Lampung Selatan
Pelaku UMKM di Lampung Selatan Optimis Ada Perubahan di Tahun 2021
Tahun 2021, para pelaku UMKM di Lampung Selatan berharap akan ada perubahan positif, pasca dampak pandemi Covid-19 di 2020.
Penulis: Dedi Sutomo | Editor: Noval Andriansyah
Laporan Wartawan Tribunlampung.co.id Dedi Sutomo
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, LAMPUNG SELATAN – Memasuki tahun 2021, para pelaku UMKM di Lampung Selatan berharap akan ada perubahan positif, pasca dampak pandemi Covid-19 di 2020.
Para pelaku UMKM berharap, geliat usaha mereka akan bisa kembali bangkit di tahun 2021.
Tentu para pelaku UMKM juga berharap adanya dukungan dari pemerintah.
Baca juga: Pelaku UMKM di Metro Lebarkan Sayap Usaha, Rumah Kue Buka Gerai Kopi Gue
Baca juga: Teten Masduki Minta Pemkab Tulangbawang Kuatkan Pelaku UMKM
“Semoga saja tahun 2021 ini ada perubahan. Sudah mulai kembali bangkit untuk usaha UMKM,” kata Ely, seorang pelaku UMKM di Sidomulyo, Minggu (3/1/2021).
Menurut Ely, tahun 2020 menjadi titik terendah dalam usaha UMKM kripik pisang yang digelutinya.
Pandemi Covid-19, berdampak besar pada pemasaran produk kripik pisang produksi usahanya.
“Penurunan pemasarannya jauh. Bisa sampai 60-80 persen dari biasanya,” ujar Ely.
Optimisme juga disampaikan oleh Samadi, pelaku UMKM lainnya di Sidomulyo.
Samadi melihat, dampak pandemi Covid-19 masih akan terasa di tahun 2021.
Baca juga: Pasien Covid-19 di Lampung Selatan Meninggal Dunia, Ada Riwayat Perjalanan ke Jakarta
Baca juga: IRT di Sragi Lampung Selatan Tewas Gantung Diri di Pohon Waru
Karena, hingga kini pandemi Covid-19 masih berlangsung.
Hanya saja, lanjutnya, pelaku UMKM harus bisa memanfaatkan setiap peluang yang ada.
Tetap terbuka adanya peluang-peluang usaha bagi pelaku UMKM yang mau berinovasi dalam produk.
“Saya tetap optimis untuk usaha UMKM akan bisa kembali menggeliat di tahun 2021,” kata dia.
Menurut Samadi, para pelaku UMKM kini harus bisa beradaptasi dengan perubahan yang ada saat ini.
Satu di antaranya, pada pemasaran.
Perkembangan digitalisasi berpengaruh pada pola pemasaran yang kini mulai bergeser ke online market.
Pelaku UMKM, kata dia, perlu untuk mengikuti perkembangan ini.
Memang, lanjutnya, perlu ada pelatihan-pelatihan bagi para pelaku UMKM tentang digitalisasi market ini.
Seperti bagaimana membuat packing yang baik, membuat content promotion yang baik untuk pemasaran online, serta memanfaatkan aplikasi startup.
“Di sini mungkin peran pemerintah perlu optimal, memberikan pelatihan tentang digital market."
"Tidak lagi hanya terpaku pada pelatihan pembuatan produk, seperti sebelumnya,” ujar Samadi.
Dirinya menambahkan, jika para pelaku UMKM mau membuka wawasan melalui dunia maya.
Tidak hanya mengandalkan peran pemerintah.
Ia mengatakan, banyak informasi dan serta juga hal-hal yang bisa dipelajari melalui dunia maya.
Samadi pun melihat, program bantuan stimulus yang diberikan pemerintah sebelumnya bukanlah solusi jitu untuk kembali membangkitkan pelaku usaha UMKM.
Tetapi memberi bekal tentang pemasaran digital yang saat ini menjadi tren.
Membantu membuka pasar bagi produk UMKM yang lebih luas, menjadi hal yang harusnya dilakukan pemerintah.
Baca juga: Satu Pasien Positif Covid-19 Lampung Selatan Meninggal Dunia, Punya Riwayat Perjalanan dari Solo
Baca juga: Ada 7 Kasus Baru Covid-19 di Lampung Selatan, Termasuk Tenaga Kesehatan di Sidomulyo
(Tribunlampung.co.id/Dedi Sutomo)