Berita Luar Negeri

Kim Jong Un Ancam Hukuman Mati untuk Remaja yang Pakai Bahasa Gaul Korsel

Pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un larang remaja pakai bahasa gaul di Korea Utara. Bagi yang ketahuan, ia terancam dipenjara hingga dihukum mati.

Penulis: Virginia Swastika | Editor: Noval Andriansyah
AFP/EYEPRESS NEWS
Ilustrasi Kim Jong Un. Pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un larang remaja pakai bahasa gaul di Korea Utara. Bagi yang ketahuan, ia terancam dipenjara hingga dihukum mati. 

Selain itu, bagi mereka yang tertangkap menonton film asing akan dikirim ke kamp penjara selama 15 tahun.

Hukuman tersebut pun diketahui sudah lama berlaku di Korea Utara.

Dilansir dari BBC (7/6/2021), seorang remaja di Korea Utara mengaku saat kecil, tepatnya usia 11 tahun, dirinya telah menyaksikan sendiri pengeksekusian seorang pria hanya karena menonton drama Korea Selatan. 

Hal tersebut juga terjadi pada Choi Jong-hoon, yang pernah dikirim ke kamp kerja paksa pada 2009.

"Awalnya hukumannya sekitar satu tahun di kamp kerja paksa lalu berubah menjadi lebih dari tiga tahun."

"Sekarang kalau Anda pergi ke kamp kerja paksa, lebih dari 50% anak muda ada di sana karena mereka menonton media asing," kata Choi.

"Jika seseorang menonton hal-hal yang dilarang selama dua jam saja, maka itu sama saja dengan mendekam di kamp kerja paksa selama tiga tahun. Ini merupakan masalah besar," lanjutnya.

Namun terlepas dari risikonya, pengaruh asing terus masuk ke Korea Utara.

Bahkan jaringan penyelundupan pengoperasian media terlarang ke negara pimpinan Kim Jong Un itu pun caranya semakin canggih.

Namun, beberapa pembelot Korea Utara mengatakan bahwa menonton drama Korea Selatan itu berperan penting bagi mereka.

Pasalnya dengan begitu, mereka bisa melarikan diri dari kerasnya rezim pemerintahan Kim Jong Un.

Meninggalkan negara itu juga menjadi hampir mustahil tidak dilakukan dengan banyaknya perintah penembakan dan pembunuhan di bawah kepemimpinan Kim Jong Un.

Lebih lanjut juga dikatakan bahwa sulit untuk mengharapkan undang-undang baru Kim memiliki efek yang lebih baik dengan minimnya perintah tembak-menembak.

Yang Moo-jin, seorang profesor di Universitas Studi Korea Utara mengungkapkan kemungkinan awal mula Kim Jong Un larang remaja pakai bahasa gaul Korea Selatan di Korea Utara.

Pasalnya saat Kim Jong Un dididik di Swiss, dirinya menyadari bahwa budaya Kpop dan barat itu bisa dengan mudah meresap ke generasi muda.

Halaman
123
Sumber: Tribun Lampung
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved