Tanggamus

Meriam Bambu Telan Korban Jiwa di Tanggamus, Polsek Wonosobo Gelar Razia

Anggota Bhabinkamtibmas Polsek Wonosobo mulai merazia dan menyita meriam bambu dan sejenisnya demi mencegah terulangnya peristiwa kematian pada anak.

Penulis: Tri Yulianto | Editor: Daniel Tri Hardanto
Tribunlampung.co.id / Tri
Bhabinkamtibmas di wilayah Polsek Wonosobo merazia meriam bambu, meriam spirtus, dan petasan, Kamis (22/4/2021). 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, TANGGAMUS - Insiden tewasnya seorang bocah di Tanggamus akibat meriam bambu membuat aparat bertindak.

Anggota Bhabinkamtibmas Polsek Wonosobo mulai merazia dan menyita meriam bambu dan sejenisnya demi mencegah terulangnya peristiwa kematian pada anak.

Menurut Bripka Rudi, Bhabinkamtibmas Pekon Sridadi, Kecamatan Wonosobo, penyitaan sebagai tindak lanjut arahan Kapolres Tanggamus AKBP Oni Prasetya.

Tujuannya guna mengantisipasi sesuatu yang tidak diinginkan.

"Kami Bhabinkamtibmas Polsek Wonosobo menindaklanjuti arahan Kapolres Tanggamus untuk melaksanakan razia meriam mainan anak-anak yang marak di bulan Ramadan ini," ujar Rudi, Kamis (22/4/2021).

Ia mengaku, dalam penyisiran pada wilayah binaannya dan menemukan anak-anak memainkan sejenis meriam bambu namun yang berbahan bakar spirtus.

Selanjutnya anak-anak diberi imbauan agar tidak mainkan merima bambu, meriam spritus, petasan, dan lainnya yang berpotensi berbahaya.

"Meriam mainan tersebut merupakan barang berbahaya, sehingga kami berikan imbauan pada anak-anak agar menghentikan permainan tersebut," tambah Rudi.

Selain anak-anak, dia berharap orang dewasa juga tidak memainkan permainan serupa.

Kemudian aparat pekon dan instansi terkait lainnya agar sama-sama mengajak masyarakat tidak lagi bermain petasan, meriam bambu dan sejenisnya.

"Harapan kami, masyarakat dapat memahami imbauan kami mengingat sudah ada korban meninggal dunia akibat meriam bambu," kata Rudi.

Ia berterima kasih kepada Kepala Pekon Sridadi Suwandi yang telah memberikan dukungan atas terlaksananya razia meriam mainan yang berpotensi mengancam keselamatan anak-anak.

Sementara Kakon Sridadi Suwandi mengatakan, pihaknya telah melakukan koordinasi dengan aparatur pekon.

Harapannya sama-sama bisa mengingatkan para orang tua supaya larang anak-anaknya bermain meriam bambu dan sejenisnya.

"Setelah masyarakat diimbau, ternyata orang tua juga mendukung sehingga dengan sukarela menyerahkan meriam mainan tersebut," ujar Suwandi.

Halaman
12
Sumber: Tribun Lampung
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved