Bandar Lampung
Cara Pengusaha Lampung Hadapi ‘Ancaman’ Gen Z Terjun ke Dunia Usaha
Di sisi lain, anak-anak muda dari generasi Z ini berpotensi mewarnai dunia usaha dengan terjun menjadi pelaku usaha.
Warnai Dunia Usaha
Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) Lampung serta Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Lampung menyikapi positif dominasi generasi Z dari keseluruhan populasi di Bumi Ruwa Jurai.
Sekretaris Umum Badan Pengurus Daerah (BPD) Hipmi Lampung Adhitya Saputra berharap banyaknya warga dari generasi Z bisa memberi pengaruh terhadap pertumbuhan perekonomian.
"Harapannya, nanti (generasi Z) turut terjun dalam persaingan usaha yang itu mampu mendukung perkembangan daerah dan dunia usaha," katanya, Sabtu.
Adhitya mengungkapkan di Hipmi sendiri persentase pengusaha muda yang khususnya bergerak di usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) saat ini mencapai sekitar 70 persen.
"Sisanya, kontraktor dan lainnya. Dominannya di UMKM. Era sekarang, UMKM memang lebih berkembang," ujarnya.
Pihaknya tidak menganggap generasi Z sebagai pesaing usaha. Justru, menurut Adhitya, generasi Z sebaiknya terus belajar mengenai gaya usaha di luar negeri serta tidak berhenti untuk terus melakukan beragam inovasi.
"Untuk saat ini, di era pandemi Covid-19, yang banyak naik adalah usaha di bidang farmasi, meskipun tidak terlalu banyak," katanya.
Adhitya pun menilai para generasi Z bisa mengeksplorasi banyak potensi di Lampung.
"Lampung ini punya banyak potensi. Gunung ada, laut ada, makanan juga banyak yang khas dan enak, dengan dukungan akses yang lebih gampang. Dari Palembang ada (jalan) tol, dari Jakarta ke Lampung juga. Sekarang lebih cepat," urainya.
Pihaknya memprediksi 5-10 tahun ke depan generasi Z akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi Provinsi Lampung, khususnya Kota Bandar Lampung.
"Menjadikan iklim usaha dan lainnya semakin baik. Karena, usaha tidak hanya sebatas kontraktor. Bisa lebih luas. Dan yang terpenting adalah melakukan kolaborasi. Kita tidak bisa bekerja sendiri. Kolaborasi dengan berbagai aspek itu penting. Seperti teman, pemerintah, hingga investor," jelas Adhitya.
Kadin Lampung mengakui dunia usaha memiliki masanya. Karenanya, Kadin tidak menganggap generasi Z sebagai pesaing.
"Tinggal bagaimana pengusaha bisa mengikuti tuntutan zaman agar tidak tergerus dan tetap bisa melakukan persaingan usaha yang sehat," kata Wakil Ketua Umum Kadin Lampung Yuria Putra Tubarad, Sabtu.
"Teknologi semakin cepat pertumbuhannya. Jadi, kita harus menyesuaikan dengan keadaan sekarang. Terlebih generasi Z, sudah bisa merespons dengan cepat teknologi yang ada," sambungnya.