulva juga membuat kreasi penganan dengan bahan dasar yang sama namun dengan varian berbeda.
"Ada juga Banana Grean Tea, tiramisu, Vanilla, cokelat dan keju. Kami mengikuti selera pembeli maunya dipakaikan toping apa," ujarnya.
Untuk harga yang ditawarkan dari produk Banana Mozarella yakni mulai dari Rp 10 ribu hingga Rp 12 ribu per porsi.
Tak hanya Banana Mozarella, Ulva juga mengkreasi pisang sebagai bahan dasar penganan kebab.
Saat ini penjualan bisa didapatkan langsung ke Gang Sumur Bor RT 014/RW 005, Kelurahan Yukum Jaya, Lampung Tengah dengan nomor telepon 085382482222.
"Untuk pemasaran kami masih jual di sekitaran Yukum Jaya dan Bandar Jaya. Kami juga promosi melalui media sosial FB, IG dan WA," jelasnya.
Sebelum masa pandemi Covid-19, kata Ulva, ia mampu menjual produk hingga 50 potong Banana Mozarella.
Namun saat ini mengalami penurunan.
"Kalau terkena dampaknya (coron) itu pasti. Penjualan saat ini terhitung menurun, hanya 15-20 potong saja per hari," bebernya.
Namun begitu, Ulva tak berkecil hati dengan kondisi tersebut, ia yakin dengan terus berusaha akan tetap meraih hasil maksimal seperti yang diharapkan. (Tribunlampung.co.id/Syamsir Alam)