Bandar Lampung
Batal ke Aceh, Keluarga Abrip Asep Hanya Dites DNA
Keluarga Abrip Asep, polisi asal Lampung yang sempat dinyatakan hilang, batal berangkat ke Aceh.
Penulis: hanif mustafa | Editor: Daniel Tri Hardanto
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Keluarga Abrip Asep, polisi asal Lampung yang sempat dinyatakan hilang, batal berangkat ke Aceh.
Mereka hanya diambil sampel DNA oleh tim Dokpol Polda Lampung.
Dua saudara kandung Abrip Asep rencananya berangkat ke Aceh untuk melihat langsung kondisi anggota Brimob asal Lampung yang telah menghilang selama 17 tahun itu.
Kabid Humas Polda Lampung Zahwani Pandra Arsyad mengatakan, keduanya hanya diambil sampel DNA.
Baca juga: Kisah Abrip Asep, Polisi asal Lampung yang Hilang 17 Tahun saat Tsunami Aceh
Baca juga: BREAKING NEWS Polisi Tembak Gembong Begal di Lampung Tengah
"Belum jadi berangkat ke Aceh dan baru dilakukan pengambilan sampel DNA kemarin di rumahnya," ujarnya, Minggu (21/3/2021).
Pandra menuturkan, keberangkatan keluarga Abrid Asep berawal dari inisiatif Dansat Brimobda Polda Lampung Kombes Kasero.
"Namun hasil koordinasi Dansat Brimobda Kombes Kasero, Bidokkes Polda Lampung, dan Bidokkes Polda Aceh, didahului dengan tes DNA," katanya.
Jika hasil tes DNA identik, maka Abrip Asep akan segera dipertemukan dengan keluarganya.
"Ini karena untuk efisiensi dan kepastian. Kalau identik, baru diberangkatkan," tegasnya.
Baca juga: Penembak Sopir Taksi Anggota TNI Aktif, Kini Sudah Diamankan Denpom Lampung
Pandra menambahkan, pihaknya akan menunggu hasil DNA.
Jika DNA identik, keluarga berharap Abrip Asep bisa dirawat di Lampung.
"Tapi bisa juga dirawat di RS Kramat Jati Jakarta, karena statusnya anak negara. Kita tunggu konfirmasi DNA saja," tandasnya.
Ditemukan di RSJ
Sempat dinyatakan meninggal dunia, seorang anggota polisi asal Lampung dikabarkan masih hidup.
Pria bernama Ajun Brigadir Polisi (Abrip) Asep itu sempat dinyatakan hilang selama 17 tahun pascamusibah tsunami di Aceh.
Polda Lampung pun siap memfasilitasi keluarga untuk memulangkan Abrip Asep ke kampung halamannya.
Abrip Asep berasal dari Lampung yang tercatat sebagai anggota Resimen II Pelopor Angkatan 351 99/00 yang bertugas di Aceh saat berlakunya daerah operasi militer.
Kabid Humas Polda Lampung Kombe Pol Zahwani Pandra Arsyad mengatakan, keluarga besar Abrip Asep saat ini berada di Natar, Lampung Selatan.
"Asep ini sempat pendidikan 1999 sampai 2000 dan bertugas di Resimen II Pelopor Korps Brimob Polri. Saat tahun 2000-an bertugas di daerah operasi militer Aceh," ungkapnya, Kamis (18/3/2021).
Namun, lanjut Pandra, nasib nahas dialami Abrip Asep.
Saat musibah tsunami menerjang Aceh, Abrip Asep dikabarkan menghilang dan sempat dinyatakan meninggal dunia.
Yang mengejutkan, Abrip Asep dikabarkan masih hidup.
"Dan baru ditemukan sekarang di RSJ Zainal Abidin Banda Aceh," ujar Pandra.
Pandra mengatakan, pihaknya akan memberangkatkan pihak keluarga ke Aceh untuk memastikan orang tersebut adalah Abrip Asep.
"Ini inisatif dari Satbrimobda Polda Lampung, besok pagi akan diberangkatkan saudaranya ke Aceh atas nama Saiful dan Mahyudin," jelasnya.
Di sana, pihak keluarga akan menjalani tes DNA untuk memastikan apakah benar orang tersebut adalah Abrip Asep.
"Jadi diperkirakan tiba di Aceh besok siang. Harapan dari keluarga, Abrib Asep dibawa ke Lampung untuk berobat di sini," tandasnya.
Terpisah, Edi yang merupakan kerabat Abrip Asep di Lampung, mengaku bersyukur mendengar kabar tersebut.
"Kalau memang benar Asep, kami keluarga senang, kami bersyukur. Tinggal nunggu nanti DNA kemungkinan," ungkap Edi yang masih sepupu ipar Abrip Asep.
Edi membenarkan yang akan berangkat ke Aceh untuk melakukan tes DNA adalah Mahyudin dan Syaiful, yang merupakan kakak dan adik kandung Abrip Asep.
"Besok berangkat," bebernya.
Edi menuturkan, Asep lahir di Natar, Lampung Selatan.
Ia mendaftar polisi di Satuan Brimob Jawa Barat.
"Dulu sempat tugas di Sulawesi, baru diberangkatkan ke Aceh. Sempat pulang ke Lampung beberapa kali, dan kembali diberangkatkan ke Aceh pada 2004," ucapnya.
Hal senada dikatakan Burhan, adik kandung Abrip Asep.
"Kami sempat mengira Asep telah wafat. Bahkan, sempat tahlilan hingga 1.000 hari. Dan, ini enggak nyangka dapat kabar ini," ujar Burhan.
Burhan menuturkan, Asep merupakan anak kelima dari tujuh bersaudara.
"Waktu dia tugas ke Aceh dulu, saya baru 17 tahun dan saya anak ketujuh," tandas Burhan. ( Tribunlampung.co.id / Hanif Mustafa )
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/lampung/foto/bank/originals/batal-ke-aceh-keluarga-abrip-asep-hanya-dites-dna.jpg)