Ramadan 2021

Kata Ustaz Abdul Somad soal Keistimewaan Salat Tahajud

Berikut ini Ustaz Abdul Somad memberikan penjelasan soal keistimewaan salat Tahajud, termasuk niat, tata cara hingga waktu salat Tahajud.

Penulis: Daniel Tri Hardanto | Editor: Daniel Tri Hardanto
YouTube Ustadz Abdul Somad Official
Ilustrasi. Ustaz Abdul Somad bicara soal keutamaan salat Tahajud. 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Salat Tahajud memiliki banyak keutamaan dan bermanfaat bagi yang mengamalkannya.

Berikut ini Ustaz Abdul Somad memberikan penjelasan soal keistimewaan salat Tahajud, termasuk niat, tata cara hingga waktu salat Tahajud.

Ustaz Abdul Somad mengatakan, salat Tahajud memiliki 9 manfaat dan keutamaan.

Jika Anda belum paham, caranya ada baiknya luangkan waktu untuk membaca tata cara salat Tahajud 2 rakaat.

Baca juga: Kapan Batas Waktu Salat Tahajud dan Doa Salat Tahajud?

Baca juga: Niat dan Tata Cara Salat Tahajud

Ilustrasi. Keistimewaan salat Tahajud.
Ilustrasi. Keistimewaan salat Tahajud. (Tribunlampung.co.id / Dodi Kurniawan)

Berikut sembilan keistimewaan salat Tahajud:

1. Diberi Tempat yang Terpuji

"Dan pada sebahagian malam hari bersembahyang tahajudlah kamu sebagai suatu ibadah tambahan bagimu; Mudah-mudahan Tuhan-mu mengangkat kamu ke tempat yang terpuji”. (Qs. Al-Isra’ [17]: 79).

2. Mendapat Naungan Allah SWT

"Ada tujuh golongan yang akan dinaungi Allah Swt pada hari tidak ada naungan kecuali naungan Allah Swt. Seseorang yang berzikir dalam keadaan sepi hingga menetes air matanya. (Hadits riwayat al-Bukhari dan Muslim).

3. Mendapatkan Syafaat (Pertolongan)

Puasa dan al-Qur’an memberi syafaat pada seorang hamba pada hari kiamat. Puasa berkata: “Wahai Tuhanku, aku mencegahnya dari makanan dan syahwat di waktu siang, beri aku syafaat untuknya”.

Al-Qur’an berkata: “Aku mencegahnya untuk tidur di waktu malam, beri aku syafaatnya untuknya”. Puasa dan al-Qur’an memberikan syafaat untuknya. (Hadits riwayat Ahmad).

4. Mata Tidak Tersentuh Api Neraka

"Dua mata tidak disentuh api neraka; mata yang menangis karena takut kepada Allah dan mata yang berjaga pada jihad fi sabilillah”. (Hadits riwayat Imam at-Tirmidzi).

5. Mendapat Cinta Allah SWT

“Tidaklah Hamba-Ku senantiasa mendekatkan diri kepadaku dengan amalan-amalan sunnah, hingga Aku mencintainya”. (Hadits riwayat al-Bukhari).Diantara amalan-amalan sunnah yang utama adalah Qiyamullail.

6. Permohonan Dikabulkan

"Jika Aku telah mencintainya, Aku akan menjadi pendengarannya dengan itu ia mendengar. Aku akan menjadi penghlihatannya dengan itu ia melihat.

Aku akan menjadi tangannya dengan itu ia menggenggam. Aku akan menjadi kakinya dengan itu ia berjalan. Jika ia meminta kepada-Ku, maka Aku pasti memberinya. Jika ia meminta perlindungan, maka pasti Aku melindunginya”. (Hadits riwayat al-Bukhari).

7. Waktu Tenang untuk Muhasabah

“Muhasabahlah diri kamu sebelum kamu dihisab, timbang-timbanglah diri kamu pada hari ditampakkannya amal. Hisab akan ringan pada hari kiamat bagi orang yang menghisab dirinya di dunia”. (Hadits riwayat at-Tirmidzi).

8. Mendapat Sifat Orang Bertakwa

“Dan selalu memohonkan ampunan diwaktu pagi sebelum fajar”. (Qs. Adz-Dzariyat [51]: 18).

9. Waktu Terkabulnya Doa

Rahmat Allah Swt turun setiap malam ke langit dunia ketika tersisa sepertiga malam terakhir,

Allah berfirman: “Siapa yang berdoa kepada-Ku, maka Aku perkenankan untuknya. Siapa yang memohon kepada-Ku, maka akan Aku beri. Siapa yang memohon ampun, maka Aku ampuni”. (HR. Al-Bukhari dan Muslim).

Qiyamullail Rasulullah SAW dan para ulama. Abu Salamah bin Abdirrahman bertanya kepada Aisyah:

“Bagaimanakah salat malam Rasulullah di bulan Ramadhan?”.Aisyah menjawab: “Rasulullah tidak pernah menambah, baik di Ramadhan atau pun di luar Ramadhan, lebih dari 11 rakaat”.(HR. Bukhari dan Muslim).

Dari Aisyah, Rasulullah Saw salat malam hingga bengkak kedua kakinya.Aisyah bertanya: “Mengapa engkau melakukan ini wahai Rasulullah, padahal Allah telah mengampuni dosamu yang lalu dan yang akan datang?”

Rasulullah Saw menjawab: “Aku ingin menjadi hamba Allah yang bersyukur”. (HR. Al-Bukhari)

Niat Salat Tahajud

Seperti diketahui, salat tahajud adalah salat sunah yang paling utama hingga harus diketahui secara baik seperti apa niat, tata cara, doa, dan waktu salat Tahajud.

Bagaimana niat salat Tahajud, tata cara, doa dan keutamaannya? Serta kapan waktu terbaiknya? Berikut ini panduannya.

Berbeda dengan salat sunnah lainnya, salat tahajud adalah satu-satunya salat sunnah yang Allah firmankan perintahnya dalam Al Qur’an sekaligus dengan menyebutkan keutamaannya.

Di samping keutamaan-keutamaan lain yang dijelaskan Rasulullah dalam hadis-hadis beliau.

Bedanya juga dengan salat sunah lain, salat ini wajib bagi Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam.

Sedangkan bagi kaum muslimin, salat ini hukumnya sunnah muakkadah, yakni sunah yang sangat dianjurkan.

Keutamaan Salat Tahajud

Salat tahajud memiliki keutamaan yang sangat luar biasa. Berikut ini keutamaan-keutamaannya berdasarkan Al Quran dan hadits-hadits shahih:

1. Kedudukan Terpuji

Siapa yang membiasakan salat tahajud, ia akan mendapatkan kedudukan terpuji dari Allah Subhanahu wa Ta’ala. Sebagaimana firman-Nya:

وَمِنَ اللَّيْلِ فَتَهَجَّدْ بِهِ نَافِلَةً لَكَ عَسَى أَنْ يَبْعَثَكَ رَبُّكَ مَقَامًا مَحْمُودًا

“Dan pada sebagian malam hari bertahajudlah kamu sebagai suatu ibadah tambahan bagimu; Mudah-mudahan Tuhanmu mengangkat kamu ke tempat yang terpuji.” (QS. Al Isra’: 79)

Menurut ustaz Adi Hidayat, maqam adalah kedudukan, tapi belum tentu orang lain suka.

Sedangkan maqaman mahmudaadalah kedudukan yang disertai dengan kecintaan orang lain.

Kebanyakan orang mengakui bahwa ia pantas mendapatkan kedudukan itu sehingga dimuliakan.

2. Dimudahkan Urusannya

Orang yang membiasakan salat ini akan dimudahkan urusannya dan dibimbing Allah.

Mulai dari urusan rumah tangga, urusan pekerjaan, hingga urusan dakwah dan seluruh urusan lainnya.

وَقُلْ رَبِّ أَدْخِلْنِي مُدْخَلَ صِدْقٍ

Dan katakanlah: “Ya Tuhan-ku, masukkanlah aku secara masuk yang benar.. (QS. Al Isra’: 80)

3. Diberikan Solusi Terbaik

Ia juga akan diberikan solusi terbaik ketika mendapatkan masalah.

Ia akan diberikan jalan keluar terbaik ketika menghadapi persoalan dan problematika.

وَأَخْرِجْنِي مُخْرَجَ صِدْقٍ

..dan keluarkanlah (pula) aku secara keluar yang benar… (QS. Al Isra’: 80)

4. Ditolong Allah

Orang yang membiasakan salat tahajud akan ditolong Allah, bahkan tanpa perantara.

Ketika ada bahaya, ketika ada yang ingin mencelakai dan sebagainya, Allah Subhanahu wa Ta’ala yang akan menolongnya.

وَاجْعَلْ لِي مِنْ لَدُنْكَ سُلْطَانًا نَصِيرًا

..dan berikanlah kepadaku dari sisi Engkau kekuasaan yang menolong… (QS. Al Isra’: 80)

5. Salat Sunnah Paling Utama

Salat tahajud yang juga disebut qiyamul lail atau salat lail merupakan salat sunnah yang paling utama.

Sebagaimana sabda Rasulullah:

أَفْضَلُ الصَّلَاةِ بَعْدَ الْفَرِيضَةِ قِيَامُ اللَّيْلِ

“salat yang paling utama setelah salat fardhu adalah salat malam” (HR. An Nasa’i)

6. Kemuliaan dan Kewibawaan

Orang-orang yang ahli tahajud, ia akan diberi Allah kemuliaan dan kewibawaan.

Kadang ada orangtua yang tidak punya wibawa di depan anak-anaknya.

Kadang ada guru yang tidak punya wibawa di depan murid-muridnya. Kadang ada pemimpin yang tidak punya wibawa di depan orang yang dipimpinnya.

salat tahajud insya Allah akan mendatangkan kemuliaan dan kewibawaan yang bermanfaat baginya untuk menegakkan kebenaran dan menebar kebaikan.

وَاعْلَمْ أَنَّ شَرَفَ الْـمُؤْمِنِ قِيَامُهُ بِاللَّيْلِ

“Dan ketahuilah, bahwa kemuliaan dan kewibawaan seorang mukmin itu ada pada salat malamnya” (HR. Hakim; hasan)

7. Doanya Dikabulkan

Orang yang mengerjakan salat tahajud kemudian berdoa, insya Allah doanya dikabulkan Allah.

Apalagi jika ia melakukannya di sepertiga malam yang terakhir.

8. Kebiasaan Orang Shalih

Salat ini merupakan kebiasaan orang-orang shalih terdahulu.

Maka siapa yang saat ini senantiasa mengerjakannya, maka ia pun tercatat sebagai orang-orang yang shalih sebagaimana mereka.

“Biasakanlah dirimu untuk salat malam karena hal itu tradisi orang-orang shalih sebelummu, mendekatkan diri kepada Allah, menghapus dosa, menolak penyakit, dan pencegah dari dosa.” (HR. Ahmad)

9. Penghapus dan Pencegah Dosa

Setiap orang pasti memiliki dosa.

Dosa-dosa yang kecil bisa berguguran dengan menjalankan salat sunnah ini sebagaimana hadits di atas.

Yang lebih istimewa lagi, tahajud juga bisa mencegah seseorang dari perbuatan dosa.

Orang yang melazimkan tahajud akan mendapatkan taufiq dari Allah Subhanahu wa Ta’ala sehingga dirinya terjauhkan dari maksiat dan dosa.

10. Kunci Masuk Surga

Orang yang ahli tahajud, insya Allah ia akan masuk surga.

Sebab salat ini merupakan salah satu kunci masuk surga. Sebagaimana sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam:

يَا أَيُّهَا النَّاسُ أَفْشُوا السَّلاَمَ وَأَطْعِمُوا الطَّعَامَ وَصِلُوا الأَرْحَامَ وَصَلُّوا بِاللَّيْلِ وَالنَّاسُ نِيَامٌ تَدْخُلُوا الْجَنَّةَ بِسَلاَمٍ

“Wahai manusia, sebarkanlah salam, berilah makan (orang-orang yang membutuhkan), sambungkanlah silaturrahim, dan salatlah pada malam hari ketika orang lain sedang tidur; niscaya kalian akan masuk surga dengan selamat.” (HR. Ibnu Majah)

Waktu salat Tahajud

Tahajud adalah salat sunnah yang dikerjakan setelah tidur.

Waktunya terbentang mulai setelah isya’ hingga sebelum terbit fajar, dengan didahului tidur.

Dan waktu paling utamanya adalah di sepertiga malam yang terakhir.

Salat tahajud kadang disebut sebagai qiyamul lail atau salat lail.

Namun tidak semua qiyamul lail atau salat lail adalah salat tahajud.

Jika seseorang melakukan salat sunnah di malam hari sebelum tidur, masuk dalam kategori qiyamul lail atau salat lail.

Disebut salat tahajud jika didahului tidur.

ustaz Adi Hidayat menjelaskan, tidur berbaring dalam bahasa Arab disebut hajada (هجد).

Jika Anda ingin bangun setelah berbaring, tambahkan ta’ (ت) di depannya, menjadi tahajada (تهجد).

Jika Anda serius bangkit setelah berbaring itu, tambahkan tasydid menjadi tahajjada.

Jika menjadi kebiasaan, maka berubah kalimatnya menjadi tahajjud.

Bentuk perintahnya menjaditahajjad, sebagaimana Surat Al Isra’ ayat 79.

Tata Cara salat Tahajud

Tata cara salat tahajud pada dasarnya sama dengan salat sunnah pada umumnya.

Sebelum salat disyaratkan suci dari hadats kecil (wudhu) dan hadats besar; suci badan, pakaian dan tempat dari najis; menutup aurat; dan menghadap kiblat.

Dalam Fiqih Sunnah dijelaskan, hendaklah sebelum tidur berniat untuk bangun salat tahajud sehingga jika ia tertinggal (tidak bisa bangun), tetap mendapat pahalanya.

Syaikh Wahbah Az Zuhaili dalam Fiqih Islam wa Adilatuhu menjelaskan, sebelum memulai salat tahajud, disunnahkan untuk memakai siwak.

Juga disunnahkan mengawalinya dengan dua rakaat ringan.

salat tahajud dikerjakan dua rakaat salam, dua rakaat salam.

Para ulama berbeda pendapat mengenai batasan jumlah rakaatnya.

Rasulullah terkadang melaksanakan 11 rakaat termasuk witir dan terkadang 13 rakaat termasuk witir.

Secara ringkas, tata caranya sama dengan salat sunnah dua rakaat pada umumnya, yaitu:

Niat salat tahajud

Takbiratul ihram, diikuti dengan doa iftitah

Membaca surat Al Fatihah

Membaca surat atau ayat Al Qur’an. Rasulullah biasa membaca surat yang panjang-panjang.

Ruku’ dengan tuma’ninah

I’tidal dengan tuma’ninah

Sujud dengan tuma’ninah

Duduk di antara dua sujud dengan tuma’ninah

Sujud kedua dengan tuma’ninah

Berdiri lagi untuk menunaikan rakaat kedua

Membaca surat Al Fatihah

Membaca surat atau ayat Al Qur’an. Rasulullah biasa membaca surat yang panjang.

Ruku’ dengan tuma’ninah

I’tidal dengan tuma’ninah

Sujud dengan tuma’ninah

Duduk di antara dua sujud dengan tuma’ninah

Sujud kedua dengan tuma’ninah

Tahiyat akhir dengan tuma’ninah

Salam

Demikian diulangi hingga empat kali salam (delapan rakaat).

Setiap memulai salat selalu awali dengan niat salat tahajud. Selesai seluruh salat, kemudian berdoa.

Dan setelah itu ditutup dengan salat witir.

Bacaan tiap gerakan salat bisa dibaca di artikel Bacaan salat

Niat salat Tahajud

Semua ulama sepakat bahwa tempat niat adalah hati.

Demikian pula niat salat tahajud. Melafadzkan niat bukanlah suatu syarat.

Artinya, tidak harus melafalkan niat.

Namun Syaikh Wahbah Az Zuhaili menyebutkan, jumhur ulama selain madzhab Maliki berpendapat hukumnya sunnah dalam rangka membantu hati menghadirkan niat.

Sedangkan dalam madzhab Maliki, yang terbaik adalah tidak melafadzkan niat karena tidak ada contohnya dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam.

Bagi yang melafadzkan niat, niat salat tahajud adalah sebagai berikut:

أُصَلِّيْ سُنَّةَ التَّهَجُّدِ رَكْعَتَيْنِ لِلَّهِ تَعَالَى

(Usholli sunnatat tahajudi rok’ataini lillahi ta’aalaa)

Artinya: Aku niat salat sunnah Tahajud dua rakaat karena Allah Ta’ala

Doa salat Tahajud

Ada dua doa salat tahajud yakni doa setelah salat tahajud dan doa salat tahajud yang dibaca saat salat, sebagai doa iftitah.

1. Doa Setelah salat Tahajud

Doa setelah salat tahajud insya Allah dikabulkan oleh-Nya. Terlebih jika dikerjakan di sepertiga malam yang terakhir.

يَنْزِلُ رَبُّنَا تَبَارَكَ وَتَعَالَى كُلَّ لَيْلَةٍ إِلَى السَّمَاءِ الدُّنْيَا حِينَ يَبْقَى ثُلُثُ اللَّيْلِ الآخِرُ يَقُولُ مَنْ يَدْعُونِى فَأَسْتَجِيبَ لَهُ مَنْ يَسْأَلُنِى فَأُعْطِيَهُ مَنْ يَسْتَغْفِرُنِى فَأَغْفِرَ لَهُ

“Rabb kita Tabaraka wa Ta’ala turun setiap malam ke langit dunia ketika masih tersisa sepertiga malam terakhir, lalu Dia berfirman: “Barangsiapa yang memohon ampun kepada-Ku, niscaya Aku mengampuninya. Barangsiapa yang memohon (sesuatu) kepada-Ku, niscaya Aku akan memberinya. Dan barangsiapa yang berdoa kepada-Ku, niscaya Aku akan mengabulkannya.” (HR. Bukhari)

Maka apa pun permintaan seorang hamba, mohonkanlah kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala. Baik kebutuhan dunia maupun kebutuhan akhirat. Terutama meminta ampun kepada Allah Subhanahhu wa Ta’ala karena bacaan paling utama di sepertiga malam terakhir adalah istighfar.

Salah satu doa setelah salat tahajud yang perlu dibaca untuk mendapatkan keutamaannya adalah doa yang Allah firmankan dalam Surat Al Isra’ ayat 80:

رَبِّ أَدْخِلْنِي مُدْخَلَ صِدْقٍ وَأَخْرِجْنِي مُخْرَجَ صِدْقٍ وَاجْعَلْ لِي مِنْ لَدُنْكَ سُلْطَانًا نَصِيرًا

(Robbi adkhilnii mudkhola shidqin wa akhrijnii mukhroja shidqin waj’allii min ladunka sulthoonann nashiiroo)

Artinya: Ya Tuhan-ku, masukkanlah aku secara masuk yang benar dan keluarkanlah (pula) aku secara keluar yang benar dan berikanlah kepadaku dari sisi Engkau kekuasaan yang menolong.

2. Doa Iftitah Tahajud Riwayat Ibnu Abbas

Rasulullah juga mengajarkan doa khusus untuk salat tahajud. Yakni doa salat tahajud yang dibaca sebagai doa iftitah:

Pertama, dari riwayat Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhu:

اَللّهُمَّ لَكَ الْحَمْدُ أَنْتَ نُوْرُ السَّمَاوَاتِ وَاْلأَرْضِ وَمَنْ فِيْهِنَّ، وَلَكَ الْحَمْدُ أَنْتَ قَيِّمُ السَّمَاوَاتِ وَاْلأَرْضِ وَمَنْ فِيْهِنَّ، وَلَكَ الْحَمْدُ أَنْتَ رَبُّ السَّمَاوَاتِ وَاْلأَرْضِ وَمَنْ فِيْهِنَّ، أَنْتَ الْحَقُّ، وَوَعْدُكَ الْحَقُّ، وَقَوْلُكَ الْحَقُّ، وَلِقَاؤُكَ الْحَقُّ، وَالْجَنَّةُ حَقٌّ، وَالنَّارُ حَقٌّ، وَالسَّاعَةُ حَقٌّ،

اَللّهُمَّ لَكَ أَسْلَمْتُ، وَبِكَ آمَنْتُ، وَعَلَيْكَ تَوَكَّلْتُ، وَإِلَيْكَ أَنَبْتُ، وَبِكَ خَاصَمْتُ، وَإِلَيْكَ حَاكَمْتُ. فَاغْفِرْ لِيْ مَا قَدَّمْتُ وَمَا أَخَّرْتُ، وَمَا أَسْرَرْتُ وَمَا أَعْلَنْتُ، أَنْتَ الْمُقَدِّمُ وَأَنْتَ الْمُؤَخِّرُ، أَنْتَ إِلٰهِيْ لاَ إِلٰهَ إِلاَّ أَنْتَ

Ya Allah, hanya milik-Mu segala puji, Engkau cahaya langit dan bumi serta siapa saja yang ada di sana. Hanya milikMu segala puji, Engkau yang mengatur langit dan bumi serta siapa saja yang ada di sana. Hanya milikMu segala puji, Engkau pencipta langit dan bumi serta siapa saja yang ada di sana. Engkau Maha benar, janji-Mu benar, firman-Mu benar, pertemuan dengan-Mu benar. Surga itu benar, neraka itu benar, dan kiamat itu benar.

Ya Allah, hanya kepada-Mu aku pasrah diri, hanya kepada-Mu aku beriman, hanya kepada-Mu aku bertawakkal, hanya kepada-Mu aku bertaubat, hanya dengan petunjuk-Mu aku berdebat, hanya kepada-Mu aku memohon keputusan, karena itu, ampunilah aku atas dosaku yang telah lewat dan yang akan datang, yang kulakukan sembunyi-sembunyi maupun yang kulakukan terang-terangan. Engkau yang paling awal dan yang paling akhir. Engkau Tuhanku. Tiada tuhan yang berhak disembah kecuali Engkau. (HR. Muslim, Ibnu Majah dan Ahmad)

3. Doa Iftitah Tahajud Riwayat Aisyah

Kedua, dari riwayat Aisyah radhiyallahu ‘anha:

