Pengeroyokan Perawat Puskesmas Kedaton
Insiden di Puskesmas Kedaton Berujung Saling Lapor, Polisi Bentuk Tim Investigasi
Tindakan kekerasan yang dialami seorang tenaga kesehatan Puskesmas Kedaton, Bandar Lampung, Minggu (4/7/2021), berujung saling lapor ke polisi.
Penulis: joeviter muhammad | Editor: Daniel Tri Hardanto
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Tindakan kekerasan yang dialami seorang tenaga kesehatan Puskesmas Kedaton, Bandar Lampung, Minggu (4/7/2021), berujung saling lapor ke polisi.
Perawat Puskesmas Kedaton bernama Rendy Kurniawan (26) membuat laporan ke Polsek Kedaton.
Sementara pihak yang diduga melakukan pengeroyokan membuat laporan ke Polresta Bandar Lampung.
Laporan tersebut dibuat Awang Helmi Christianto (45), Senin (5/7/2021).
Baca juga: Sempat Ditutup karena 8 Nakes Covid-19, Puskesmas Kampung Sawah Buka Lagi Besok
Kasat Reskrim Polresta Bandar Lampung Kompol Resky Maulana mengatakan, saat ini pihaknya sudah membentuk tim join investigasi dengan Polsek Kedaton.
Menurutnya, penyelidikan secara menyeluruh dilakukan untuk mengungkap akar masalah yang menyebabkan insiden tersebut.
"Kami masih menyelidiki faktanya seperti apa, sehingga bisa terjadi perkelahian antara kedua belah pihak," kata Resky, Selasa (6/7/2021).
Dari hasil penyelidikan tersebut, lanjut Resky, nantinya dapat disimpulkan tindak pidana apa yang sebenarnya terjadi.
Resky menambahkan, pihaknya juga sudah memonitor laporan yang dibuat di Mapolsek Kedaton.
Baca juga: Perawat di Bandar Lampung Dianiaya, Tiap Puskesmas Cuma Punya 1 Tabung Oksigen
Laporan atas dugaan tindak pidana penganiayaan yang dialami perawat Puskesmas Kedaton, Rendy Kurniawan, sudah masuk dalam tahap pemeriksaan saksi.
"Hasil kordinasi dengan Polsek Kedaton, bisa kami sampaikan bahwa sudah dilakukan pemeriksaan terhadap tiga karyawan puskesmas," ucap Resky.
Terkait laporan yang dibuat Awang, Polresta Bandar Lampung juga sudah ditindaklanjuti dengan melakukan pemeriksaan terhadap yang bersangkutan.
Menurut Resky, pihaknya juga masih menunggu bukti visum luka memar akibat perkelahian tersebut.
"Dari hasil riksa kemarin, dia (Rendy) cuma berobat. Visumnya masih kami tunggu," imbuh Resky.
Resky menambahkan, setelah mengetahui akar permasalahan baru bisa dilakukan gelar perkara.
Selain itu, kasus yang menjadi perhatian publik karena diduga kurangnya pasokan oksigen diharapkan tidak terjadi lagi.
"Ini yang masih kita selidiki. Karena di tengah pandemi seperti saat ini, kita harus siap dengan semua kondisi yang terjadi," tandasnya.
( Tribunlampung.co.id / Joviter Muhammad )