Bandar Lampung

Konferensi PGRI Lampung: PGRI Harus Memperjuangkan Guru dalam Peningkatan Kompetensi

PGRI harus pula memperjuangkan aspirasi guru dan memastikan pendidikan yang bermutu.

Penulis: Bayu Saputra | Editor: Reny Fitriani
Tribunlampung.co.id/Bayu
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Kadisdikbud) Lampung Sulpakar saat menyampaikan sambutannya pada konferensi kerja, Kamis (23/12/2020). Konferensi PGRI Lampung: PGRI Harus Memperjuangkan Guru dalam Peningkatan Kompetensi 

Laporan Reporter Tribunlampung.co.id Bayu Saputra

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Provinsi Lampung menggelar konferensi kerja. 

Dengan mengangkat tema "Peran strategis PGRI dalam mewujudkan organisasi yang kuat, independen, demokratis dan sinambung (Kids)".

Ketua PGRI Provinsi Lampung Suharto saat ditemui di Golden Tulip, Kamis (24/12/2020) mengatakan bahwa konferensi kerja ini merupakan perintah dari AD/ART.

Diantaranya untuk menyusun program kerja di tahun mendatang, menyusun rencana anggaran belanja organisasi hingga satu tahun kedepan. 

Baca juga: Desember Dana Sertifikasi Guru Lamsel Ditunda, Pemkab Bayar Kekurangan Tahun Depan

Baca juga: Ketua DPRD DKI Bentak Guru Pembuat Soal Anies Diejek Mega

Pergantian antar waktu (paw) bagi anggota yang tidak aktif, sekaligus mengambil kebijakan dalam rangka pengembangan organisasi. 

"Sehingga kabupaten dan kota juga program kita yang jelas terdokumentasi dalam konferensi, " kata Suharto yang juga Kepala SMA Negeri 9 Bandar Lampung ini.

Semua ini orientasinya bagaimana bisa melayani bagi semua anggota PGRI. 

Ada 3 hal yang menjadi konsentrasi pada program kerja tahun ini yakni konsolidasi organisasi, konsolidasi program bisa mengakomodir kepentingan anggota. 

Konsolidasi anggota menerima anggota baru dan banyak juga guru honorer,  termasuk guru agama juga akan berkoordinasi. 

Kadisdikbud Lampung Sulpakar mengatakan bahwa konferensi kerja ini bahwa PGRI harus memperjuangkan guru tersebut dalam peningkatan kompetensi. 

Baca juga: Hadapi Nataru, Satbrimobda Lampung Siapkan Satu SSK Batalyon A Pelopor

Baca juga: Pengendara Asal Palembang Gagal Beli Oleh-oleh Bakso Gara-gara Tak Bawa Suket Rapid Test Antigen

Maupun kesejahteraan guru dan peluang ikut serta dalam merancang kegiatan pembangunan pendidikan. 

"Guru itu orang yang paham apa yang harus dilakukan kedepannya dan semua itu bukan kajian ilmiah tapi kajian kondisi lapangan dengan pengalaman yang saya miliki, " kata Sulpakar.

PGRI harus pula memperjuangkan aspirasi guru dan memastikan pendidikan yang bermutu.

Sementara, Ketua Umum PGRI Lampung Prof Unifah Rosyidi melalui virtual mengatakan PGRI harus menjadi tanggung jawab dan teladan bagi guru. 

PGRI itu harus menunjukkan independensinya, bahwa ditengah pandemi ini luar biasa dan harus berkomitmen memajukan pendidikan. 

Harapannya dan kuncinya kreativitas dan belajar, kalau guru berhenti belajar maka berhenti menjadi guru. 

Baca juga: Tak Bawa Suket Rapid Test Antigen, 16 Kendaraan Luar Lampung Putar Balik dalam Waktu 1,5 Jam

Baca juga: 6 Pengendara Pelat Luar Lampung Diminta Putar Balik Lantaran Tidak Bawa Suket Rapid Test Antigen

Pendidikan itu adalah karakter yang harus memberdayakan di pendidikan non formal dan saat ini guru harus bisa mengusai teknologi. (Tribunlampung.co.id/Bayu Saputra)

Sumber: Tribun Lampung
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved