UMKM Lampung

Nur Faridah, Warga Sumber Rejo Geluti Usaha Kelanting Keras untuk Teman Makan Bakso

Sesuai dengan jenisnya, kelantingnya dengan merek Kelanting Bilqis Difani memang keras.

Penulis: Tri Yulianto | Editor: Reny Fitriani
Tribunlampung.co.id/Tri
Nur, perajin kelanting keras di Pekon Sidomulyo, Kecamatan Sumber Rejo, yang tiap hari produksi 1 kwintal kelanting. Nur Faridah, Warga Sumber Rejo Geluti Usaha Kelanting Keras untuk Teman Makan Bakso 

"Kalau buat kelanting keras, caranya setelah kelanting kering dijemur diinapkan semalam baru besoknya digoreng. Tapi kalau kelanting renyah, begitu dijemur kering langsung digoreng," terang Nur. 

Di luar itu, ada juga perbedaan bentuk, yakni bentuk lingkaran dan bentuk panjang-panjang seperti makanan cucuk gigi.

Namun bentuk ini khusus hanya untuk pesanan. 

Nur mengaku, untuk kemasan, hanya layani kemasan besar ukuran 12 kg dengan harga perkilogram Rp 20.000.

Dan biasanya langsung dijual ke lapak atau layani orang yang datang ke rumahnya. 

Produksi kelantingnya akan meningkatkan tajam saat masa lebaran karena tiap empat hari ditarget produksi 10 kwintal. 

( Tribunlampung.co.id / Tri Yulianto )

Sumber: Tribun Lampung
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved