Bandar Lampung
Polda Lampung Periksa 11 Saksi atas Penemuan Limbah Medis di TPA Bakung
Direktur Kriminal Khusus Polda Lampung, Kombes Mestron pastikan perkara limbah medis infeksius di TPA Bakung masih berjalan.
Penulis: hanif mustafa | Editor: Reny Fitriani
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Tindaklanjuti penemuan limbah medis infeksius yang ditemukan di Tempat Penampungan Akhir (TPA) Bakung yang berada di Teluk Betung, Barat Bandar Lampung, Subdit IV Tipidter Dirkrimsus Polda Lampung periksa sebelas orang.
Direktur Kriminal Khusus Polda Lampung, Kombes Mestron pastikan perkara limbah medis infeksius di TPA Bakung masih berjalan.
"Hingga kini proses penyelidikan masih berjalan," ungkapnya, Senin (1/3/2021).
Marstron mengatakan sampai saat ini pihaknya telah memeriksa 11 saksi.
Baca juga: Polda Lampung Turun ke TPA Bakung, Limbah Medis Tak Boleh Dibuang di TPA
Baca juga: RS Urip Klarifikasi soal Temuan Diduga Limbah Medis di TPA Bakung, Lia Amelia: Itu Limbah Domestik
"Sampai hari ini sudah ada 11 saksi yang diperiksa," bebernya.
Disinggung sebelas saksi siapa saja, Maestron belum bisa menjelaskan siapa saja saksi tersebut.
Kendati demikian pemeriksaan dilakukan terhadap terhadap saksi yang melihat langsung atau yang mengalami dengan hulu ke hilir.
Sebelumnya diberitakan, limbah medis berbaur dengan limbah rumah tangga di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Bakung, Telukbetung Barat, Bandar Lampung.
Yanto, salah seorang pemulung di sana menyebut hadirnya limbah medis itu sudah menjadi hal yang tetap.
"Sudah lama sampah RS itu, sebelum ada covid-19 malah dicampur, sejak ada covid-19 dipisah jadinya," kata Yanto.
Baca juga: Banyak Masyarakat Bandar Lampung Belum Paham Tilang Elektronik, Satlantas Akan Rutin Sosialisasi
Baca juga: Polsek Tanjungkarang Barat Buru 4 Rekan Tersangka Curanmor yang Masuk DPO
Ia mengaku, dirinya dan teman-temannya tetap memungut sampah dari tumpukan limbah medis yang ada.
"Tetap mengais, karena biasanya ada juga sampah bernilai jual di tumpukan sampah RSnya," ungkap Yanto.
Naas terlihat, padahal limbah infeksius B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun) juga tertumpuk di sana.
Sampah B3 itu nampak menjalar terang karena warna kuningnya yang identik.
Menurut beberapa keterangan pekerja di TPA, sampah infeksius belakangan hadir dari salah satu RS Swasta di Jalan Urip Sumoharjo, Bandar Lampung..
Berdasarkan pantauan, memang, jelas terlihat berjejer suntikan medis, botol infus, selang infus, masker, sarung tangan, botol sample darah dan beberapa dokumen bertuliskan RS Urip Sumoharjo.
"Datangnya biasa malam sih," kata pekerja setempat.
( Tribunlampung.co.id / Hanif Mustafa )