Berita Nasional
Pedagang Kambing Dibunuh saat Berteduh, Istri Tak Sangka Pembunuhnya Saudara Sendiri
Penjual kambing di Ogan Ilir, Sumsel tewas dibunuh saudara ipar. Sebelum dibunuh, Ian sempat ditelepon istrinya menanyakan keadaan.
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, INDRALAYA - Pedagang kambing di Ogan Ilir, Sumsel tewas dibunuh saudara ipar gara-gara korban beli kambing dari peternak dengan harga lebih tinggi.
Korban Ian Saputra ternyata meninggal dihabisi kerabatnya sendiri dengan cara sadis.
Sebelum dibunuh saudara ipar, Ian sempat ditelepon istrinya menanyakan keadaan.
"Saya tanya 'sedang di mana?' Suami saya bilang sedang berteduh kehujanan. Saya bilang, cepat pulang, terus 'iya' katanya," ungkap Meri, istri Ian.
Baca juga: Sempat Telepon Suami Bilang Kehujanan, Meri Lemas Dengar Kabar Suami Tewas Dibunuh
Baca juga: Istri Niat Bunuh Suami Pakai Racun Biawak, Malah Mertua dan 3 Kucing yang Tewas
Satu jam kemudian, Meri kembali menelepon suaminya, namun tak direspon.
"Handphone-nya aktif, tapi tidak diangkat," kata Meri.
Polisi mengungkapkan, kasus pembunuhan terhadap Ian Saputra penjual kambing yang tewas di Pemulutan beberapa hari lalu dikarenakan persaingan bisnis antara korban dan para pelaku.
Ian ditemukan sudah tidak bernyawa di kawasan Kecamatan Pemulutan Barat, sejumlah luka bacok ada di tubuhnya.
"Motif pembunuhan ini karena dendam persaingan bisnis," kata Kapolres Ogan Ilir, AKBP Yusantiyo Sandhy, kepada wartawan di Indralaya, Kamis (11/3/2021).
Yusantiyo mengungkapkan, setelah ditangkap dan diinterogasi, ketiga pelaku yang telah ditetapkan tersangka yakni Andriansyah (20 tahun), Irwansyah (32 tahun) dan Nazarudin (40 tahun).
Dua dari tiga tersangka dan korban sama-sama memiliki usaha jual-beli hewan ternak kambing.
Menurut Yusantiyo, kedua tersangka yakni Irwansyah dan Nazarudin merupakan saudara ipar korban yang sama-sama berasal dari Sungai Pinang II, Kecamatan Sungai Pinang.
"Antara korban dan dua tersangka ini ada ikatan keluarga.
Mereka sama-sama punya usaha, beli kambing dari peternak dan dijual kembali kepada pembeli," terang Yusantiyo.
Dilanjutkan Yusantiyo, berdasarkan keterangan para tersangka, mereka tak senang korban merusak harga pasaran pembelian kambing.