Sriwijaya Air SJ182 Hilang Kontak
Postingan Sedih Pramugari, Chat Tak Dibalas Suami yang Bertugas di Pesawat Sriwijaya Air SJ182
Di Instagramya, pramugari Aldha Refa memposting chat terakhirnya dengan sang suami yang tak berbalas.
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Tangis pilu pramugari Aldha Refa yang baru saja menikah dengan pramugara pesawat Sriwijaya Air yang jatuh di Kepulauan Seribu, Okky Bisma.
Okky Bisma bertugas sebagai pramugara pesawat Sriwijaya Air SJ-182 penerbangan Jakata - Pontianak yang jatuh kecelakaan di Kepulauan Seribu, Sabtu 9 Januari 2021.
Di Instagramya, pramugari Aldha Refa memposting chat terakhirnya dengan sang suami yang tak berbalas.
"Pihhh balas pihh km pasti kuattt sayang, kamu bisa bertahan", tulis Aldha Refa ketika sang suami tak lagi bisa merespon chat yang dikirim.
Baca juga: Penjelasan KNKT Soal Mesin dan Usia Pesawat Siriwijaya Air yang Sudah 25 Tahun Lebih
Baca juga: Menit-menit Kronologi Lengkap Pesawat Sriwijaya Air Jatuh, Sempat Delay hingga Ditemukan Puing
Aldha Refa juga memohon doanya agar Okky Bisma sang suami diberi keselamatan.
Curhat pramugari yang baru saja menikah dengan sang suami, Okky Bisma yang menjadi FA alias Pramugara di pesawat Sriwijaya Air SJ-182 itu pun viral.
Dilansir dari postingan pribadinya, pasangan yang bekerja sebagai FA ini menikah pada akhir 2019 lalu.
Melansir Instagramnya, Aldha Refa menunjukkan chat terakhir dengan sang suami, Okky Bisma yang bertugas di pesawat Sriwijaya Air SJ-182 yang nahas tersebut.
Chat terakhir menunjukkan pukul 14.34, Okky Bisma masih membalas chat sang istri.
Hingga kurang lebih satu jam kemudian chat Aldha ke Okky Bisma hanya tinggal ceklis satu.
Baca juga: 3 Warga Lampung Korban Kecelakaan Pesawat Sriwijaya Air Jakarta-Pontianak
Baca juga: Rem Blong, 2 Pengendara Motor Tewas Tabrak Pembatas Jalan di Tanggamus
"Suamiku km pasti bisa bertahan", tulisnya di foto pertama yang dibagikan.
"Pihhh balas pihh km pasti kuattt sayang, kamu bisa bertahan", tulisnya ketika sang suami tak lagi bisa merespon chat.
"Mohom doanya temen2 ada mukjizat Allah selamat suamiku semua tanpa kurang apapun," pungkasnya di postingan terakhir, Minggu (10/1/2021).

Tragedi kecelakaan Sriwijaya Air SJ-182 menjadi duka yang mendalam bagi Indonesia.
Puluhan penumpang hilang di perairan atas jatuhnya pesawat Sriwijaya Air tersebut.
Ada juga bayi berusia 3 bulan yang ikut penerbangan hilang.
Di balik itu semua ada cerita dari seorang Qoriah.
Seorang calon penumpang Sriwijaya Air SJY-182 selamat dari maut kecelakaan pesawat tersebut setelah batal ikut terbang.
Adalah Rachmawati, warga Mempawah, Kalbar yang batal terbang ke Pontianak pada Sabtu (9/1/2021).
Namun karena surat keterangan PCR Swab-nya belum jadi maka Qoriah ini batal menumpang pesawat tersebut.
Rachmawati yang juga qoriah internasional asal Kalbar itu selamat karena tak jadi terbang.
"Sebenarnya saya akan berangkat menggunakan pesawat tersebut, tetapi karena menunggu hasil PCR SWAB yang baru hari ini keluar, jadi batal ikut pesawat itu," kata Hj Rachmawati warga Mempawah yang bertugas di Kemenag RI ini pada Sabtu (9/1/2021) dikonfirmasi Tribunpontianak.co.id melalui telepon.
Dikatakan, sudah menghubungi pihak travel untuk pesan tiket beberapa hari sebelumnya. Tapi karena ke Pontianak harus pakai PCR SWAB harus menunggu sampai hasil keluar.
Mantan Qoriah Internasional era tahun 1985-1986 menjelaskan, hasil Swab baru di ketahui hasilnya pada Sabtu siang.
Sehingga keberangkatan pulang ke Pontianak menggunakan Pesawat Sriwijaya jadwal hari Sabtu dibatalkan.
"Karena PCR SWAB baru keluar tadi, akhirnya saya jadinya berangkat besok (Minggu) menggunakan pesawat air Asia," ujar Rachamati.
Rachmawati bersyukur masih diberi umur panjang karena batal berangkat ikut pesawat naas itu.
"Tadi banyak yang telepon juga, anak dan saudara yang di Mempawah dan Sambas, karena beredarnya nama penumpang, yang tertera ada nama saya, dan pihak keluarga juga sebenarnya sudah tahu kalau saya rencana pulang hari ini,"katanya.
Pegawai Kemenag RI ini pun turut mendoakan semoga almarhum dan almarhumah yang jadi korban kecelakaan pesawat semoga husnul khatimah.
Pesawat rute Jakarta-Pontianak hilang kontak pada Sabtu 9 Januari 2021. Pesawat jenis boeing 737-524 type classic ini diduga jatuh di sekitar Kepulauan Seribu.
Dari data yang ada, awak kabin yang bertugas di pesawat tersebut yakni SFA Dhika, FA Okky Bisma, FA Mia Tresetyani, dan FA Gita Lestari.
Sementara yang pilot pesawat adalah Capt Afwan dan FO Diego Mamahit.
Sementara Juru Bicara Kementerian Perhubungan RI Adita mengonfirmasi bahwa pesawat Sriwijaya Air SJ 182 rute Jakarta-Pontianak hilang kontak pada Sabtu 9 Januari 2021.
Pesawat hilang kontak saat berada di atas kawasan Kepulauan Seribu. "Informasi saat ini, ada lost contact Sriwijaya Air rute Jakarta-Pontianak SJ 182, ada kontak 14.40 WIB," ujar Adita.
Saat ini, Kemenhub membuka posko di Terminal II Bandara Soekarno-Hatta. "Terakhir ada di atas perairan Pulau Seribu," ujar dia.
Bupati Kepulauan Seribu Djunaedi mengatakan, pesawat Sriwijaya Air rute Jakarta-Pontianak jatuh di sekitar Pulau Laki.
"Betul (di Pulau Laki)," ujar Djunaedi seperti dilansir Kompas.com, Sabtu 9 Januari 2021.
Djunaedi menyatakan bahwa ia menerima informasi tersebut dari pihak kelurahan setempat.
Baca juga: Unggahan Lambaian Tangan Ratih Windania, Penumpang Sriwijaya Air yang Jatuh
Baca juga: Sosok Kapten Afwan, Pilot Pesawat Sriwijaya Air SJ 182 yang Jatuh
Dari pihak kelurahan ia menerima informasi bahwa seorang nelayan bubu sempat melihat ledakan api dari peristiwa tersebut, kemudian meminta tolong kepada warga sekitar
Artikel ini telah tayang di sumsel.tribunnews.com