Gempa di Majene
Cerita Sertu Palemba Jadi Tameng Hidup Istri dan 3 Anaknya saat Gempa Majene
Sertu Palemba berusaha menjadi tameng hidup demi menyelamatkan istri dan ketiga anaknya saat gempa Majene terjadi, namun takdir berkata lain.
Nahas, dalam kejadian itu, Andra Palemba, anak sulungnya, tertimpa reruntuhan dan akhirnya meninggal dunia.
"Saya dapat luka-luka di bagian tangan dan di punggung banyak sekali."
"Anak yang kedua juga dapat luka-luka di tangan dan kaki. "
"Istri saya lumayan aman, karena dia tepat berada di bawah saya," ujar Sertu Palemba.
Sertu Palemba dan Juhida diketahui warga asli Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan.
Juhida dan ketiga anaknya pergi ke Mamuju untuk liburan sekaligus mengunjungi suaminya yang bertugas di sana.
Sementara itu, jenazah Andra tiba di Pinrang, Sabtu (16/01/2021) sekira pukul 01.00 Wita.
Jenazahnya dimakamkan di kampung ibu Sertu Palemba di Bulisu, Kelurahan Kassa, Kecamatan Batulappa, Kabupaten Pinrang.
Jumlah korban
DI sisi lain, pusat pengendalian operasi BNPB mencatat, korban meninggal dunia akibat gempa 6,2 SR di Sulawesi Barat menjadi 56 orang.
Data tersebut per 16 Januari 2021 pukul 20.00 WIB.
Di mana korban meninggal sebanyak 56 orang, rinciannya 47 orang di Kabupaten Mamuju dan sembilan orang di Kabupaten Majane.
Selain itu, terdapat 637 korban luka di Kabupaten Majene, rinciannya antara lain 12 orang luka berat, 200 orang luka sedang dan 425 orang luka ringan.
Sedangkan di Kabupaten Mamuju terdapat 189 orang mengalami luka berat atau rawat inap.
Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Raditya Jati mengatakan, Pusdalops BNPB memutakhirkan informasi, saat ini aliran listrik di Kabupaten Majene sebagian sudah menyala.
