Sriwijaya Air SJ182 Hilang Kontak
Keluarga Ucapkan Terima Kasih atas Ditemukannya Jenazah Korban Sriwijaya Air SJ 182 Asal Lampung
Kepala Desa Toto Makmur Kecamatan Batu Putih Tulangbawang Barat Madrim mewakili tiga keluarga korban mengucapkan banyak terimakasih.
Penulis: hanif mustafa | Editor: Reny Fitriani
"Iya sempat pingsan, sadar, pingsan lagi, seperti itu, masih histeris," imbuhnya.
Azis mengungkapkan apabila almarhum Sugino bekerja di Kalimantan Barat.
"Di bangunan tapi sudah enam bulan lalu pulang karena ngejenguk ibu yang sakit," bebernya.
Saat kembali ke Kalimantan Barat, kata Azis, Sugiono mengajak dua orang Pipit Piyono dan Yohanes untuk bekerja di bangunan.
"Tapi jadinya seperti ini," tandasnya.
Pantauan Tribunlampung.co.id, selain kerabat dekat Sugiono terlihat juga anak almarhum yang masih duduk di kelas 2 SD turut mendampingi jenazah sang ayah.
Sementara terlihat juga anak Yohanes yang masih berumur dua tahun yang ikut menjemput jenazah.
Untuk menghibur keduanya, tim trauma healing Polda Lampung memberikan sejumlah mainan kepada dua anak ini.
Peluk Peti Jenazah
Suasana duka menyelimuti kepulangan dua korban Sriwijaya Air SJ182 di Terminal Kargo Bandara Raden Inten II Lampung.
Sang istri almarhum Yohanes, Dewi Wahyuni terlihat terus memeluk peti jenazah suaminya.
Seakan tak ingin melepas kepergian Yohanes, Dewi terus memeluk erat-erat peti jenazah sang suami.
Sembari meneteskan air mata, Dewi meminta waktu sendiri hanya berdua dengan sang suami di atas mobil ambulan bernopol BE2082BR.

Sementara Paman Yohanes, Slamet (55) mengaku sangat berduka atas kepergian Yohanes.
"Tentu terpukul, Yohanes ini niatnya merantau, buat kerja di Kalimantan, baru sekali ini," ujarnya, Rabu (27/1/2021).