Bandar Lampung
Organda Lampung Sebut Kebijakan PPKM Membuat Penumpang Bus AKAP Anjlok Tersisa 30%
kini jumlah penumpang bus angkutan kota antar provinsi (AKAP) turun hingga hanya tersisa 30 persen.
Penulis: sulis setia markhamah | Editor: soni
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Semenjak Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di sejumlah wilayah di Pulau Jawa sejak 3 Juli 2021 lalu, imbasnya turut dirasakan oleh pengusaha angkutan.
Ketua Organisasi Angkutan Darat (Organda) Lampung I Ketut Pasek membeberkan, kini jumlah penumpang bus angkutan kota antar provinsi (AKAP) turun hingga hanya tersisa 30 persen.
"Begitu diterapkan mulai tanggal 3 Juli, langsung anjlok penumpangnya. Anjloknya sampai ke 30 persen. Kalau tidak ada PPKM masih bisa di angka 50 persen," jelasnya kepada Tribunlampung.co.id, Selasa (6/7/2021).
Padahal angka penumpang idealnya ada di 85 persen saat normal.
Perusahaan AKAP yang tergabung di Organda Lampung dan asal Lampung sendiri ada 8 pengusaha.
Baca juga: Lolos dari Pelabuhan Merak, 3 Bus AKAP Terjaring di Pelabuhan Bakauheni
Tujuan perjalanan khusus untuk armada miliknya Puspa Jaya adalah ke Yogyakarta dan Ponorogo (Jawa Timur). Kini untuk armadanya biasanya harian bisa berangkat 5 armada bus, namun dengan keadaan PPKM hanya berangkat 2 armada bus.
Mengenai pemeriksaan penumpang yang dilakukan pihak terkait dalam situasi PPKM, terusnya, dia berharap lokasinya tidak di Pelabuhan Bakauheni karena menimbulkan kemacetan.
"Prinsipnya Organda mendukung kebijakan pemerintah, hanya memang karena pemeriksaan disentralkan di Pelabuhan Bakauheni menimbulkan kemacetan. Kami menyarankan agar pemeriksaan dilakukan di rest area saja," kata dia.
Sehingga di Pelabuhan Bakauhenu tidak terjadi penumpukan kendaraan dan penumpang.
Pemeriksaan yang dilakukan sendiri diakuinya terkait kelengkapan surat antigen dan juga surat keterangan telah menjalani vaksinasi.
"Untuk penumpang harus ada tes antigen dan juga surat vaksin bagi yang sudah di vaksinasi," ujarnya.
Dalam hal ini di Pool Puspa Jaya Bandar Lampung yang dikelolanya telah bekerjasama dengan klinik kesehatan sehingga pelaku perjalanan yang belum melakukan tes antigen bisa menjalani tes terlebih dahulu sebelum melakukan perjalanan ke Pulau Jawa.
Terakhir dia berharap situasi Covid-19 ini bisa segera diselesaikan dan aktivitas bisa berjalan normal kembali.
"Tentunya ini juga jadi harapan semua pihak," tandasnya.(Tribunlampung.co.id/ Sulis Setia Markhamah)