Bandar Lampung

Obat Covid-19 di Bandar Lampung Langka, Satgas Segera Minta ke Menkes

Obat-obatan yang biasanya dikonsumsi pasien Covid-19 mulai langka di sejumlah apotek di Bandar Lampung.

unair.ac.id via tribunnews.com
Ilustrasi. Obat-obatan yang biasanya dikonsumsi pasien Covid-19 mulai langka di sejumlah apotek di Bandar Lampung. 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Obat-obatan yang biasanya dikonsumsi pasien Covid-19 mulai langka di sejumlah apotek di Bandar Lampung.

Obat-obatan itu seperti, Oseltamivir produksi Indofarma, Favipiravir, dan Azithromycin produksi Kimia Farma.

Pantauan Tribun Lampung pada Senin (26/7/2021), obat-obatan bagi pasien Covid-19 ini mengalami kekosongan di Apotek K-24 Jalan Teuku Umar, Apotek Enggal, Apotek Kimia Farma, dan lainnya.

Rina, salah seorang pegawai di Apotek K-24 Jalan Teuku Umar mengatakan, jika obat untuk Covid-19 sedang kosong.

Menurut dia, kekosongan itu sudah lama karena tidak dipasok lagi oleh distributor obat.

Hal serupa terjadi di Apotek Enggal, Apotek Kimia Farma, dan beberapa apotek lain.

Baca juga: Kadiskes Reihana Akui Stok Obat Covid-19 di Lampung Kosong

Bahkan selain obat Covid-19, sejumlah vitamin juga mulai sulit didapat seperti D3 5000 UI, Enervon C ,dan sejenisnya.

"Kalau Imboost stoknya banyak, karena distributor masih mau kasih banyak," terang pegawai satu apotek di Jalan Raden Intan.

Kepala Dinas Kesehatan (Kadiskes) Lampung dr Reihana mengakui, kalau stok obat-obatan untuk penyakit Covid-19 sedang kosong baik di rumah sakit maupun pasaran.

Untuk itu pihaknya akan segera meminta kepada Kementerian Kesehatan (Kemenkes).

"Saat ini untuk ketersediaan obat Covid memang stoknya tidak ada lagi. Secepatnya kita akan meminta obat-obatan kepada Kemenkes," kata Reihana.

Dokter Penyakit Dalam Rumah Sakit Bumi Waras dr Hotmen Sijabat juga mengaku pihak rumah sakit mengalami kekurangan obat-obatan antivirus untuk pencegahan Covid-19.

Baca juga: Polisi Ungkap Penimbun Obat Covid-19, Dijual Tanpa Resep dengan Harga Mahal

"Benar kita ada kendala, kekurangan obat-obatan sejak sekitar sebulan ini."

"Obat antivirus dan juga obat antibiotik sedang kosong. Jadi obat-obatan yang biasa dipakai pasien Covid ini minim sekarang, " kata dr Hotmen.

Wali Kota Bandar Lampung Eva Dwiana mengatakan, pihaknya akan segera mencari solusi atas kelangkaan obat-obatan bagi pasien Covid-19 tersebut.

Namun untuk sementara, pasien Covid yang sedang menjalani isolasi mandiri di rumah diharapkan melapor ke aparat setempat seperti RT. Ini agar terdata.

"Nantinya, jika kelanggkaan ditemukan jalan keluar, petugas kita melalui puskesmas akan langsung memberikan kepada pasien isolasi mandiri," kata Eva, Senin.

Tiga Bupati Covid

Sementara itu jumlah pejabat yang terpapar Covid semakin bertambah.

Terbaru, ada tiga bupati yang terinfeksi Covid. Ketiga bupati itu yakni, Bupati Lampung Utara Budi Utomo, Bupati Mesuji Saply TH, dan Bupati Tulangbawang Barat Umar Ahmad.

Ketiganya diketahui terpapar Covid setelah tidak menghadiri rapat koordinasi penanganan Covid-19 bersama Gubernur Lampung Arinal Djunaidi di Mahan Agung, Pemprov Lampung, Senin.

Kehadiran tiga bupati ini diwakili oleh para sekretaris daerah (sekda) tiga pemkab tersebut.

Gubernur Lampung Arinal Djunaidi membenarkan langsung kondisi ketiganya terpapar Covid.

"Benar mereka tiga bupati tersebut, tidak hadir pada rakor hari ini dikarenakan terkonfirmasi positif Covid-19," kata Arinal Djunaidi. Ketiga bupati tersebut saat ini sedang isolasi mandiri.

Sekkab Lampung Utara Lekok mengatakan, Bupati Budi Utomo sedang menjalani isolasi di RSUD Abdul Moeloek.

Ia berharap, masyarakat mendoakan kesembuhan bupati agar bisa beraktivitas seperti sedia kala.

Arinal Tagih Jokowi

Di kesempatan rapat koordinasi penanganan Covid-19, Gubernur Arinal juga mengatakan, akan menyampaikan kepada Presiden Joko Widodo jika rakyat Lampung membutuhkan vaksin.

"Kita butuh vaksin dan akan saya sampaikan kepada Presiden Joko Widodo kalau rakyat Lampung itu membutuhan vaksin tersebut," ujarnya.

Rapat ini dihadiri oleh Ketua DPRD Provinsi Lampung Mingrum Gumay, Karo Ops Polda Lampung Kombes Pol Wahyu Bintono Hari Bawono, perwakilan Korem 043 Garam.

Hadir juga bupati/wali kota di Lampung, General Manager Produksi PT Pusri Palembang Sholihin, serta para pengusaha.

Arinal mengatakan, meyayangkan Lampung baru mendapat 1 juta vaksin padahal harusnya 14 juta.

Karena itu, Arinal berjanji akan secepatnya menyampaikan kepada presiden agar menambah vaksin ini.

Apalagi Kota Bandar Lampung masuk ke dalam PPKM level 4.

Ia juga mengatakan, jika masyarakat Lampung sangat membutuhkan oksigen. Kebutuhan oksigen di Lampung sekitar 6.800 ton per tahun.

Oksigen ini, katanya, tidak hanya dibutuhkan bagi pasien Covid tapi juga sakit jantung.

Gubernur juga meminta agar kepala daerah perlu memperhatikan infrastruktur rumah sakit.

"Kita ada 97 RS rujukan dan proses tertentu itu harus ada penangan yang harus disesuaikan kelasnya."

"Makanya ketersediaan oksigen, obat-obatan hingga vaksin ini harus diinventarisasi secara normatif," bebernya.

449 Kasus Baru

Berdasarkan data Satgas Penanganan Covid Lampung, pada Senin, terdapat tambahan 449 kasus baru. Dengan penambahan itu, total ada 31.735 kasus Covid di Lampung.

Jumlah pasien yang telah sembuh dari Covid sebanyak 24.429 orang. Sementara yang meninggal dunia akibat Covid sebanyak 1.856 orang.

Dengan demikian masih ada 5.450 orang yang sedang isolasi maupun dirawat di rumah sakit.

Lima kabupaten/kota masih berzona merah Covid yakni yaitu Bandar Lampung, Pesawaran, Pringsewu, Lampung Timur, dan Lampung Utara.

Sementara 10 kabupaten/kota lainnya zona oranye. Tak ada yang zona kuning maupun hijau. ( Tribunlampung.co.id / byu/som/lis )

Sumber: Tribun Lampung
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved