Bandar Lampung
Manajer Proyek Hotel Grand Mercure: Atap Rumah Warga yang Kejatuhan Material Sudah Dikompensasi
Kerusakan sudah diperbaiki, dan bentuk kompensasi sebagai bentuk tanggung jawab juga sudah diberikan
Penulis: Vincensius Soma Ferrer | Editor: Heribertus Sulis
Menurutnya, serpihan bata ringan jatuh hingga ke halaman rumah.
Bahkan, beberapa puing dengan ukuran besar mampu menembus atap rumahnya.
"Saya sedang di sumur saat batu itu jatuh," kata Suryati.
"Saat itu terjadi, seisi rumah histeris. Bahkan saya sendiri butuh waktu untuk menenangkan diri. Karena memang saya punya penyakit jantung, dan umur saya juga sudah tua, kan," sambungnya.
Menurutnya, kejadian serupa pernah terjadi beberapa waktu lalu.
Baca juga: Sunandi Kabur Setelah Bunuh Petugas Kebersihan di Bandar Lampung Bersama Adiknya
Baca juga: BREAKING NEWS 7 Tahun Kabur, Buron Kasus Pembunuhan di Bandar Lampung Diringkus saat Pulang Kampung
"Ini yang kedua kali. Tapi ini yang terparah," beber Suryati.
"Kalau sekadar jatuh, sudah sering. Tapi yang sampai mengenai rumah sudah dua kali," terang dia lagi.
Saat dikonfirmasi, seorang petugas konstruksi Hotel Grand Mercure yang tidak ingin disebutkan nama membenarkan kejadian itu.
Menurutnya, insiden itu disebabkan faktor alam.
"Saat itu memang ada angin kencang. Jadi beberapa puing bata ringan yang dipasang hari kemarin runtuh. Mungkin karena belum kuat," sebut dia.
"Dan, memang pada saat kejadian di luar jam konstruksi. Jadi bisa dipastikan itu murni faktor angin," imbuhnya.
Ia mengatakan, pihak kontraktor telah mempertanggungjawabkan kejadian itu.
"Material yang jatuh sudah dibersihkan, berikut kerusakan dan biaya kompensasinya sudah diberikan," kata dia.
Diakuinya, untuk ke depan pihaknya akan memperketat pengawasan konstruksi. (Tribunlampung.co.id/V Soma Ferrer)