Berita Nasional

TNI Terjunkan Pasukan Setan Buru KKB Papua, Jago Taktik dan Penyamaran

Pasukan TNI Yonif 315/Garuda dijuluki sebagai Pasukan Setan. Pasukan ini ditugaskan untuk memberantas teroris KKB Papua.

dok. Tribun Timur
ILUSTRASI Pasukan Setan pemburu KKB Papua 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Pasukan TNI Yonif 315/Garuda dijuluki sebagai Pasukan Setan. Pasukan ini ditugaskan untuk memberantas teroris KKB Papua.

Lalu apa kehebatan Yonif Garuda yang berjuluk Pasukan Setan ini?

Pasukan setan adalah julukan untuk Batalyon Infanteri 315/Garuda atau Yonif 315/Garuda saat awal pembentukannya.

Pada 20 Agustus 1947 di daerah Cirebon terbentuk satu Kompi yang diberi julukan 'Pasukan Setan'. Kompi ini sempat beberapa kali berganti nama, hingga akhirnya pada tanggal 1 April 1952 resmi diberi nama Batalyon 315/Garuda.

Melansir dari instagram @yonif_315_garuda, prajurit Yonif 315/Garuda baru saja dilatih menembak sniper guna mempersiapkan Satuan Tugas Pengamanan Daerah Rawan (Satgas Pamrahwan) di Papua.

Latihan menembak dilaksanakan di lapangan tembak Ciampea, Bogor, Jumat (19/2/2021).

Latihan menembak runduk ini dipimpin langsung Komandan Batalyon Infanteri 315/Grd, Mayor Inf Aryo Priyoutomo.

Baca juga: Dalang di Balik Pembunuhan Kepala BIN Papua, Jenazah Brigjen Gusti Putu Belum Bisa Dievakuasi

KKB Papua yang dipimpin Lekagak Telenggen. Setelah Tandi Kogoya, pasukan TNI - Polri berhasil tembak mati Menderita sniper KKB Papua, deretan ulah bikin yang kacau di Indonesia.
KKB Papua yang dipimpin Lekagak Telenggen. Setelah Tandi Kogoya, pasukan TNI - Polri berhasil tembak mati Menderita sniper KKB Papua, deretan ulah bikin yang kacau di Indonesia. (HANDOVER)

“Pada pelaksanaan latihan ini telah direncanakan sedemikian rupa sehingga sasaran latihan ini dapat meningkatkan kemampuan para prajurit bagi para penembak runduk yang akan melaksanakan Tugas Operasi Pamrahwan Papua,” ujarnya. 

Pangdam III Siliwangi, Mayjen TNI Nugroho Budi Wiryanto, melakukan pengecekan personel sebelum diberangkatkan mengahabisi KKB.

Pengecekan personel dilakukan di Markas Yonif Garuda Kota Bogor, Jawa Barat, pada Selasa (27/4/2021) kemarin.

Mayjen TNI Nugroho memastikan seluruh personel Yonif Garuda siap mengemban tugas negara mengamankan daerah rawan Papua.
Mereka diminta menjalani tugas dengan rasa bangga.

"Pertahankan dan tingkatkan reputasi yang telah dimiliki, maka tidak ada alasan untuk gagal dalam operasi," kata Mayjen TNI Nugroho dikutip dari Sripoku.com dengan judul Ngeri! Inilah 'Pasukan Setan' Yonif 315/Garuda TNI, Diterjunkan Tumpas KKB Papua, Apa Kehebatannya?

Sebelum menembak para prajurit dibekali materi teoritis tentang cara membuat kamuflase atau penyamaran, observasi medan serta teknik mengeksekusi sasaran.

Prajurit dilatihkan agar kamuflase mereka tidak terdeteksi oleh pengelihatan musuh saat melaksanakan tugas observasi medan dan sasaran.

Kemudian para prajurit Yonif 315/Grd menjalani praktik langsung latihan menembak runduk di lapangan.

Mereka secara bergilir diberikan kesempatan untuk mencoba dan mempraktekkan teknik maupun taktik sebagai penembak runduk.

Senapan dengan sistem bolt Action ini menggunakan munisi kaliber 7,62 x 51mm.

Dengan bobot 6,82 kg, senapan ini memiliki panjang laras 650 mm yang di tambah dengan teleskop.

“Dalam pertempuran, penembak runduk memegang peran penting untuk bisa melumpuhkan lawan dari jarak jauh. Biasanya para penembak runduk ini tidak hanya digunakan untuk operasi penugasan melainkan juga menjalankan penugasan khusus seperti pengamanan VIP dan VVIP,” tandasnya.

400 Prajurit Yonif dan 100 Brimob Bakal Kepung KKB Papua

Untuk meredam keberingasan KKB Papua, baik TNI maupun Polri mengirimkan pasukannya berjumlah ratusan personel pilihan.

Kurang lebih 400 prajurit Yonif 403/WP akan dikirim ke perbatasan RI-PNG pada 23 Februari 2021 mendatang.

Sedang di Polri, 100 Brimob asal Polda Jambi dikirim ke Papua untuk mengahalau gangguan dari KKB Papua.

Sekadar diketahui, di awal 2021, ada 4 prajurit TNI Banteng Raider (Yonif 400/BR) gugur ditembak KKB Papua.

Pertama, Prada Agus Kurniawan yang gugur dalam kontak senjata dengan KKB Papua di Distrik Titigi, Kabupaten Intan Jaya, Papua, pada hari Minggu, (10/1/2021) sekitar pukul 11.40 WIT.

Kejadian serupa menimpa Pratu Roy Vebrianto dan Pratu Dedi Hamdani. Keduanya tewas dalam kontak senjata setelah KKB menyerang Pos TNI Titigi, Distrik Sugapa, Jumat (22/1/2021).

Terbaru, aksi KKB Papua telah menewaskan Prada Ginanjar Arianda, Senin (15/2/2021). Polri kembali menambah jumlah pasukan untuk menghadapi kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Puncak Jaya, Papua.

Kali ini terdapat 100 personel Brigade Mobil atau Brimob yang dikirimkan ke Papua. Mereka diketahui berasal dari Polda Jambi.

Kapolda Jambi, Irjen A Rachmad Wibowo, mengatakan pihaknya berpesan kepada 100 pasukan Brimob untuk berhati-hati dalam menjalankan tugasnya di Papua.

Selain itu, Rachmad juga mengingatkan kepada para personel Brimob yang diberangkatkan untuk tidak melakukan pelanggaran hak asasi manusia (HAM).

"Harus menghormati hak asasi manusia dan berhati-hati dalam bertugas," kata Irjen Rachmad di Makosat Brimob Jambi, Selasa (16/2/2021), dikutip dari Kompas.com

Rachmad menambahkan, para personel Brimob dari Polda Jambi ini nantinya akan berada di bawah kendali operasi (BKO) Polda Papua selama bertugas di daerah konflik KKB.

Artikel ini telah tayang di makassar.tribunnews.com

Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved