Kasus Corona di Tanggamus

10 Hari Terakhir Selalu Ada Kasus Baru Covid-19 di Tanggamus

kasus muncul karena adanya kasus baru dan kasus hasil tracing dari kasus sebelumnya yang telah muncul.

Penulis: Tri Yulianto | Editor: Reny Fitriani
Istimewa
Ilustrasi - 10 Hari Terakhir Selalu Ada Kasus Baru Covid-19 di Tanggamus 

Laporan Reporter Tribunlampung.co.id Tri Yulianto

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, TANGGAMUS - Dinas Kesehatan Tanggamus mengakui sepuluh hari terakhir selalu ada kasus positif Covid-19 tiap harinya. 

Menurut Sekretaris Dinas Kesehatan Tanggamus Taman Prasi, kasus muncul karena adanya kasus baru dan kasus hasil tracing dari kasus sebelumnya yang telah muncul. 

"Ya sekarang ini memang setiap hari selalu ada kasus, itu juga berkat hasil tracing yang kami lakukan terhadap kasus-kasus yang ada," ujar Prasi. 

Perkembangan tiap hari yang selalu ada kasus baru dimulai sejak 17 November jumlah kasus 115 kasus dan empat kasus kematian, pada 18 November jadi 116 kasus, lalu 19 November ada 118 kasus, 20 November jadi 120 kasus. 

Kemudian pada 21 November jadi 125 kasus dengan lima kasus kematian. 

Baca juga: 4 Pasien Baru Covid-19 di Tanggamus Jalani Isolasi Mandiri di Rumah

Baca juga: Kisah Guru Honorer di Tanggamus Kehilangan Penghasilan Tambahan karena Covid-19

Lalu pada 22 November kasus jadi 128 kasus, 23 November jadi 134 kasus, 24 November kasus jadi 140 kasus, pada 25 November 144 kasus, 26 November tiga kasus. 

Prasi mengaku kondisi saat ini memang trend kasus Covid-19 meningkat.

Harapannya kenaikan tersebut sebagai upaya penanganan kasus, karena di dalamnya sebagian hasil dari tracing. 

Sebab dalam menangani kasus Covid-19 ada tiga hal yang harus dilaksanakan yakni rest, tracing dan traitment atau (3T).

Ketiganya harus dilakukan agar kasus bisa diketahui, tidak makin meluas dan yang terpapar tertolong. 

"Sayangnya banyaknya tracing yang kami lakukan tidak sebanding dengan kapasitas labolatorium. Sehingga masih kalah cepat dengan penyebaran," ujar Prasi. 

Ia mengaku, labolatorium yang ada Lampung di antaranya labolatorium RSUD Abdoel Moeloek, Labolatorium Kesehatan Daerah, labolatorium BPOM, labolatorium Balai Veteriner. 

Hal lain yang menyebabkan kasus terus bertambah adalah tingkat kepercayaan masyarakat yang menganggap Covid-19 tidak ada atau hanya rekayasa.

Sehingga mengabaikan protokol kesehatan dan akhirnya terpapar. 

Halaman
123
Sumber: Tribun Lampung
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved