Berita Nasional

Meski Sedih Suami Dibunuh, Meri Tak Terima 2 Kakak Kandungnya Dituduh sebagai Pelaku

Meski sedih suaminya tewas dibunuh dengan cara keji, Meri istri korban yakin pelakunya bukanlah dua kakak kandungnya.

Tribun Medan
ILUSTRASI TKP pembunuhan. 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, INDRALAYA - Dua kakak beradik ditangkap dalam kasus pembunuhan pedagang kambing di Ogan Ilir, Sumsel.

Polisi menangkap Irwansyah (32 tahun) dan Nazarudin (40 tahun) karena membunuh adik ipar alias suami dari adik perempuan mereka.

Meski sedih suaminya tewas dibunuh dengan cara keji, Meri istri korban yakin pelakunya bukanlah dua kakak kandungnya.

"Kakak saya itu menyembelih ayam saja takut, terus dikabarkan dia yang membacok suami saya," kata Meri sambil menangis saat ditemui di kediamannya di Desa Sungai Pinang II, Kecamatan Sungai Pinang, Ogan Ilir, Jumat (12/3/2021).

Baca juga: Pedagang Kambing Dibunuh saat Berteduh, Istri Tak Sangka Pembunuhnya Saudara Sendiri

Baca juga: Sempat Telepon Suami Bilang Kehujanan, Meri Lemas Dengar Kabar Suami Tewas Dibunuh

Meri memang sedih harus kehilangan suaminya, Ian Saputra, karena dibunuh.

Tapi Meri juga tak terima kedua kakaknya, Irwansyah (32 tahun) dan Nazarudin (40 tahun), ditangkap dengan tuduhan membunuh suaminya.

"Kakak saya Nazarudin, dia kaki kanannya pincang karena kecelakaan. Mau ke mana-mana, jalan kaki saja susah," ujar ibu tiga anak ini sambil berurai air mata.

Aparat kepolisian menangkap tiga tersangka pelaku pembunuhan terhadap pedagang kambing, Ian Saputra di Mapolres Ogan Ilir Jumat (12/3/2021) siang.

Ian sebelumnya ditemukan tidak bernyawa di kawasan Kecamatan Pemulutan Barat dengan kondisi dipenuhi luka bacok.

Saat gelar perkara, satu dari tiga tersangka pembunuhan menangis.

Tersangka bernama Irwansyah (32 tahun) tersebut berurai air mata saat mendengar penjelasan Kapolres Ogan Ilir, AKBP Yusantiyo Sandhy, yang menyebut ia dan kedua tersangka lainnya merencanakan pembunuhan tersebut.

"Berdasarkan hasil penyelidikan, rentetan kejadian, barang bukti, ketiga tersangka diduga kuat merencanakan pembunuhan ini," kata Yusantiyo di hadapan awak media, Jumat (12/3/2021).

Adapun ketiga tersangka yang dimaksud Yusantiyo, selain Irwansyah ada saudara laki-lakinya bernama Nazarudin (40 tahun) dan seorang pemuda  bernama Andriansyah (20 tahun).

"Otak pembunuhan adalah ini," kata Yusantiyo sambil menunjuk Nazarudin.

Nazarudin yang mendengar ucapan Yusantiyo lantas mengungkapkan keberatan atas status tersangka dan otak pembunuhan yang ditujukan padanya.

"Kalau begini saya keberatan, Pak," kata Nazarudin dalam posisi duduk dan kedua tangan diborgol itu.

Yusantiyo mengatakan, bantahan dari para tersangka merupakan hak masing-masing.

Namun polisi tetap bekerja sesuai standar operasional prosedur (SOP) dan Yusantiyo menyebut, penyidikan kasus ini selanjutnya akan semakin menemui titik terang.

"Silakan saja ada bantahan. Penyidik akan terus mengembangkan kasus ini termasuk dugaan ada pelaku lainnya," ujar Yusantiyo.

Pria berkacamata ini melanjutkan, berdasarkan hasil penyelidikan, proses eksekusi korban dilakukan pada Sabtu (6/3/2021) malam di Desa Pulau Negara, Kecamatan Pemulutan Barat.

"Pembacokan terhadap korban dilakukan malam hari, Sabtu malam," tegas Yusantiyo.

Lebih lanjut ia menjelaskan, peran tersangka Irwansyah dan Nazarudin ialah eksekutor yang menghujamkan pedang ke tubuh korban.

Sementara tersangka Andriansyah, yang merupakan warga Desa Pulau Negara, menurut Yusantyo berperan menggiring korban ke TKP pembunuhan.

"Karena direncanakan, maka pasal yang dikenakan 340 KUHP tentang pembunuhan berencana. Penjara minimal 20 tahun, maksimal seumur hidup," terang Yusantiyo.

Mendengar ancaman hukuman tersebut, tersangka Irwansyah yang tadinya terisak-isak, tangisnya makin menjadi.

Petugas pun berusaha menenangkan pria yang merupakan kakak ipar korban Ian Saputra itu.

"Penyidikan selanjutnya terus dilakukan. Kami masih mengembangkan kasus ini," tandas Yusantiyo.

Sementara itu, Meri Marlina yang merupakan istri Ian keberatan atas ditangkapnya dua kakak kandungnya, Nazarudin dan Irwansyah.

Wanita 30 tahun itu memastikan, kedua kakaknya bukan pembunuh suaminya.

Dua kakak Meri, yakni Irwansyah (32 tahun) dan Nazarudin (40 tahun) merupakan dua dari orang tersangka.

Satu orang lainnya yakni Andriansyah (20 tahun) yang berasal dari Pemulutan Barat.

"Kakak saya selalu di rumahnya sejak suami saya pergi dari rumah hari Sabtu (6/3/2021) lalu," kata Meri saat ditemui di kediamannya di Desa Sungai Pinang II, Kecamatan Sungai Pinang, Ogan Ilir, Jumat (12/3/2021).

Meri menuturkan, saat suaminya tak ada kabar, ia meminjam ponsel kakaknya Irwansyah untuk menelpon Yan suaminya.

Hingga larut malam dan keesokan harinya, Meri menegaskan kedua kakaknya masih berada di rumah mereka di Sungai Pinang.

"Coba pikir secara sederhana, kedua kakak saya sejak Sabtu petang sampai Minggu pagi, mereka ada di rumah.

Jadi, kapan mereka bunuh suami saya. Sedangkan kami dapat kabar penemuan mayat suami pas Minggu siang," ungkap Meri.

"Kakak saya itu, Irawansyah, menyembelih ayam saja takut, terus dikabarkan dia yang membacok suami saya. Kakak saya Nazarudin, dia kaki kanannya pincang karena kecelakaan. Mau ke mana-mana, jalan kaki susah," ujar ibu tiga anak ini sambil berurai air mata.

Meri mengatakan, ia siap bersumpah dan menjalani pemeriksaan untuk mengungkapkan hal sebenarnya.

"Biar Alquran ditaruh di ubun-ubun saya. Kedua kakak saya bukan pembunuh suami saya," kata Meri.

Kronologi Pedagang Kambing Dibunuh saat Berteduh

Pedagang kambing di Ogan Ilir, Sumsel tewas dibunuh saudara ipar gara-gara korban beli kambing dari peternak dengan harga lebih tinggi.

Korban Ian Saputra ternyata meninggal dihabisi kerabatnya sendiri dengan cara sadis.

Sebelum dibunuh saudara ipar, Ian sempat ditelepon istrinya menanyakan keadaan.

"Saya tanya 'sedang di mana?' Suami saya bilang sedang berteduh kehujanan. Saya bilang, cepat pulang, terus 'iya' katanya," ungkap Meri, istri Ian.

Baca juga: Sempat Telepon Suami Bilang Kehujanan, Meri Lemas Dengar Kabar Suami Tewas Dibunuh

Baca juga: Istri Niat Bunuh Suami Pakai Racun Biawak, Malah Mertua dan 3 Kucing yang Tewas

Satu jam kemudian, Meri kembali menelepon suaminya, namun tak direspon.

"Handphone-nya aktif, tapi tidak diangkat," kata Meri.

Polisi mengungkapkan, kasus pembunuhan terhadap Ian Saputra penjual kambing yang tewas di Pemulutan beberapa hari lalu dikarenakan persaingan bisnis antara korban dan para pelaku.

Ian ditemukan sudah tidak bernyawa di kawasan Kecamatan Pemulutan Barat, sejumlah luka bacok ada di tubuhnya.

"Motif pembunuhan ini karena dendam persaingan bisnis," kata Kapolres Ogan Ilir, AKBP Yusantiyo Sandhy, kepada wartawan di Indralaya, Kamis (11/3/2021).

Yusantiyo mengungkapkan, setelah ditangkap dan diinterogasi, ketiga pelaku yang telah ditetapkan tersangka yakni Andriansyah (20 tahun), Irwansyah (32 tahun) dan Nazarudin (40 tahun).

Dua dari tiga tersangka dan korban sama-sama memiliki usaha jual-beli hewan ternak kambing.

Menurut Yusantiyo, kedua tersangka yakni Irwansyah dan Nazarudin merupakan saudara ipar korban yang sama-sama berasal dari Sungai Pinang II, Kecamatan Sungai Pinang.

"Antara korban dan dua tersangka ini ada ikatan keluarga.

Mereka sama-sama punya usaha, beli kambing dari peternak dan dijual kembali kepada pembeli," terang Yusantiyo.

Dilanjutkan Yusantiyo, berdasarkan keterangan para tersangka, mereka tak senang korban merusak harga pasaran pembelian kambing.

"Jadi menurut para tersangka, korban ini menawarkan harga beli hewan kambing pada peternak lebih mahal dari dua tersangka ini.

Sehingga peternak lebih memilih menjual kambing mereka pada korban," terang Yusantiyo.

Pria yang pernah menjabat Kepala SPKT Polda Sumatera Selatan ini tak menjelaskan secara rinci kapan saat para tersangka mengeksekusi korban.

Namun yang jelas, kata Yusantiyo, kedua tersangka yakni Irwansyah dan Nazarudin lah yang membacok korban menggunakan parang.

Sementara satu tersangka lainnya, Andriansyah yang merupakan warga Desa Pulau Negara, Pemulutan Barat, bertugas menggiring korban ke TKP pembunuhan.

"Seperti kita ketahui, TKP penemuan mayat korban di Desa Pulau Negara.

Kami juga masih melakukan pengembangan dan mencari parang yang digunakan untuk membacok korban," kata Yusantiyo.

Sementara ketiga tersangka diancam Pasal 340 KUHP tentang pembunuhan berencana dengan ancaman hukuman penjara seumur hidup atau minimal 20 tahun penjara.

"Diduga kuat pembunuhan berencana. Jika terbukti, ancaman hukumannya bisa (penjara) seumur hidup," tandasnya.

Jasad Ian Saputra ditemukan di semak-semak di wilayah Desa Pulau Negara, Kecamatan Pemulutan Barat, Ogan Ilir.

Jasad pria 31 tahun ini ditemukan pada Minggu (7/3/2021) pukul 10.00.

Menurut keterangan saksi mata, saat pertama kali ditemukan, terdapat sayatan bekas parang di kepala, leher dan tangan kanan korban.

Diketahui, Ian merupakan warga RT 08 Dusun IV Desa Sungai Pinang II, Kecamatan Sungai Pinang, Kabupaten Ogan Ilir.

"Benar, mayat yang ditemukan di Pulau Negara itu warga desa kami," kata Kepala Desa Sungai Pinang II, Herman Sawiran, saat ditemui di rumah duka.

Sementara istri Ian, Meri Marlina mengungkapkan, suaminya itu pamit ingin mencari transaksi jual-beli kambing.

Ia meninggalkan rumah pada Sabtu (6/3/2021) petang pukul 16.00.

"Sabtu kemarin suami saya pamit katanya mau ambil kambing di Sarang Elang (desa dekat Pulau Negara).

Memang biasa beli kambing, tapi saya tidak tahu kalau pergi ke sana," ujar Meri sambil berlinang air mata.

Menurut perempuan 30 tahun ini, suaminya membawa uang Rp 5 juta dan mengendarai sepeda motor serta membawa sebuah keranjang kambing.

Meri mengatakan, pukul 17.30 ia menelepon suaminya untuk menanyakan keberadaannya. 

"Saya tanya 'sedang di mana?' Suami saya bilang sedang berteduh kehujanan. Saya bilang, cepat pulang, terus 'iya' katanya," ungkap Meri.

Satu jam kemudian, Meri kembali menelepon suaminya, namun tak direspon.

"Handphone-nya aktif, tapi tidak diangkat," kata Meri.

Semalam suntuk Meri tak tidur karena menunggu suaminya itu belum pulang dan tak ada kabar.

Keesokannya, Minggu, Meri mendapat informasi suaminya tewas di Desa Pulau Negara.

Sepeda motor beserta keranjang kambing juga ada di sisi jasad Ian.

"Ternyata itu suami saya luka-luka kena bacokan. Kenapa ada orang tega membunuh suami saya seperti itu," kata Meri sambil menangis tersedu.

Menurut Meri, berdasarkan keterangan polisi, uang milik suaminya ditemukan sebagian.

"Uang Rp 5 juta juga hilang separuh. Tapi ada uang Rp 1 juta lebih di tas suami saya," kata Meri.

Artikel ini telah tayang di palembang.tribunnews.com
Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved