Berita Terkini Nasional

Diterkam Harimau, Azmi Nyaris Tewas, Lolos Seusai Lantunkan Adzan dan Istighfar

Pria bernama Azmi (30), warga Desa Serapung, Pelalawan, Riau, tak jadi tewas dan lolos dari maut setelah melantunkan adzan dan melafazkan istighfar.

ISTIMEWA via TribunPekanbaru.com
Azmi (30), warga Kuala Kampar, Riau, nyaris tewas diserang harimau saat mencari kayu ke dalam hutan pada Sabtu (10/07/2021). Azmi tak jadi tewas dan lolos dari maut setelah melantunkan adzan dan melafazkan istighfar. 

Terbaru, kondisi kesehatan warga Pelalawan yang diserang harimau, kaki mendapat 58 jahitan.

Azmi digigit dan dicakar harimau saat mencari kayu di wilayah hutan Desa Teluk Lanus Kecamatan Sungai Apit Kabupaten Siak yang berbatasan langsung dengan Desa Serapung Kecamatan Kuala Kampar, Pelalawan.

Beruntung Azmi tak jadi tewas dan nyawanya masih bisa diselamatkan meski mengalami cidera serius pada kaki kiri dan kanan.

"Kondisinya mulai normal dan semakin pulih. Tinggal perawatan pada kakinya, agar semakin pulih," ungkap Kepala Puskesmas Kuala Kampar, Yan Beni Ayula S.Kep, kepada tribunpekanbaru.com, Selasa (13/07/2021).

Dikatakannya, setelah tiga hari mendapatkan perawatan dan penanganan tim medis di ruang rawat inap, kesehatan Azmi menunjukkan perkembangan yang bagus.

Luka pada kakinya terus dikontrol dan diobati tenaga kesehatan Puskesmas.

Pasalnya luka robek pada kaki kirinya sangat parah di bagian tulang kering hingga betis serta beberapa luka cakar hingga ke bagian telapak atas.

Sedangkan kaki kanannya terluka di bagian tumit lantara menendang Si Belang yang mencabik kaki kirinya.

"Total ada 58 Jahitan untuk menutup luka di kedua kakinya. Kita berharap korban segera pulih," tambah pria yang akrab disapa Beni ini.

Meski lukanya sangat parah dan mengeluarkan darah segar, Azmi tidak perlu diberikan tambahan darah selama perawatan. Lantaran kondisi fisiknya yang cukup kuat.

Padahal waktu sejak serangan harimau hingga dievakuasi ke Puskesmas sangat lama.

Korban bergelut dengan Datuk pada siang Hari Sabtu (10/07/2021), padahal ia baru tiba di Puskesmas pada Minggu (11/07/2021) dini hari.

Belum lagi menempuh jarak perjalanan dari Tempat Kejadian Perkara (TKP) penyerangan selama 3 jam lebih ke Desa Serapung, ditambah lagi 1 jam lebih dari Serapung ke Puskesmas Kuala Kampar di Pulau Penyalai.

"Melihat perkembangannya satu atau dua hari ini pasien sudah bisa pulang ke rumah. Dilanjutkan dengan perawatan di desa," tuturnya.

Di Desa Serapung, lanjut Beni, ada seorang bidan dan perawat yang siaga. Mereka yang akan memantau dan melanjutkan perawatan terhadap Azmi yang nyaris tewas, hingga sembuh total.

Artikel ini telah tayang di TribunPekanbaru.com dan Tribunnews.com

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved