Sriwijaya Air SJ182 Hilang Kontak

Jenazah Co Pilot Fadly Satrianto, Korban Sriwijaya Air SJ 182 Berhasil Diidentifikasi

Jenazah Fadly Satrianto berhasil diidentifikasi oleh Automatic Finger Print Identification System (INAFIS) Polri .

Editor: taryono
Humas Basarnas
Ilustrasi Tim SAR gabungan evakuasi serpihan pesawat Sriwijaya Air SJ-182 dan pakaian anak dari KRI Kurau ke Posko Terpadu JICT 2, Tanjung Priok, Jakarta. 6 Keluarga Korban Sriwijaya Air Jakarta Pontianak Jatuh Berangkat ke Jakarta. (Humas Basarnas) 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Jenazah co pilot Fadly Satrianto berhasil  diindentifikasi.

Fadly Satrianto merupakan kru-ekstra yang menumpangi pesawat Sriwijaya Air SJ-182.

Jenazah Fadly Satrianto berhasil diidentifikasi oleh Automatic Finger Print Identification System (INAFIS) Polri .

Fadly Satrianto tercatat sebagai pria kelahiran Surabaya 6 Desember 1982.

Baca juga: Kotak Hitam Sriwijaya Air SJ 182 Ditemukan di Antara Pulau Laki dan Lancang

Baca juga: Pria Minta Semua Baju ke Mantan Kekasih Setelah Putus Cinta

Berdasarkan data e-KTP, korban pesawat Sriwijaya Air SJ-182 atas nama Fadly Satrianto beralamat di Teluk Penanjung 17 RT 04/05 di daerah Pabean Cantian, Jawa Timur.

Nama Fadly Satrianto terdaftar dalam manifest penerbangan Sriwijaya Air SJ-182.

"Ini (Fadly Satrianto) terdaftar pada nomor manifest 31. Dan ini ternyata adalah co pilot dari pesawat Sriwijaya Air," ucap Kapus INAFIS Polri Brigjen Pol Hudi Suryanto di RS Polri Jakarta, Selasa (12/1/2021).

Kepastian ini diperoleh INAFIS Polri setelah menemukan 12 titik kesamaan antara bagian tubuh yang ditemukan dengan DNA Fadly Satrianto yang diserahkan pihak keluarga.

"Kami juga sudah melakukan perbandingan sidik jari, ini yang kami dapat. Perbandingan sidik jarinya dari E-KTP telunjuk kanan, yang berhasil kita identifikasi dari potongan bagian tubuh yang kami dapatkan. Identik 12 titik persamaan," jelas Hudi.

Sebelumnya, Tim DVI Polri mengumumkan keberhasilannya mengidentifikasi tiga jenazah korban Sriwijaya Air SJ-182.

Baca juga: Butuh Waktu hingga 5 Hari untuk Unduh Data FDR Sriwijaya Air SJ 182

Baca juga: Komjen Pol Listyo Disebut Calon Kuat Kapolri, Ujang Komarudin Sebut Sangat Layak

Tiga jenazah yang berhasil diidentifikasi antara lain, atas nama Fadly Satrianto, Asy Habul Yamin, dan Khasanah Khasanah.

Hari sebelumnya, Tim DVI pun sudah berhasil mengindentifikasi satu korban atas nama Okky Bisma.

Dengan tambahan tersebut, sudah ada 4 korban Sriwijaya Air SJ-182 yang berhasil diidentifikasi.

306 Personil Gabungan Diturunkan untuk Identifikasi Korban

Sebanyak 306 personil gabungan diturunkan dalam proses identifikasi korban pesawat Sriwijaya Air SJ 182 yang jatuh di perairan Kepulauan Seribu, Jakarta, Sabtu (9/1/2021).

Kepala Biro Penmas Polri Brigjen Pol Rusdi Hartono mengatakan tim gabungan yang terlibat merupakan ahli bidang forensik dan kedokteran yang terdiri dari TNI, Polri, dan dari ikatan dokter ahli forensik.

"Semua, ahli. Semua dalam bidang forensik, itu ada semua terlibat. Ada kedokteran, TNI, Polri dan dari ikatan dokter ahli forensik kita, ikut dalam tim utk melakukan indentifikasi di sini," kata Brigjen Rusdi pada konferensi pers di RS Polri Kramat Jati, Senin (11/1/2021).

Ia berharap proses identifikasi jenazah korban berjalan lancar dan efektif untuk membantu keluarga korban.

Pihak RS Polri juga memberikan bimbingan psikologis kepada para keluarga korban untuk membantu secara emosional agar dapat menerima musibah

"Kita memberikan bimbingan kpd kluarga korban agar keluarga korban scr psikologis tdk terganggu dan bs menerima musibah itu," ujar Rusdi

"Ya, mudah-mudahan semua berjalan efektif bisa membantu keluarga korban menerima keadaan dan psikologi keluarga korban bisa tetap normal," lanjutnya.

Rusdi belum dapat memastikan secara rinci kapan proses identifikasi jenazah korban dapat diselesaikan.

Namun ia dan timnya berupaya bekerja keras untuk dapat mengumpulkan data ante mortem dari para keluarga korban untuk memudahkan dan mempercepat proses identifikasi.

"Tidak ada (target) karena terpenting ketepatan bukan kecepatan, maka kami minta kesabaran keluarga korban," ujarnnya.

Sebelumnya Rusdi menyebut hingga pukul 9 pagi, RS Polri Kramat Jati telah menerima 16 kantong jenazah korban dan juga 3 kantong berisi properti korban dari Sriwijaya Air SJ -182 pada Senin (11/1/2021).

RS Polri juga telah mendapat 40 sampel DNA, dengan rincian 14 sampel itu didapatkan di RS Polri di Kramat Jati, kemudian 24 sampel didapatkan dari Pontianak, satu sampel dari Jawa Timur, kemudian satu sampel dari Sulawesi Selatan.

"Nanti akan kita update lagi pada pukul 17.00," kata Rusdi.

Kondisi Jenazah Jadi Tantangan

Kabid DVI Pusdokkes Polri Kombes Pol Ahmad Fauzi menyebut kondisi jenazah korban yang tidak utuh akan menjadi kendala tersendiri bagi tim DVI dalam melakukan proses identifikasi.

"Baru hari ini lah kita akan memeriksan kiriman body part dari TKP. Memang kendala mendapatkan kondisi jenazah tidak utuh tantangannya lebih berat," kata Ahmad Fauzi di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Senin (11/1/2021).

Meski demikian, Fauzi mengatakan bahwa tantangan itu tak menyurutkan tim DVI untuk berhenti mengidentifikasi korban.

"Tapi tidak berarti itu tidak bisa dilakukan," tambahnya.

Fauzi mengatakan, tim DVI memiliki teknik-teknik tertentu untuk mengidentifikasi korban dalan kondisi tidak utuh. Sehingga bisa minimalisir sampel tidak dapat dibaca. 

Ia pun tak merinci secara detail teknik apa yang akan digunakan dalam proses identifikasi itu.

sumber: Tribun Sumsel

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved