Bentrok Berdarah di Lampung Tengah

Selain 2 Korban Tewas, Kapolres Sebut 1 Warga Kritis akibat Bentrok Berdarah di Anak Tuha

Selain dua korban tewas, satu orang lainnya mengalami luka parah. Satu korban kritis berinisial Y (32), warga Kampung Bumi Ilir, Kecamatan Anak Tuha.

Penulis: syamsiralam | Editor: Daniel Tri Hardanto
Tribunlampung.co.id/Syamsir
Kapolres Lampung Tengah AKBP Popon Ardianto Sunggoro. Popon menyebut pertikaian di Kecamatan Anak Tuha hanya melibatkan kelompok kecil warga. 

Berdasar keterangan sejumlah warga di lokasi kejadian, peristiwa berawal saat AR dan ER mendatangi lahan yang menjadi sengketa di Kampung Bumi Ilir, Kamis (14/1/2021) sekitar pukul 14.00 WIB.

Di sana, keduanya bertemu sejumlah warga asal Kampung Bumi Ilir yang juga mengklaim sebagai pemilik lahan.

"Keduanya bertemu dengan warga (yang bersengketa lahan) Bumi Ilir," kata warga setempat yang enggan disebut namanya saat ditemui Tribunlampung.co.id di lokasi kejadian.

“Lalu terjadi pertikaian di lokasi,” lanjutnya.

Selang beberapa menit, kedua belah pihak terlibat cekcok yang berujung perkelahian.

Karena kalah jumlah, AR dan ER tak berdaya dikeroyok warga Bumi Ilir yang membawa senjata tajam.

Keduanya sempat kabur untuk menyelamatkan diri.

Namun, puluhan warga berhasil mengejarnya.

Akibatnya, AR dan ER tewas bersimbah darah dengan sejumlah luka bacokan di tubuh.

Saat ini kedua korban sudah diautopsi dan dibawa ke rumah duka masing-masing.

Dikejar Puluhan Orang

Dua orang tewas bersimbah berdarah dalam pertikaian di Kampung Bumi Aji, Kecamatan Anak Tuha, Kabupaten Lampung Tengah, Kamis (14/1/2021)

Warga setempat yang menjadi saksi mata menuturkan kronologi peristiwa tersebut.

Saksi mata melihat salah seorang korban sempat dikejar puluhan orang bersenjata tajam sebelum akhirnya roboh terkena bacokan.

Saleh, saksi mata, menyebutkan, saat itu ia sedang melintas ke arah Gunung Sugih.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Lampung
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved