Berita Nasional
Pemuda 20 Tahun Diterkam Buaya Besar, 4 Dukun Turun Tangan Lakukan Ritual Adat
pemuda 20 tahun di Belitung Timur, hilang diduga diterkam buaya besar di Teluk Merambai, Tanjunglabun, Desa Limbongan.
"Untuk posisi korban saat ini kami belum tahu, pencarian korban akan dilanjutkan besok Selasa (26/1)," ucapnya.
Proses pencarian kemarin terkendala cuaca yang tak mendukung hingga akhirnya dihentikan.
"Kendala kami cuaca hujan deras dan banya hewan buas yang berkeliaran," ujar Danpos SAR Belitung, Rahmatullah Hasyim di lokasi kejadian.
Serangan Pertama di Pantai
Kepala BPBD Belitung Timur yang juga mejabat sebagai Sekda Beltim, Ikhwan Fahrozi ikut turun langsung ke lapangan saat pencarian korban dilakukan.
Dia menyebut, bahwa kejadian ini adalah kejadian pertama serangan buaya di pantai.
Sebelumnya, buaya menyerang warga di sungai atau muara sungai, dan bukan di pantai.
"Ini dibibir pantai di pinggir karang yang notabanenya air asin, jadi ini pertama kali. Beda dengan kejadian sebelumnya," ujar Ikhwan.
Ikhwan mengakui ada sejumlah laporan kemunculan buaya di pesisir pantai.
Namun, tak pernah ada serangan buaya sampai kemudian Dandi jadi korbannya.
"Memang beberapa waktu lalu mereka muncul di pesisir pantai namun belum ada kejadian hingga memakan korban," ujarnya.
Baca juga: Buaya dan Manusia Saling Serang di Bangka Belitung, Bertelur Dekat Jalan dan Percaya Pantangan
Kejadian sebelumnya
Teluk Merambai, Tanjung Labun, Desa Limbongan, Belitung Timur disebut sebagai tembusan Sungai Sembuluk.
Sungai itu memang terdapat banyak buaya.
Satu di antaranya adalah kejadian pada 2018, tepatnya bulan Februari.
Korbannya adalah Juhardi (47) nelayan Dusun Batu Air yang dilaporkan hilang saat memukat ikan.
Saat itu, seorang warga, KA Jusni (55) menuturkan, buaya di muara Sungai Sembulu memang kerap terlihat.
Apalagi saat malam hari.
Buaya dengan panjang tujuh meter biasa terlihat oleh nelayan.
"Kadang terlihat matanya," kata dia saat sedang menyaksikan upaya pencarian Juhardi.
Saat itu, menurut Koordinator Tagana Beltim Mahroni Hidayat, sejak tahun 2000-an hingga 2018, buaya di muara Sungai Sembulu telah menyerang enam orang.
"Dari enam orang, cuma satu yang utuh ditemukan. Yang lainnya ada yang ketemu pahanya. Yang jelas sering kejadian seperti ini," ujarnya.
Serangan tersebut terjadi pada 2012, 2014, 2016, dan 2018 ini.
Pada Maret 2016 lalu misalnya, buaya menyerang nelayan yang sedang berada di atas perahu.
Meski kerap menjadi sasaran buaya, nelayan tetap melaut di sekitar muara Sungai Sembulu.
Kawasan ini dikenal nelayan sebagai kawasan yang dikenal mudah mencari ikan.
• Eks Anggota DPRD NTB Bantah Gerayangi Putri Kandung, Hanya Sentuhan Kangen
• Ketua Relawan Pro Jokowi Tersandung Kasus Dugaan Rasialisme Gegara Unggah Foto Natalius Pigai
Artikel ini telah tayang di posbelitung.co dengan judul Empat Dukun Lakukan Ritual Adat untuk Mencari Korban Serangan Buaya di Teluk Merambai