Kasus Corona di Pringsewu
Terpapar Covid-19, Bupati Sujadi Work from Hospital
Bupati Pringsewu Sujadi Saddat sudah empat hari ini bekerja dari RSUD Pringsewu. Ia bekerja dari rumah sakit sejak positif terpapar Covid-19.
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, PRINGSEWU - Bupati Pringsewu Sujadi Saddat sudah empat hari ini work from hospital (WFH) atau bekerja dari RSUD Pringsewu.
Ia bekerja dari rumah sakit sejak positif terpapar Covid-19.
Direktur RSUD Pringsewu dr Nofli Yurni membenarkan terkait kondisi orang nomor satu di Kabupaten Pringsewu ini.
"Iya (positif Covid-19), masih dalam pengobatan. Doa kan saja semoga segera sehat kembali," ujar Nofli yang juga Jubir Gugus Tugas Covid-19 Kabupaten Pringsewu ini, Sabtu (26/6/2021) malam.
Baca juga: Positif Covid-19, Bupati Pringsewu Sujadi Saddat Semakin Membaik
Nofli mengatakan, Bupati Sujadi menjalani WFH (work from hospital) sejak Rabu (16/6/2021) lalu.
Kepala Dinas Kesehatan Pringsewu dr Ulinoha juga membenarkan mengenai kondisi Bupati Pringsewu Sujadi yang terinfeksi virus corona.
Menurut dia, Sujadi sedang dalam perawatan tim medis RSUD Pringsewu.
Dia menambahkan, gejala yang dirasakan Bupati Sujadi seperti flu biasa, demam, batuk, dan pilek.
Atas kondisi tersebut, Bupati Pringsewu Sujadi sempat berpesan kepada Ulinoha sebagai kepala Dinas Kesehatan supaya perkuat protokol kesehatan serta membantu pemerintah mencegah penyebaran Covid-19 dengan 3M (memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan).
Baca juga: 1 Pasien Covid-19 di Lampung Utara Meninggal Dunia, Total 67 Orang
Selain itu, kata Ulinoha, bupati juga berpesan agar masyarakat tidak keluar rumah jika tidak ada yang sangat penting.
Jika ada gejala flu batuk pilek, segera periksakan diri ke puskesmas terdekat.
Bila dinyatakan positif, ikuti petunjuk petugas kesehatan.
Ulinoha mengungkapkan, kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Pringsewu tercatat 984 kasus.
Sebanyak 804 kasus diantaranya sembuh. Lalu 43 kasus lainnya meninggal dunia dan sedang menjalani isolasi sejumlah 137 orang.
Selain Bupati Sujadi, sejumlah pejabat di Pringsewu juga pernah terpapar Covid-19.
Di antaranya Wakil Bupati Fauzi, Sekkab Heri Iswahyudi, dan Ketua DPRD Pringsewu Suherman.
Tetap Beraktivitas
Pasca Bupati Sujadi terpapar Covid-19, Sekretariat Pemkab Pringsewu tetap beraktivitas seperti biasa.
Sekretaris Kabupaten Peingsewu Heri Iswahyudi memastikan, kegiatan tidak terpengaruh dengan kondisi kesehatan kepala daerah.
"Tetap berjalan seperti biasa," kata Heri, Minggu (20/6/2021).
Heri mengungkapkan, Bupati Pringsewu Sujadi sudah sekitar satu minggu dinyatakan positif Covid-19.
Sebelum terpapar, kata dia, Sujadi lebih banyak beraktivitas di luar kantor.
Kendati demikian, lanjut Heri, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pringsewu rutin melakukan penyemprotan disinfektan di kantor bupati.
Kepala Pelaksana BPBD Pringsewu Edi Sumber Pamungkas mengungkapkan, setiap dua hari sekali pihaknya menyemprotkan disinfektan di lingkungan Sekretariat Pemkab Pringsewu, termasuk di kantor dan kediaman Bupati Pringsewu Sujadi.
Tegakkan Prokes
Sementara itu, Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Lampung yang juga Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Lampung Reihana meminta Satgas Penanganan Covid Bandar Lampung menangani keramaian di sebuah kafe bernama Southbank.
Sebelumnya Reihana sempat memposting status WhatsApp terkait adanya informasi mengenai keramaian di Southbank, Jalan Gatot Subroto, Bandar Lampung, pada Sabtu (19/6/2021) malam.
Dalam status WA itu dikatakan lampu di Southbank padam.
Namun di dalam ruangan penuh dengan kerumunan dan badan jalan dipenuhi kendaraan roda empat.
Reihana menjelaskan, status WA yang diposting itu merupakan informasi yang dikirim ke hotline Satgas Covid-19 Provinsi Lampung.
Karena itu, ia meminta Satgas Covid Bandar Lampung untuk segera menangani keramaian di Kafe Southbank.
"Jadi Kafe Southbank yang sempat ramai itu segera akan ditangani satgas dari Kota Bandar Lampung," kata Reihana.
Ia meminta masyarakat untuk tetap mentaati protokol kesehatan (prokes) secara ketat dan tetap waspada di mana pun dan kapan pun.
Karena wabah corona di Provinsi Lampung masih tetap ada.
Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Bandar Lampung Ahmad Nurizki Erwandi menyebut pihaknya melalui tim operasi yustisi secara terus menerus melakukan pendisiplinan protokol kesehatan dan anjuran pemerintah lainnya di lokasi keramaian.
Namun, saat dimintai keterangan mengenai pelaporan terkait Kafe Southbank, ia meminta agar pertanyaan tersebut diajukan langsung kepada ketua Tim Operasi Yustisi Bandar Lampung. "(Konfirmasi) Tim Yustisi," sebutnya.
Sementara saat Tribunlampung.co.id mencoba mengonfirmasi ke Tim Operasi Yustisi Bandar Lampung, tidak ada respons.
Warga Terganggu
Sejumlah warga di sekitar tempat hiburan malam Southbank mengaku resah dengan aktivitas di tempat tersebut, apalagi saat ini tengah pandemi Covid.
Heri (40), warga sekitar, mengatakan, pada Rabu dan Sabtu malam ada banyak kendaraan yang parkir di depan tempat hiburan malam tersebut.
Kemudian banyak muda-mudi yang masuk ke tempat hiburan malam itu.
Ia mengatakan, di dalam ruangan tersebut ramai dan lampu di dalam ruangan sengaja dimatikan.
"Setiap malam ramai. Tapi kalau mau rame lagi pada malam Ladies Night atapun malam weekend. Kendaraan pasti numpuk depan Southbank ini," kata Heri.
Tribunlampung.co.id mencoba mendatangi lokasi ini untuk mengonfirmasi pihak manajemen Southbank pada Minggu sore kemarin.
Sayangnya saat sore, kondisinya sepi.
Tidak terlihat satu orang pun di lokasi itu. Pintu tempat hiburan ini digembok dan halaman parkir juga dipasangi rantai.
Permana, warga lainnya, menjelaskan bahwa tempat hiburan itu seharusnya tidak buka dulu saat ini.
Sebab Bandar Lampung masih berzona oranye.
Ia meminta agar penegakan prokes diterapkan dan ditingkatkan pengawasannya.
Baca juga: Kegiatan Pemda Pringsewu Tetap Berjalan Meski Bupati Sujadi Terpapar Covid-19
"Kalau malam rame dan prokes juga tidak dijaga, makanya diharapkan kepada satgas agar menerapkan prokes di sana. Jangan sampai zona oranye ini berubah menjadi merah lagi," katanya.
( Tribunlampung.co.id / Bayu Saputra / V Soma Ferrer )