Berita Terkini Nasional

Jatuh Terpeleset, Petani Tuban Tewas Tersengat Jebakan Tikus Beraliran Listrik

Petani asal Tuban meregang nyawa setelah tersengat jebakan tikus beraliran listrik yang dibuat, alhasil kejadian ini membuat heboh

Editor: Hanif Mustafa
surya.co.id/m sudarsono
Polisi melakukan olah TKP terhadap jenazah yang tewas tersetrum jebakan tikus. 

Hama Tikus Menyerang di Lampung

Gapoktan Usaha Maju Margodadi mengaku telah mendapat dua karung tikus dalam aksi gropyokan basmi hama di wilayah setempat.

Ketua Gapoktan Usaha Maju Sudibyono Seputro mengatakan, gerdal gropyokan lahan persawahan ini telah dua kali dilakukan petani setempat dan menghasilkan sekitar dua karung tikus.

"Lahan di kelompok saya itu kurang lebih 41 hektare dengan 80 anggota. Kalau setiap musim pasti ada yang terserang hama tikus, kalau musim kemarin tidak seberapa parah. Ada, tapi tidak banyak yang dimakan tikus," ujarnya, Kamis (10/6/2021).

Namun, pada musim gadu ini pihaknya belum bisa memastikan apakah hama tikus akan mewabah lagi, namun untuk meminimalisir hal tersebut pihaknya bergerak dengan menggelar gropyokan.

"Hama tikus kali ini ancaman bagi petani. Tahun ini memang kemungkinan lebih banyak dari tahun lalu. Karena ini masih persemaian saja sudah diserang, otomatis akan menjadi kendala pada masa tanam nanti," tukasnya. 

Ia menambahkan, setelah masa taman padi petani berencana akan memasang umpan beracun di masing-masing petakan sawah.

Kemudian melakukan gropyokan yang disarankan oleh DKP3 Kota Metro seminggu dua kali hingga masa tanam berjalan. 

"Kita sudah lakukan dua kali. Minggu depan kita akan coba lagi ajak kawan-kawan petani. Mudah-mudahan bisa kita atasi," tuntasnya.

DKP3 Kota Metro Imbau Gropyokan

Dinas Ketahanan Pangan Pertanian dan Perikanan (DKP3) Kota Metro mengimbau Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) setempat untuk mengadakan gropyokan hama tikus.

Kepala DKP3 Kota Metro Hery Wiratno mengatakan pihaknya telah menggerakkan sejumlah Gapoktan untuk melaksanakan gerakan pengendalian (gerdal) hama dengan cara gropyokan. 

Kata Hery Wiratno, kegiatan ini dilaksanakan untuk meminimalisir kerugian akibat hama tikus, karena hama tikus kini menjadi momok pada musim gadu tahun ini.

"Hama tikus saat ini sedang mewabah. Dan berpotensi menyebabkan gagal panen. Jadi, harus adanya pengendalian untuk mengusir dan meminimalisir," terangnya saat gropyokan bersama Gapoktan Usaha Maju dan Makmur di Margodadi, Kamis (10/6/2021).

Hery Wiratno mengimbau agar para petani Kota Metro juga meningkatkan kreativitas meski lahan terbatas.

Halaman
123
Sumber: Surya
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved