Berita Luar Negeri

800 Warga Uganda Disuntik Vaksin Palsu, 2 Nakes Ditangkap

Sebanyak dua orang nakes ditangkap polisi usai melakukan penipuan berupa vaksin palsu terhadap 800 warga Uganda.

Penulis: Virginia Swastika | Editor: Noval Andriansyah
AFP/NORBERTO DUARTE
Ilustrasi vaksin. Sebanyak dua orang nakes ditangkap polisi usai melakukan penipuan berupa vaksin palsu terhadap 800 warga Uganda. 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Sebanyak dua tenaga kesehatan (nakes) ditangkap karena diduga telah menyuntikkan vaksin palsu kepada setidaknya 800 orang di Uganda.

Pihak otoritas Uganda mengatakan bahwa sebanyak 800 orang di negaranya disuntik dengan vaksin Covid-19 palsu pada Mei-Juni lalu oleh petugas kesehatan dan dokter.

Suntikan vaksin palsu itu diberikan selama Mei dan Juni saat gelombang Covid-19 di Afrika Timur tengah melonjak ditambah dengan menyebarnya varian Delta.

Dilansir dari ABC News (22/7/2021), nakes beserta dokter terkait diketahui mengganti cairan vaksin dengan air lalu disuntikkan ke warga setempat.

Direktur Unit Pemantauan Layanan Kesehatan Uganda, dr Warren Naamara mengatakan kepada AFP bahwa terduga pelaku menargetkan orang-orang yang rela membayar untuk bisa diimunisasi, termasuk karyawan perusahaan di tengah kondisi pasokan vaksin yang terbatas.

"Orang-orang itu melakukannya dengan tujuan menghasilkan uang, menipu masyarakat untuk melakukan suntik vaksin COVID-19 palsu," kata Dr Naamara.

Baca juga: Mahasiswi Tewas, Pelaku Rudapaksa Baru Diketahui 44 Tahun Kemudian

Alhasil, dua nakes ditangkap polisi, sedangkan satu dokter lagi yang terlibat berhasil melarikan diri.

Saat ini pun kedua nakes itu tengah mendekam di penjara Kitalya.

"Kami telah menangkap dua pekerja medis dalam penipuan ini dan satu dokter melarikan diri," sambungnya.

Dilaporkan pula, pelaku penipuan itu meminta bayaran sebesar 80.000-500.000 Shilling Uganda atau senilai dengan Rp 327.000-Rp 2.045.000 untuk suntikan palsu.

Dilansir dari AllAfrica (20/7/2021), Naamara menambahkan bahwa cairan vaksin tersebut langsung dikirim ke Direktorat Laboratorium Analisis Pemerintah di Wandegeya dan Badan Narkotika Nasional (NDA) Ugunda untuk dianalisis lebih lanjut.

Hasil laboratorium terhadap sampel vaksin palsu itu kemudian diteruskan ke Vaksin & Imunobiologis Serum Institute of India untuk dibandingkan dengan vaksin asli.

Baca juga: Sepeda Listrik Meledak di China, Ayah dan Anak Alami Luka Bakar Serius

Serum Institute of India menegaskan bahwa batch tersebut tidak pernah dipasok di Uganda dan detail label yang tertera di botol vaksin tersebut juga diketahui telah dipalsukan.

Laboratorium Analisis Pemerintah Uganda juga membenarkan bahwa vaksin yang disita oleh pihak berwajib itu tidak memiliki kemiripan dengan vaksin yang asli.

"Vaksin palsu itu lebih banyak mengandung air daripada bahan kimia," imbuh Naamara.

Halaman
12
Sumber: Tribun Lampung
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved