Bandar Lampung
Konsultasi Gratis IDI Bandar Lampung Seputar Covid-19 Disambut Antusias
Layanan konsultasi gratis seputar Covid-19 yang disediakan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Bandar Lampung disambut antusias oleh masyarakat.
Penulis: sulis setia markhamah | Editor: Daniel Tri Hardanto
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Layanan konsultasi gratis seputar Covid-19 yang disediakan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Bandar Lampung disambut antusias oleh masyarakat.
Ketua IDI Bandar Lampung Aditya mengatakan, dalam layanan yang menggunakan WhatsApp itu, setiap dokter bisa melayani 10 warga yang bertanya terkait Covid-19.
"Ramai, bahkan kadang warga chat di luar jam pelayanan. Bahkan saya pernah satu hari melayani 20 warga. Kadang juga 11 orang," jelas Aditya kepada Tribunlampung.co.id, Selasa (13/7/2021).
Menurut Aditya, trennya saat ini warga tidak bertanya soal gejala Covid-19, namun lebih ke konsultasi masalah obat yang sebaiknya dikonsumsi.
Baca juga: Minta Ketenangan Hadapi Covid-19, Lapas Kalianda Lampung Selatan Istigasah Bersama Napi
"Kebanyakan warga konfirmasi masalah obat. Sudah minum obat ini dan itu namun belum ada perubahan signifikan. Tapi yang pasti kami tidak melayani pemberian resep," ujarnya.
Terlepas dari itu, Aditya juga menyesalkan kelangkaan obat dan suplemen di sejumlah apotek.
"Saya sudah pernah sampaikan ini kepada Bapak Wakil Wali Kota Bandar Lampung, termasuk susahnya membeli alat oksimeter untuk mengukur saturasi oksigen," imbuh dia.
Padahal, peran IDI Bandar Lampung dalam memberikan layanan konsultasi gratis terkait Covid-19 ini untuk membantu para tenaga medis di rumah sakit.
Tujuannya agar masyarakat tidak lantas datang ke rumah sakit untuk sekadar berkonsultasi atau bisa menangani gejalanya di rumah secara mandiri.
Baca juga: Pemkab Lamsel Gelar Doa Istigasah Minta Pandemi Covid-19 Segera berakhir
"Ngilang di pasaran oksimeter ini. Padahal itu dibutuhkan untuk isolasi mandiri (isoman) selain obat Azitromisin (antibiotik yang digunakan untuk penyembuhan pasien Covid-19) dan biasanya dipasangkan dengan obat antivirus," beber Aditya.
Dari laman resmi, Bappeda Lampung mengedukasi masyarakat untuk mengecek ketersediaan obat di apotek melalui website farmaplus.kemkes.go.id.
Tribunlampung.co.id mencoba mengakses laman tersebut dengan memasukkan Provinsi Lampung dan hanya tersedia pilihan Kota Bandar Lampung.
Sayangnya, ketersediaan obat yang dibutuhkan untuk proses penyembuhan Covid-19 tertulis dalam kondisi kosong atau tidak tersedia.
Padahal berdasarkan stok data yang diperbarui hari ini pukul 09.00 WIB, tersedia 204,6 ribu obat Azitromisin di seluruh Indonesia.
Lalu Favipiravir 235,6 ribu, Ivermectin 205,8 ribu, dan Oseltamivir 23 ribu.
Sementara untuk Remdesivir dan Tocilizumab kosong.
Lalu untuk obat Immunoglobolin hanya tersedia 10.