Banjir Bandang Pringsewu
DPRD Pringsewu Tinjau Lokasi Terdampak Banjir Pardasuka, Minta Penguatan Tanggul Sungai Way Mincang
Mastuah mengatakan bila Sungai Way Mincang memang telah menjadi persoalan lama masyarakat setempat.
Penulis: Robertus Didik Budiawan Cahyono | Editor: Reny Fitriani
Laporan Roporter Tribunlampung.co.id Robertus Didik
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, PRINGSEWU - DPRD Pringsewu meninjau langsung lokasi terdampak banjir di Kecamatan Pardasuka Kabupaten Pringsewu, Rabu, 6 Januari 2021 siang.
Rombongan DPRD Pringsewu dipimpin Wakil Ketua I DPRD Pringsewu Mastuah didampingi Ketua Komisi III DPRD Pringsewu Najarudin bersama anggota Komisi III.
Diantaranya, Johan Arifin, Aris Wahyudi, Homsi, Rini, Rita Irviani, Sudiono, Hartono, dan Hermawan, serta Asita Nurgaya.
Wakil Ketua I DPRD Pringsewu Mastuah mengatakan, pihaknya fokus meninjau musibah yang melanda Kecamatan Pardasuka.
Baca juga: Warga Terdampak Banjir Pardasuka Butuh Makanan, Pemkab Pringsewu Buka 2 Dapur Umum
Baca juga: Banjir Bandang Melanda Pringsewu, 6 Pekon di Pardasuka Terdampak
Mastuah mengatakan bila Sungai Way Mincang memang telah menjadi persoalan lama masyarakat setempat.
Bahkan ketika Mastuah reses di Pekon Tanjung Rusia, terdapat usulan untuk normalisasi dan penguatan tanggul sungai.
"Ini menjadi persoalan kita, bahwa Sungai Way Mincang ini sepanjang enam pekon di Pardasuka," kata Mastuah, Rabu di lokasi kejadian.
Enam pekon/desa itu, dari Pekon Kedaung, Tanjung Rusia Timur, Sukanegeri, Tanjung Rusia, Pardasuka Selatan dan Pardasuka.
Menurutnya Sungai Way Mincang ini menjadi pekerjaan rumah (PR) bersama.
Mengingat, pada tahun 1986 itu juga pernah banjir yang mengakibatkan korban cukup banyak.
Dia berharap bataran sungai yang berada tepat di depan kantor Pekon Tanjung Rusia ini segera dilakukan pemancangan beton.
Baca juga: Pardasuka Pringsewu Banjir Akibat Hujan Deras dan Sungai Way Mincang Meluap
Baca juga: Sepatu Pelajar di Pardasuka Pringsewu Dibungkus Plastik karena Jalan Berlumpur
Menurutnya, ada dua titik untuk pemancangan beton, yakni di Dusun Tanjung Rusia I dan Sinar Gunung I harus dipancang beton.
"Ini sifatnya segera urgent," katanya.
Ketua Komisi III DPRD Pringsewu Najarudin mengatakan bahwa yang perlu dilakukan oleh pemerintah adalah berkoordinasi dengan Pemerintah Provinsi Lampung.
Mengingat Sungai Way Mincang kewenangannya balai besar.
Najarudin menambahkan, bahwa informasi yang diterima DPRD, program pembangunan itu sudah masuk dalam APBD Tahun 2021 ini. Sehingga memang akan dilakukan pembangunan.
"Maka kami dari DPRD Pringsewu akan memantau dan mengawal ini supaya betul-betul terwujud di tahun ini, ada pembangunan pondasi penyangga untuk air supaya tidak terjadi banjir lagi," katanya.
Selain itu, tambah Najarudin, perlu dilakukan normalisasi. Mengingat adanya pendangkalan-pendangkalan sungai.
Dia berharap dengan penanganan itu, air tidak terkendala.
Sehingga kedepan tidak terjadi banjir lagi.
Buka 2 Dapur Umum
Sebelumnya diberitakan, warga yang terdampak banjir di Kecamatan Pardasuka Kabupaten Pringsewu mengungsi di tempat kerabat dan saudara.
Kepala Pekon Tanjung Rusia Wildan Firdaus mengatakan, saat ini yang dibutuhkan warga terdampak banjir berupa logistik makanan.
"Dalam gotong royong warga membersihkan material sisa-sisa banjir ini yang dibutuhkan makan," kata Wildan, Rabu, 6 Januari 2021.
Kemungkinan juga dibutuhkan oleh warga-warga yang ada di sekitar sini.
Pekon, tambah dia, tidak ada kesiapan.
Dia mengaku berkoordinasi dengan kabupaten terkait pola penanganan paska banjir ini.
Atas kondisi dan kebutuhan masyarakat terdampak banjir, BPBD dan Dinas Sosial Kabupaten Pringsewu membuka dapur umum.
Dapur umum didirikan di dua titik Pekon Tanjung Rusia.
Hasil masakan dapur ini didistribusikan ke masyarakat seluruh Pekon terdampak banjir.
Kepala Pelaksana BPBD Pringsewu Edi Sumber Pamungkas mengatakan bila masakan yang dihasilkan dari dapur umum dapat mengkaver ratusan orang.
Kendati begitu pihaknya tetap mengupayakan kebutuhan konsumsi warga terdampak banjir dengan dua dapur umum.
Prioritas diberikan untuk masyarakat yang gotong royong terlebih dahulu.
Baca juga: 3 Hari di Awal Tahun 2021, Kasus Covid-19 di Pringsewu Bertambah 35 Kasus
Baca juga: Prioritas Vaksinasi Covid-19 di Pringsewu untuk 2.500 Tenaga Kesehatan
Kalau nanti ada pengungsi, lanjut dia, akan segera dipenuhi kebutuhannya.
(Tribunlampung.co.id/Robertus Didik)