Penganiayaan di Campang Raya
Tangis Keluarga Korban Penganiayaan di Campang Raya Pecah, Sang Kakak: Saya Baru Tahu dari Facebook
Andriani kakak korban mengaku tak mengetahui apa yang telah menimpa adiknya.
Penulis: hanif mustafa | Editor: Reny Fitriani
Laporan Reporter Tribunlampung.co.id Hanif Mustafa
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Suara tangis pecah seketika saat keluarga mengetahui Didi Ferdiana (26) sudah terbujur kaku di ruang instalasi forensik Rumah Sakit Abdul Moeloek (RSUDAM), Jumat (8/1/2021).
Pantauan Tribunlampung.co.id, keluarga korban baru menjemput jenazah Didi Ferdiana sekira pukul 10.00 wib.
Sang ayah pun tak kuasa menahan sedihnya, ia pun meneteskan air mata dan ditenangkan oleh keluarga.
Andriani kakak korban mengaku tak mengetahui apa yang telah menimpa adiknya.
Baca juga: Terekam CCTV SPBU Campang Raya, Pelaku Penganiayaan 5 Orang, 1 Pelaku Pukul Korban Pakai Kursi Kayu
Baca juga: Barang Bukti Milik Korban Ditemukan di Roda Mobil yang Ada di Samping SPBU Campang Raya
"Saya belum tahu, tapi kata temannya dia ini dikeroyok di depan bypass Campang Raya," ujarnya di RSUDAM.
Andriani pun mengetahui jika adiknya menjadi korban penganiayaan setelah melihat di media sosial Facebook.
"Saya saja baru tahu dari Facebook, dan temennya ada yang datang ke rumah," tutur warga Untung Suropati Labuhan Ratu ini.
Andriani pun tak mengetahui jika adiknya memiliki masalah di luar keluarga.
"Adik saya ini tertutup, pulang paling cuman sebentar," timpalnya.
Andriani mengatakan jika adiknya memiliki aktivitas pekerjaan yang padat dan pekerja keras.
Baca juga: Saksi Penganiayaan di Campang Raya: Korban Bersama Cewek, Digebuki Pengendara Motor RX King
Baca juga: Prakiraan Cuaca Lampung Hari Ini 8 Januari 2021, Siang hingga Malam Potensi Hujan
"Jadi dia ini jualan roti bakar, dari sore sampai malam, jam 1 pulang, balik lagi keluar," tuturnya.
Lanjutnya, korban keluar rumah lagi lantaran bekerja di rumah makan 24 jam.
"Nah rumah makan ini kami gak tahu dimana, semalam dia juga pulang jam satu keluar lagi, ya kesalahan kami juga gak ada kontrol keluarga," tandasnya.
Terekam CCTV SPBU