Tegal Mas Lampung
Bos Tegal Mas Thomas Azis Riska Ultah Ke-49, Ucap Syukur Sekeluarga Bisa Bertahan Melawan Covid-19
Bos Tegal Mas, Puncak Mas, dan Bukit Mas, Thomas Azis Riska, berulang tahun ke-49 pada Senin 11 Januari 2021, langsung sungkem ke kaki ibunda.
Thomas mengenakan jam tangan yang bisa mengukur kedalaman laut. Terlihat kedalamannya hingga 60 meter.
Yang paling menyiksanya adalah suhu terik di siang hari. Dengan cepat dia mengalami dehidrasi. Tubuhnya hanya bisa mengambang, tidak bisa berenang lagi.
Thomas benar-benar tak berdaya. Hanya karena ada pelampung yang melekat, tubuhnya masih bisa mengambang. Kakinya sudah keram, tidak bisa digerakkan lagi.
Tubuhnya terus terombang-ambing di tengah laut. Dalam kondisi lemah tak bertenaga, ia sempat memejamkan mata lalu tertidur. Lalu bangun lagi. Lalu tertidur lagi, bangun lagi.
Thomas tak tahu berapa lama ia terombang-ambing di laut, hingga samar-samar ia mendengar deru mesin kapal mendekat.
"Allah masih menyayangi saya. Ternyata itu kapal pemancing yang secara kebetulan lewat dan melihat ada tubuh manusia yang terombang-ambing di tengah laut," ujarnya.
Singkat cerita, ia ditolong oleh sekelompok orang di kapal tersebut. Ia masih ingat betul nama kapal itu, KM Berdikari 09. Ia diangkat naik ke kapal menjelang petang.
"Di atas kapal itu saya menangis sejadi-jadinya. Di situlah saya memanjatkan rasa syukur yang tak terhingga kepada Allah, atas pertolongan dan perlindungannya saya masih bisa hidup," katanya.
Untuk kondisi normal, Thomas belakangan tahu bahwa sebenarnya dia sudah "lewat". Sebab, ternyata ia terapung tanpa daya sekitar 5,5 jam. Dalam keadaan dehidrasi pula.
"Ini semua karena Allah. Saya juga selamat dari hiu-hiu ganas di lokasi itu tentu berkat perlindungan-Nya," ujar Thomas dengan mata memerah.
Thomas mengatakan, Allah menolongnya melalui 11 orang yang berada di atas KM Berdikari 09. Kepada mereka, Thomas sangat berterima kasih. Hingga sekarang, nama-nama penolongnya disimpan di memori HP-nya, di depan nama ditambahi kata "Malaikat".
Mereka awak kapal bersama karyawan PT Bukit Asam dan tamu perusahaan dari DPRD Muara Enim.
Mereka menyewa kapal untuk memancing di tengah laut, dan secara kebetulan lewat di lokasi Thomas mengalami kecelakaan.
Dari atas KM Berdikari 09 itu Thomas dievakuasi dan dibawa ke RS Bumi Waras. Thomas menolak untuk menjalani rawat inap. Dia merasa cukup kuat untuk kembali ke rumahnya.
Ia nekat meninggalkan rumah sakit, karena malamnya ia ditunggu di Puncak Mas oleh istri dan anak-anaknya serta keluarga besarnya yang mengadakan tumpengan ulangtahun.
Saat kembali berulangtahun ke-49 pada Sabtu 11 Januari 2021, ia kembali memanjatkan rasa syukur yang tak terhingga kepada Allah.
"Hidup mati saya pasrahkan kepada-Nya, semoga dalam perjalanan hidup saya bisa bermanfaat bagi keluarga dan masyarakat," katanya.(*)