Bandar Lampung

Rina Mayalia Lewat Usaha Dimsum Sambal Mercon by Dapoer Aira Raih Omset 1 M Perbulan

Usaha Dimsum Sambal Mercon by Dapoer Aira milik Rina sukses menghasilkan omzet hingga 1 miliar per bulan.

Penulis: Jelita Dini Kinanti | Editor: Dedi Sutomo
Dokumentasi Rina Mayalia
Dokumentasi Rina Mayalia pemilik usaha Dimsum Sambal Mercon by Dapoer Aira. 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID,  BANDAR LAMPUNG -  Rina Mayalia adalah salah satu sosok  pengusaha sukses di Lampung. Usaha Dimsum Sambal Mercon by Dapoer Aira milik Rina sukses menghasilkan omzet hingga 1 miliar per bulan.

Namun,  sebelum sukses dengan usaha Dimsum Sambal Mercon by Dapoer Aira, Rina terlebih dahulu sudah pernah menjalani usaha lain sejak tahun 2014.

Seperti usaha fashion, parfum, catering diet, dan camilan. Rina juga pernah menjadi driver online.

Semua itu Rina jalani karena ingin bisa menafkahi anaknya seorang diri. Setelah dirinya berpisah dengan sang suami.

Setelah menjalani banyak pekerjaan, Rina memilih menjalani usaha dengan nama Dapoer Aira tahun 2016.

Aira diambil dari nama anak perempuanya yang bernama Humaira Adeeva Kaysha Naya dan dipanggil Aira (Ses Lala).

Baca juga: Nora Alexandra Rawat Ibunya yang Sakit, Minta Warganet yang Jengkel dengan Jerinx Tak Menyerangnya

"Nama Dapoer Aira sebenarnya sudah ada tahun 2015, saat saya berjualan camilan. Nama ini saya pakai lagi di tahun 2016 untuk usaha dimsum saya," kata wanita kelahiran Bandar Lampung pada 11 Desember 1986, bercerita kepada Tribunlampung, Sabtu (3/7/2021).

Usaha Dapoer Aira miliknya menjual dimsum yang dibuatnya sendiri berdasarkan resep yang juga diraciknya sendiri.

Dimsum itu berbeda dari dimsum lain,  karena berwarna hijau yang berasal dari sayuran dan disajikan dengan sambal mercon, yakni sambal yang rasanya sangat pedas. 

Rina menjual dimsum dengan cara membawa dimsum ke kantornya, karena Rina juga adalah seorang ASN. Rina menjual dimsumnya dengan cara konsinyasi ke beberapa toko bakery dan oleh-oleh yang ada di Bandar Lampung

"Kalau ada sisa dimsum dari toko bakery dan oleh-oleh, bisanya saya berikan ke orang-orang. Saya tidak mau menjual dimsum itu lagi keesokan harinya, karena saya ingin dimsum yang saya jual selalu baru,” ujar Rina.

Rina juga pernah menjual dimsumnya di bazar. Rina juga pernah buka booth dimsum di stadion Pahoman.

Selama berjualan dimsum, Rina pernah merasakan dikomplain konsumen. Seperti harganya lebih mahal dibanding dimsum mall.

Tapi Rina tidak menyerah karèna adanya complain,  dirinya tetap berjualan dimsum. Lalu Rina memutuskan berjualan dimsumnya online di instagram.

"Kalau saya jualan dimsum online, jualannya dirumah saja. Anak saya bisa nyaman ada dirumah.”

Sumber: Tribun Lampung
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved