Metro
Pasien Meninggal Seusai Ditolak 4 RS di Metro Lampung, Paman Korban Berharap Tak Ada Kejadian Serupa
Yohanes Erlangga (27), warga Kelurahan Hadimulyo Timur, Metro, Lampung, meninggal dunia diduga setelah ditolak empat rumah sakit berbeda.
Penulis: Indra Simanjuntak | Editor: Daniel Tri Hardanto
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, METRO - Pihak keluarga berharap kejadian yang menimpa Yohanes Erlangga (27) tidak dialami orang lain.
Yohanes Erlangga (27), warga Kelurahan Hadimulyo Timur, Metro, Lampung, meninggal dunia diduga setelah ditolak empat rumah sakit berbeda.
Alasannya, ruangan rawat inap penuh dan oksigen kosong.
Ponijan, paman Yohanes, berpesan kepada pihak manajemen rumah sakit agar tidak membeda-bedakan pasien yang berhak menerima perawatan.
Baca juga: Pasien positif Covid-19 di Kota Metro bertambah 21 kasus
"Pesan kami keluarga, ingatlah sumpah kalian saat mau jadi tenaga medis. Karena sewaktu-waktu maut bisa datang, kepada siapa pun, di mana pun dan kapan pun. Itu saja pesan saya," kata Ponijan, Kamis (29/7/2021).
Dia berharap cukup Yohanes saja yang mengalami peristiwa nahas itu.
"Ke depan kami akan melakukan upaya. Nanti berembuk keluarga. Intinya kami tidak ingin ada kasus serupa. Kita ini kan warga Metro. Kalau rumah sakit saja menolak, mau ke mana lagi kita? Jangan sampai ini terulang lagi," tandasnya.
Hingga saat ini, belum ada keterangan dari Pemkot Metro terkait meninggalnya Yohanes karena ditolak empat rumah sakit.
Pesan yang dikirim Tribunlampung.co.id ke Kepala Dinas Kesehatan maupun Sekkota Metro belum direspons.
Baca juga: 2 Hari Ada 40 Kasus Covid-19 di Metro Lampung, 5 Pasien Meninggal Dunia
Ditolak 4 RS
Seorang pemuda di Metro Lampung meninggal dunia setelah ditolak empat rumah sakit berbeda lantaran ruangan rawat inap yang penuh dan oksigen kosong.
Pemuda tersebut bernama Yohanes Erlangga (27) warga Hadimulyo Timur, Kota Metro.
Yohanes Erlangga mengembuskan napas terakhir sekitar pukul 16.00 WIB, Rabu (28/7/2021).
Ponijan, paman Yohanes, menuturkan, berdasarkan hasil diagnosis RSUD Ahmad Yani Metro, keponakannya divonis menderita tuberkulosis.
Sebelum meninggal, kata Ponijan, kondisi korban lemas dan setengah sadar pada Rabu siang.