اللَّهُمَّ رَبَّ جِبْرِيلَ وَمِيكَائِيلَ وَإِسْرَافِيلَ فَاطِرَ السَّمَوَاتِ وَالْأَرْضِ عَالِمَ الْغَيْبِ وَالشَّهَادَةِ أَنْتَ تَحْكُمُ بَيْنَ عِبَادِكَ فِيمَا كَانُوا فِيهِ يَخْتَلِفُونَ، اهْدِنِي لِمَا اخْتُلِفَ فِيهِ مِنَ الْحَقِّ بِإِذْنِكَ إِنَّكَ أَنْتَ تَهْدِي مَنْ تَشَاءُ إِلَى صِرَاطٍ مُسْتَقِيمٍ

Ya Allah, Tuhannya Jibril, Mikail, dan Israfil. Pencipta langit dan bumi. Yang mengetahui yang gaib dan yang nampak. Engkau yang memutuskan diantara hamba-Mu terhadap apa yang mereka perselisihkan. Berilah petunjuk kepadaku untuk menggapai kebenaran yang diperselisihan dengan izin-Mu. Sesungguhnya Engkau memberi petunjuk kepada siapa saja yang Engkau kehendaki menuju jalan yang lurus. (HR. Muslim, Tirmidzi dan Abu Daud)

Doa tersebut dibaca Rasulullah saat mengawali salat tahajud, yakni dibaca sebagai doa iftitah.

Adapun doa setelah salat tahajud, kita bebas berdoa dengan segala doa yang baik.

Terutama doa dari Al Quran dan Hadits. Boleh juga doa kita sendiri, bahkan yang berbahasa Indonesia juga tidak dilarang.

Keajaiban salat Tahajud

Keutamaan salat tahajud telah dijelaskan di awal.

Namun ada baiknya kita menyimak nasehat keajaiban salat tahajud yang disampaikan oleh para ulama.

Ibnu Mas’ud radhiyallahu ‘anhu mengatakan, “Keutamaan salat malam dibanding salat di siang hari seperti keutamaan sedekah secara sembunyi-sembunyi dibanding sedekah terang-terangan.”

Aisyah radhiyallahu ‘anha berkata, “Hendaklah kalian mengerjakan qiyamullail karena Rasulullah tidak pernah meninggalkannya. Jika beliau sakit, maka beliau mengerjakannya sambil duduk.”

Abu Dzar Al Ghifari radhiyallahu ‘anhu berkata, “Rajinlah mengerjakan salat tahajud di kegelapan malam untuk menghadapi sepi dan gelapnya di alam kubur.”

Sa’id bin Musayyab rahimahullah mengatakan, “Sungguh orang yang bangun malam lalu menunaikan salat tahajud, Allah akan memberikan kepadanya wajah yang berseri hingga dicintai oleh setiap muslim.”

Yahya bin Muadz rahimahullah mengatakan, “Kami tidak pernah mendapati keutamaan yang lebih utama daripada salat malam.”

Tsabit Al Banani rahimahullah mengatakan, “Seseorang tak bisa disebut sebagai ahli ibadah meskipun ia mengerjakan berbagai amal kebajikan sampai ia mengerjakan dua perkara yakni salat tahajud di malam hari dan puasa sunnah di siang hari. Karena keduanya merupakan darah daging baginya.”

Menjelang wafat, Amir bin Qais menangis. Ketika ditanya apa sebabnya, ia menjawab: “Aku menangis bukan karena takut mati dan bukan karena tamak terhadap dunia. Aku menangis karena merasa kurang puasa dan salat malam.”

Di antara keajaiban tahajud adalah menolak penyakit. Dengan izin Allah, orang-orang yang mengamalkan salat sunnah ini akan dijaga kesehatannya dan dijauhkan dari penyakit. Selain ada haditsnya, keajaiban ini telah terbukti secara medis.

Itulah penjelasan Ustaz Abdul Somad tentang keistimewaan salat tahajud, mulai dari niat, tata cara hingga waktu salat tahajud.

( Tribunlampung.co.id )

Sumber: Tribun Lampung
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved